bagian 6

12 11 0
                                    

Teeet teeet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teeet teeet

"Pak, jangan ditutup dulu" teriak Nayla dari sebrang jalan, semalam dia memutuskan untuk tidur dirumahnya, dan berakhir terlambat kesekolah. Biasanya, ada ibunya yang selalu membangunkan dan membuatkan sarapan untuknya, tadi dia bangun terlambat dan tidak sempat sarapan. Nayla masih bingung untuk menjawab tawaran dari Tante Diana, dia tidak enak harus menolak dan dia juga berat untuk meninggalkan rumah yang menyimpan begitu banyak kenangan masa kecilnya.

"Tumben telat dek?"

"Nayla bangunnya kesiangan pak, kalau gitu Nayla permisi ya pak"

"Iya"

Nayla bergegas berlari menuju kelasnya yang berada diujung lorong, kelasnya dan kelas Tari berbeda, hanya kelang dua ruang saja.

Nayla terus berlari dan tidak sengaja dia menabrak seseorang yang dari arah berlawanan.

Bruuuk

"Eh, aduh maaf" gumam Nayla segera membantu memunguti kembali buku yang berserakan akibat ulahnya yang tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf ya sekali lagi, gue gak sengaja lagi buru- buru soalnya" Nayla tidak melihat siapa yang ia tabrak, Nayla langsung membantu. Merasa tidak ada sahutan dari lawan bicaranya, Nayla memutuskan melihat, dia sedang berbicara dengan orang kan?.

Saat Nayla mengangkat pandangannya , langsung tertuju pada mata tajam seperti elang, Nayla langsung mengalihkan pandangannya ke lain arah.

Rian terus melihat kedua bola mata yang tiba-tiba menyita perhatiannya, seakan menariknya untuk terus melihat seorang gadis didepannya ini.

Nayla merasa seseorang itu terus memperhatikannya.

"Gue sekali lagi minta maaf, permisi" Nayla bergegas meninggalkan cowok aneh yang melihatnya begitu intens?. Nayka berlari dan tidak sengaja saat melewati Rian, Nayla menyenggol bahu-nya.

Splass

"Tari____"suara teriakan begitu menggema dilorong yang sunyi.

"Kau pembunuh"

"Ibu___" suara teriakan menyambut terhempasnya seorang wanita paruh baya.

"Ayah , ibu, lihat deh ada pesawat" suara riang gadis kecil yang begitu bahagia dengan diapit kedua orang tuanya.

"Anak ibu yang cantik" suara riang tawa dari keluarga kecil seakan menular untuk mengajak siapa saja yang mendengar untuk tertawa bersama.

"Nanay gak mau pisah dari ibu sama ayah"

"Ibu___" tangis pilu dipemakan begitu menyedihkan, meninggalkan kenangan yang dibuat hanya untuk dikenang.

 ~Labirin~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang