Epilouge

77 12 10
                                    

Author’s.

Berjalan di bawah mekarnya bunga sakura, semilir angin musim semi menerpa paras cantiknya yang tak pernah luntur dan semakin menawan.

Sudah tujuh tahun berlalu, namun tetap sama. Waktu memang berlalu, keadaan berubah. Namun tidak dengan satu hal. Hatinya. Perasaan itu masih melekat kuat, tak lekang oleh waktu. Memori tujuh tahun lalu juga masih tertanam jelas, seakan harus tetap seperti itu.

Jessica Wang, yang sekarang menginjak usia ke-27. Tak banyak yang berubah darinya, ia hanya menjadi semakin dewasa. Wawasannya yang luas, membuatnya sukses meraih mimpi. Telah membangun rumah impiannya sendiri, walau hanya ia seorang diri yang tinggal di sana. Tak ada keluarga, enam bulan yang lalu ayahnya pergi untuk selamanya. Dan dua tahun sebelumnya ibunya juga telah pergi kembali kepada-Nya.

Dan hingga kini, ia masih dalam bayang-bayang si pengirim surat. Tak pernah sekalipun Jessica melupakannya. Ia sadar, bahwa ia tidak bisa untuk terus seperti itu. Namun, disisi lain Jessica juga tahu bahwa semakin ia melupakan... Semakin ia mengingat dengan jelas.

“Sepertinya aku terlalu larut dalam pikiran.” monolognya, kemudian mengusap air matanya.

Drrrtt drrttt...

Ponselnya bergetar, menampakkan kontak ‘Sun Yi Hang’ di sana. Jessica segera menggeser ikon hijau.

“Hallo?”

“Jessica, akhirnya kau mengangkat teleponku.” suara Yi Hang terdengar.

“Iya? Ada apa, Yi Hang?”

Terdengar helaan napas di seberang sana. “Begini, apakah kau sedang free? Kalau iya, aku mau meminta tolong kepadamu. Karena ini sangat mendesak, dan aku tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi. Teman-temanku sedang sibuk, aku juga menghubungi kakak tingkat kita dulu, kak Boogiefish. Katanya dia sedang ada perjalanan bisnis di luar kota.”

“Aku sedang free, jadi kau mau minta bantuan apa? Segeralah katakan jika itu memang benar-benar mendesak.”

“Begini, kakakku baru saja pulang dari US, tolong jemput dia di bandara. Aku tidak bisa menjemputnya karena sedang ada rapat dengan relasiku, ini sangat penting. Lalu, tidak ada supir yang bisa menjemputnya karena semua pegawai sedang cuti. Ibuku juga tidak akan membiarkan kakakku pulang dengan taksi, jadi kumohon. Agar kau mengenalinya, aku akan mengirim fotonya lewat chat, oke?”

Jessica mengangguk walau ia tahu Yi Hang tidak akan bisa melihat, “Oke, aku bisa.”

“Terima kasih banyak, Jessica! Aku tutup teleponnya ya!”




💌💌💌




Jessica berdiri di depan pintu penerbangan Amerika Serikat, matanya mencari-cari keberadaan orang yang hendak ia jemput. Ya, lebih tepatnya kakak dari Sun Yi Hang. Dengan bermodalkan foto, Jessica mencari wajah serupa. Sampai ia menangkap figur itu. Jessica segera menghampirinya.

“Kak Lian Huaiwei?” tanya Jessica, orang yang bernama Lian Huaiwei itu menoleh, tersenyum dan mengangguk.


“Iya. Kau Jessica, temannya Yi Hang?”

“Ya, aku. Ayo kak, Yi Hang memintaku untuk menjemputmu dia bilang sedang ada urusan penting jadi tidak bisa menjemput kakak.”

Keduanya berjalan beriringan, menuju tempat parkir mobil. Jessica membuka bagasinya, lantas Huaiwei menaruh kopernya di dalam sana. Mereka pula masuk ke dalam mobil, Jessica segera menyalakan mesin dan melenggang pergi.

Letters (Lian Huaiwei) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang