Less Than 24 Hours

527 27 14
                                    

Author : Jiii
Pairing : Daelyoon
Rating : General Audience


"Semuanya udah ada?"

Seingat Daeyeol, sudah lama dia tidak melihat Sungyoon seperti ini dalam beberapa tahun terakhir. Sungyoon yang bersemangat-mungkin sedikit terlalu bersemangat-dan cemas di saat bersamaan.

Sungyoon yang sejak tadi berlari lari dari dapur ke ruang tengah, mencoba bersikap multitasking dengan memanggang pancake dan mengurus isi tasnya berbarengan.

Sungyoon yang berulangkali berhenti di depan cermin, memastikan pakaiannya terlihat baik baik saja, lalu kembali repot dengan tumpukan baju yang harus ia packing.

"Aku udah siapin susunya Bomin di belakang, nanti kalo Bomin nangis bikinin aja. Udah ada step to step, kutempel di dinding dapur." Sungyoon menjelaskan sambil lalu pada Daeyeol yang duduk di meja makan, sementara dirinya masih sibuk dengan urusan barang barang.

"Terus TV udah kusetel jadi mode anak anak, jadi nggak masalah kalo Joochan mau nonton, yang penting dia nggak kelewatan waktunya aja. Maksimal satu jam."

Daeyeol mengangguk, meski dia tidak yakin apa Sungyoon melihat anggukannya atau tidak karena Sungyoon jelas jelas sedang berusaha menarik resleting tas, menutup wadah barang barangnya yang membeludak.

"Popok udah ada di ruang depan. Jangan ambil yang belum disetrika. Terus kalo Bomin mau mandi, jangan lupa botol samponya yang warna biru. Setel airnya ke mode anget."

Sekarang Daeyeol merasa seperti tengah mendengarkan ibunya mengingatkan ini itu di masa lalu. Sungyoon berulangkali lewat di depannya, sesekali mengingatkan Joochan yang sedang bermain mobil mobilan tak jauh dari tempat Daeyeol duduk untuk tidak menghalangi jalan.

"Ada lagi?"

Jemari Daeyeol berhenti mengetik semua peringatan Sungyoon di ponselnya, menyadari suara Sungyoon tak terdengar lagi lepas beberapa detik. Dia mengerutkan kening melihat Sungyoon berhenti bergerak, duduk di depan kopernya yang sudah tertutup.

"Yoon?"

Sungyoon menghela napas, menoleh ke arah Daeyeol.

"Kayaknya ... aku nggak bisa pergi."

"Loh, kenapa? Tadi kamu udah semangat banget."

"Nggak, aku cuma ..." Sungyoon terdiam.

"Kamu yakin bisa nge-handle rumah sama anak anak seharian penuh?"

"Apa aku kelihatan nggak bisa ngurus semua itu?" Daeyeol mengernyit.

"Umm, mungkin?"

"Enak aja." Daeyeol tertawa, beranjak dari kursinya, lalu mengusak rambut Sungyoon.

"Aku bisa, tahu. Dulu aku sempet kerja part time ngurus anak tetangga, masa anak sendiri nggak bisa kuurusin?"

"Seingetku waktu itu kamu cerita kalo kamu dipecat gara gara gak sengaja ninggalin anak asuh kamu di minimar ..."

"Ada yang belom gak?"

Daeyeol mendadak bangkit, memotong cerita Sungyoon dengan cepat-memberi tanda untuk tidak membicarakan 'hal-menyebalkan-itu'.

"Kayaknya kamu kelupaan bawa snack buat di jalan."

Sungyoon tertawa kecil. "Udah, kok."

Seharusnya ini perjalanan ringan, mengingat ini bukan pertama kalinya Sungyoon menginap di luar kota selama beberapa hari atas tuntunan pekerjaan. Bahkan dia hanya perlu menginap semalam saja kali ini. Tapi entahlah, Sungyoon merasa berat sekarang. Mungkin karena dia sudah terbiasa duduk di rumah, menyibukkan diri untuk bersih-bersih atau
menjauhkan Joochan dari Bomin sebelum anak usia enam tahun itu jahil mencubit pipi adiknya keras-keras.

DESSERTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang