Cloud Nine

643 26 18
                                    

Author : ignoerant
Pairing : daelchan
Rating : Mature
TW : PWP smut


ps. (admin) YOWWW FINALLY YG DITUNGGU TUNGGU HIKSSS<3



Suara air mengalir dari kran yang mengucur menemani malam Daeyeol yang
sedang sibuk mencuci piring di dapur. Dia baru selesai makan malam bersama kekasihnya yang kini sedang mandi.

Hari ini pria berambut coklat terang itu mengunjungi apartemen Daeyeol dan
mengusulkan untuk menginap. Mereka melakukan banyak hal sejak siang yang
membuat kediamannya yang hampir seperti pasca puting beliung.

“Ada yang perlu kubantu?”
Daeyeol menoleh ke arah sumber suara, mendapati kekasihnya melangkah menuju ke dapur dibalut kemeja piyama Daeyeol yang kebesaran. Dia tidak mengenakan setelan celana di bawahnya, memamerkan paha mulus dengan tanda kemerahan tersebar di beberapa daerah.

Pemuda itu tanpa rasa bersalah berjalan mendekat, rambut basah acak-acakan
dan kemeja yang tidak dikancing sempurna membuat Daeyeol bisa melihat jelas tulang
selangkanya.

Daeyeol meneguk ludahnya kasar.

“Tidak perlu. Aku sudah mau selesai”

Pemuda itu mengangguk, mengeringkan rambutnya dengan handuk. Gerakan itu
membuat pakaiannya tertarik ke atas.

Daeyeol mengalihkan pandangannya, ia tahu dia akan menjadi gila jika terus memperhatikan kekasihnya yang begitu atraktif.

“Kakak sudah selesai?”

“Kenapa?”

“Hug me?” suara manja itu sukses membuat jantung Daeyeol berhenti berdetak.

Daeyeol membasuh tangannya dan mematikan kran air. Ia bisa melanjutkan itu nanti, permintaan kekasihnya lebih penting. Ia menyeka tangannya dengan serbet lalu
beranjak mendekati Hong Joochan yang sudah membuka tangannya lebar-lebar.

Perlahan, Daeyeol meraih tubuh kecil Joochan, membungkusnya dalam dekapan
hangat miliknya. Membiarkan lelaki muda itu membenamkan mukanya di dadanya.

Hari ini adalah akhir minggu, mereka memiliki banyak waktu untuk bermalasan,
menghabiskan waktu bersama.

Joochan melingkarkan tangannya ke pinggang Daeyeol, menahannya untuk tetap
dekat. Matanya yang sayu menatap ke bibir merah penuh milik pria tersayangnya.

Dengan satu gerakan ia menarik kerah kaos Daeyeol dan mengunci bibirnya dengan milik kekasihnya. Mereka bertarung, lidah dengan lidah, berusaha untuk mendominasi satu sama lain.

Daeyeol mengangkat badan Joochan, menjadikan pahanya sebagai tumpuan dan
mendudukkan pria kecil itu di atas meja dapur yang terbuat dari granit. Tangan Joochan menggenggam erat kaos putih yang dikenakan oleh Daeyeol. Sedikit mencengkeram.

Kakinya refleks melingkar ke pinggang Daeyeol, berusaha membuat pria itu makin
dekat, makin memperdalam ciuman panasnya.

Daeyeol menyentuh lengan Joochan, berusaha menjauh atau mereka akan
berakhir melakukan itu di dapur. Tapi sepertinya Joochan tidak rela untuk mengakhiri ini semua begitu saja.

“Sayang!” tegur Daeyeol saat dia berhasil melepaskan diri. Sisa air liur akibat ciuman mereka masih menyatu, membentuk benang transparan.

“Come on, I want you”

“Baby, not now.” ucap Daeyeol yang membuat Joochan memutar bola matanya
jengah.

Joochan tidak membiarkan Daeyeol untuk bergerak terlalu jauh. He’s grinding himself on Daeyeol. Mengeluarkan sinyal nyata bahwa dia ingin. Dan Daeyeol harusnya
memenuhi permintaannya itu.

DESSERTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang