Jangan lupa vote ⭐ coment 💬 beri kerisannya ya.
"Kau pembunuh istriku" jerit seorang pria paruh baya menunjuk dengan pisau tajam ke seorang gadis remaja yang terus menangis."Kau pembunuh istriku. Kau pembunuh , kau pembunuh " jeritnya .
"Ayah.." gadis remaja yang ditodong menangis bukan karna tuduhan dari ayahnya sendiri tetapi karna kata dokter ayahnya mengalami gangguan jiwa.
" Jangan mendekat . Kau mau mencoba membunuhku juga, iya? " Seorang gadis tersebut berusaha untuk mendekat. Ayahnya sedang memegang pisau, ia takut terjadi hal buruk padanya.
"Ayah ini Nayla"
Gadis remaja tersebut namanya Nayla, ibunya sudah tiada dan sekarang ia hanya tinggal bersama ayahnya. Ayahnya sakit seperti ini karna terguncang begitu hebat, akibat peristiwa kematian ibunya .
Seorang istri yang dicintainya, seorang istri yang selalu bersamanya di manapun dan kapanpun, kini sudah tiada. Dan spesifik pendapatnya, anaknya lah yang membunuh istrinya.
"Saya bilang jangan mendekat" jerit pria tersebut.
"Ayah" ucap Nayla lirih, dia lemah jika menyangkut ayahnya dan sekarang dia membutuhkan ibunya.
"Ibu maafin Nayla" tiga kata yang selalu ia ucapkan setiap kali ia mengingat dan mendengar ayahnya mengatakan bahwa sebab dialah ibunya meninggal.
"Karna kau istriku pergi"
"Maafin Nayla ayah" Nayla menangis dan sekarang rasanya air matanya sudah kering akibat selalu menangis.
"Pergi kau"
Nayla mundur saat ayahnya dari jarak dekat menunjuknya dengan benda tajam tersebut."Ayah, Nayla mohon tenang" sebisa mungkin Nayla untuk tidak bersikap lemah didepan ayahnya.
"Pergi!!.. atau aku yang pergi?"
"Jangan , Ayah jangan pergi , Nayla butuh ayah"
Nayla terus berusaha untuk mengambil benda tajam ditangan ayahnya. Ayahnya bisa melakukan apapun yang tidak diinginkan jika benda tersebut masih ditangannya ."Aku bilang mundur. Kau pembunuh istriku, kau mau membunuh ku juga?"
Nayla menggeleng dengan terisak, ibu Nayla mohon kembalilah.
"Kau pembunuh, bunuh aku juga. Karna kau istriku pergi" lirih pria tersebut membuat Nayla menumpahkan air matanya.
"Ayahh" jerit tertahan Nayla . Begitu melihat ayahnya menusukkan pisau tersebut tepat di jantung ya .
Waktu serasa berhenti, oksigen disekitar Nayla seakan kehabisan pasoknya. Dunia Nayla runtuh. Ayahnya membunuh dirinya sendiri didepannya.
Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri."Ayahh" jerit Nayla mendekat kejasat ayahnya.
" Ayah" Nayla menangis
Tangan Nayla bergetar saat ingin mencabut pisau didada ayahnya. Nayla terus menangis, kapan? kapan semuanya berakhir?, kapan semuanya berjalan tanpa ada air mata?.
Ayah yang sangat berarti baginya setelah ibunya pergi, kini juga pergi meninggalkannya.
"Tuhan,...kau mengambilnya juga?" lirih Nayla dengan memeluk ayahnya.
"Ayah bangun" lirih Nayla
"Ayah bangun" jerit Nayla terus mengguncang badan kaku ayahnya.
"Nayla" suara panggilan yang begitu khas, suara yang dia rindukan, suara yang dulu selalu memarahinya jika salah berhasil menghentikan jeritan tangis Nayla.
"Ibu" Nayla langsung menghapus air matanya dan memegang tangan ibunya yang ia rindukan.
"Jangan nangis" wanita paruh baya tersebut membantu menghapus air mata putrinya, hatinya teriris melihat putrinya yang menanggung semuanya sendiri.
"Ibu, ayah pergi ninggalin Nayla, sekarang Nayla sendiri Bu" Nayla yang kuat kini sudah tidak ada, dunianya runtuh ,dia masih dan selalu akan membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.
"Anak ibu kan kuat"
"Nayla lemah Bu" sela Nayla dengan terus menggenggam tangan ibunya.
"Nayla" suara berat pria paruh baya mengalihkan pandangan Nayla kearahnya. Ayah nya , itu ayahnya yang tersenyum kepadanya,.
"Ayah" Nayla menangis, kapan dia tidak menangis? Dia lemah, dan selalu lemah.
"Ck, Putri ayah cengeng" ujar pria tersebut sambil menghapus air mata putrinya yang selalu menangis.
"Ayah jangan pergi ya?" Pinta Nayla
"Ibu juga disini aja , kita sama- sama lagi kayak dulu" mohon Nayla.
"Gak bisa sayang, jangan nangis dong nanti ibu sama ayah sedih jadinya"
" Nayla gak kuat Bu, ayah jangan pergi ya?" Nayla menunduk, kenapa air matanya tidak berhenti untuk turun? Kenapa matanya selalu menangis? Kenapa dia cengeng?
"Ayah gak pergi"
"Bener?" Jawaban dari pria paruh baya tersebut membuat Nayla mengangkat pandangannya.
"Iya, ayah dan ibu gak pergi, ayah sama ibu tetap disini"
"Dihati dan pikiran Nayla" lanjut ayah Nayla.
"Ibu sama ayah pamit ya?"
"Jangan!" sela Nayla dengan menggenggam erat tangan keduanya."Tetap disini! " Pinta Nayla
"Uuh anak ibu manisnya" wanita tersebut memeluk anaknya yang begitu menyedihkan dan disusul suaminya.
___-_+__
Pemakaman umum
"Nay, jangan sedih lagi dong"
Nayla benar- benar kesepian dan hanya usapan lembut ditangannya lah yang ia punya, sahabatnya yang selalu ada dan dia beruntung memilikinya.
" Gue gak bisa ngelarang Lo untuk gak menangis, cuman kata- kata hiburan yang bisa gue sampaikan untuk lo Nay. Nay Lo gak sendiri, gue ada dan selalu ada buat lo, Nay Lo gak sendiri"
"Gue ngebunuh orang tua gue sendiri Tar" ucap Nayla terisak dengan terus mengelus nisan ayahnya.
"Enggak. Gue gak percaya dan gue yakin gak mungkin Lo ngelakuin itu Nay. Nay ini murni kecelakaan, jangan nyalahin diri Lo"
"Tapi karna gue lamban, gue cengeng, gue.."
Nayla terisak , dan Tari- sahabatnya orang yang selalu rela memberikan bahunya untuk ia bersandar, yang rela membuang waktunya hanya untuk mendengar segala curhat dan cerita baik suka maupun duka. Sahabat yang selalu berbagi segala hal.
"Gue gagal. Gue gagal ngejagain ayah Tar, gue anak yang buruk, gue gak becus. Ibu kecewa sama gue Tar"
"Suttt" Tari mengusap rambut guna memberi ketenangan untuk sahabat nya.
"Tenangin diri lo Nay. Hipnotis diri lo sendiri, Lo bisa ngelewatin ini semua tanpa menyalahkan diri Lo" lanjut Tari.
🌬️👻
Bagaimana nya kamu,
Maunya kamu, segala keinginan kamu,
Hanya diri kamu sendiri yang tahu.
Bukan mereka Yang hanya perduli
dengan akhir yang terbaik
Tanpa melihat proses yang menyedihkan.
_labirin_Jangan lupa vote⭐
Terimakasih sudah membaca 🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
~Labirin~
HorrorTerjebak atau dijebak??? sama saja. " *Aaaa* " suara teriakan yang menggema di seluruh labirin selalu mereka dengar . Selalu was-was, berharap mereka dapat selamat dan keluar dari labirin terkutuk ini . "Dorrr" suara nyaring dari senapan pistol men...