ok ak datang!
──────────────***
「 amaris pov 」
Aku cengo, othor cengo, semesta cengo.
Mau tanya kenapa?
Si ketua osis, Riendra Mahesa Daleswara itu dateng ke kelas buat nagih janji!
Duh, mas,
Ga liat tatapan fans mu yang setajam silet?
Jangan harap ini bakal kayak saling babu membabu lalu saling suka, trus pacaran, heh!
Mau tau dia bilang apa?
"Udah belom? Itu tugas buat dikumpul pelajaran pertama sama kedua."
BODOAMAT ANJIR KAU KIRA AKU PEDULI!?
ga mundane sama muse sama-sama sinting. —othor sheea
KAU JUGA ANJNC —darkest
Aku hanya mengangguk, lalu memberi secarik kertas kepadanya. Bodoamat, kau tempel aja di buku prmu.
Btw othor sheea juga gitu.
"Thanks." Katanya pelan
Wajahku berkata seperti 'hah-apa-aku-ga-denger' yang dibalas dengusan oleh dia.
Cih.
Untung bening.
"Iya, kak. Mana nametag-ku?" Tanyaku
"Hah?"
"Ha?"
"Ck! Kan aku udah ngabulin permintaan kakak, nah, mana nametag-ku? Atau jangan-jangan kakak bohong, ya!?" dia melotot
"Iya-Iya! nih!" Malah dilempar. Aku pengen bales lempar pake vas bunga di meja guru, tapi karena aku anak baik jadi ga usah.
"Thanks, kak." Aku bergumam.
"Ya ya ya, awas, gue mau lewat."
KAU YANG NGEHALANGIN PINTUNYA ANJIM BUKAN AKU!
Istighfar...
Astaghfirullah.
Aku mau ngucap.
Jingan.
***
「 author pov 」
"Jadi.. gitu?" Tanya Aksa memastikan, aku mengangguk.
Iya, dia minta dijelasin
Tau kan yang mana
Lalu dia natap aku tajam
Perasaan aku salah terus
Harusnya cowok yang salah heh
"Jangan-jangan lo mikir kalo gue ada apa-apa sama dia!?" Desisku
"Hehe, biasanya kan kalo di novel lo gitu," Aksa menggaruk belakang kepalanya.
Aku melongo
Kau pikir ini dunia novel?
Yakali ada yang namanya isekai. Nanti aku bisa ketemu tokoh novelku.
ada kok. heroine novel lo lagi ngebaperin anak orang —othor sheea
Ngomong-ngomong
Aku ship SaeyoungxSaeran
HEHEHEHEHEHEHEHEHE
Btw itu othornya woe yang ngeship, aku sih tim yoosungxaku
HAHAHA
***
Aku makan bakso ku dengan tenang. Aksa? dia lagi berkoar-koar sama gengnya
Iya, dibanding aku, Aksa termasuk jejeran anak hits sekolah, karena mukanya yang ganteng, otak encer dan mulut semanis gula itu.
CUIH
GANTENG DARIMANA ANJINC!? TITISAN MONYET KOK DIBUCININ.
Aku juga gamau ya pake dia buat jadi visual tokoh novelku.
Ga banget, ewh.
Banyak cewek-cewek yang titip hadiah ke aku, buat itu siluman.
YA KAGAK MAU LAH! DIKIRA KURIR!?
Hmm
Jadi karena itu aku putusin buat ga dekat Aksa kalo lagi disekolah.
Orang-orang pada tau kalo kami ga akur.
Yee gatau aja dia kalo dirumah sering rebutan khong gu*n.
Saling sembunyiin cemilan
Hayo siapa yang gitu sama saudaranya?
Jujur darkest juga gitu #2
HEH! —darkest
***
「 author pov 」
"Permisi..." Panggil suara itu pelan
Amaris yang sedang makan dengan khidmat berdeham tak peduli, melanjutkan makan.
"Amaris, kan?" Tanya nya takut-takut.
Amaris yang sedang menyeruput es teh ku langsung melotot. Kok tau namanya?
"Lo siapa?" Tanyanya dengan suara mengintimidasi
"Ah.. Uh.. Itu..." Cewek itu gelagapan
"Hah.. Ada urusan apa sama gue?" Tanya Amaris lebih santai, tak mau menakuti anak orang
"Itu, Aksama panggil.." Cicitnya takut
"Aksa seperti setan." Umpatnya pelan. Lalu mengangguk pada cewek itu, sekaligus mengusirnya.
Membayar bakso dan esnya tadi, dan langsung menghampiri sang 'kakak' yang sedang ngobrol dengan genknya.
"Permisi.. Ada apa?" Tanya Amaris sopan.
"Ah! Aris!" Sahutnya ceria, yang dibalas pelototan.
"Iya, ada apa, ya, panggil?" Tanya amaris ulang, sesopan mungkin.
"Sini-sini, gue beliin roti melon buat lo!"
Tatapan mata Amaris seolah berkata 'JANGAN-SOK-KENAL-ANJENG'
Tapi bukan Aksama kalo peka.
Dia langsung rangkul Amaris dan bawa badan kecil itu buat beli roti melon yang dibalas jitakan oleh adiknya.
Dan itu dilihat oleh salah satu teman Aksama
"Padahal baru aja mau ngajak kenalan..." Gumamnya suram
Yahaha cembukor mas? —othor sheea
***
minal aidin wal faizin bro, yahaha!
btw sia minta maaf kalo ada salah, atau menyinggung kalian.
gudbai!
KAMU SEDANG MEMBACA
ꕤ 𖥻. αmαris's book | slow updαte ★̲ ▸
Художественная проза★☆.ᥕᥱᥣᥴ᥆꧑ᥱ t᥆ ꧑ᥡ b᥆᥆k ! ^^ ────────────── Oi, indah nian lantunan syairmu itu, teman! Sangat indah sampai aku ingin masuk ke dalamnya. Bermain bersama kelopak bunga yang bertebaran, Tanpa takut bagaimana kerasnya dunia bekerja. Oi, bagus betul lagu...