LIMA

157 24 1
                                    

Raka dan aera berangkat ke makam mamanya aera cuma berdua
Ya aera lebih suka kalo raka yang nemenin dia daripada papanya
Dia pikir papanya terlalu sibuk untuk sekedar ngeluangin waktu buat dia
Jadi bisa dikatakan aera itu emang ngga bisa tanpa raka
Baginya raka itu separuh dari hidupnya

"Asalamualaikum.. Ma aera dateng sama raka lagi" Kata aera dengan senyumnya

"Aera masih cengeng tante"

Aera mukul lengan raka, pelan

"Aera ngga cengeng kok ma cuma suka nangis aja"

"Sama aja.. " Raka ngusak rambut Aera, gemas

Mereka berhenti ngomong terus Raka mulai mimpin baca yasin
Setelah selesai baca yasin dan doa  Aera nunduk natap nisan yang bertuliskan  nama mamanya itu
Air matanya jatuh tanpa  diminta
Raka membiarkan saja Aera menangis

"Maa Aera kangen, mama kangen Aera juga ngga? "

"Mama bahagia disana ya Aera disini bahagia, Raka selalu ada untuk Aera"

Raka ngelusin rambut Aera, lembut
Ngga bisa dipungkiri raka sayang banget sama sahabatnya ini

"Mama ngga usah khawatir Aera selalau dijagain sama Raka kok, "

Raka tersenyum tulus
"Gue akan selalu jaga dan rawat lo ay selagi gue masih bisa"

Aera noleh dan natap Raka kemudian senyum terus nunduk lagi
"Mama harus bangga sama Raka"

"Jangan berlebihan ayy"

"Lo pantes dibanggain kok"

"Aera sayang mama, mama baik-baik disana ya ma insyaAllah Aera selalu do'ain mama"sambung aera

Rindu terberat itu saat kita tahu kalo kita udah ngga bisa ketemu sama orang yang kita rindukan di alam yang sama
Rindu memang hanyalah sekedar rasa tapi siapapun yang mengalaminya akan merasa terluka jika tidak bisa bertemu secara nyata,begitu juga yang dirasakan Aera
Dia sangat merindukan sosok seorang mama yang dulu selalu ada untuknya

"Mama pasti bahagia disana udah jangan  sedih ya"

Aera mengangguk kemudian menaburkan bunga yang mereka bawa tadi diatas makam mamanya
Raka juga ikutan naburin bunganya

"Ma Aera pulang ya kapan-kapan Aera kesini lagi insyaallah Aera bakal ajak papa juga,Hari ini papa sibuk jadi ngga bisa ikut"

Aera menghela napas panjang terus nyium nisan mamanya
"I love you" Bisiknya

"Kami pulang tante"

Sepanjang perjalanan pulang Aera lebih banyak diam, pikirannya masih dipenuhi oleh mamanya
Raka melirik Aera beberapa kali takut sahabatnya itu kenapa-napa

"Ay lo ngga papa kan? "

Aera tersenyum sambil ngangguk

"Jangan terlalu dipikirin ay"

"Iya rakaaa.. "

Raka mencubit pipi Aera pake tangannya yg ngga nyetir

"Lo kenapa bisa seimut ini sih ay? "

"Mungkin dulu mama sama papa pas bikin gue sambil aegyo"

"AHAHAHA siapa yang ngajarin lo ngomong kaya gitu? "

"Farel mungkin"

"Farel tu emang pengaruh buruk"

dan orang yang mereka gibahin sekarang lagi keselek sampe batuk-batuk dirumahnya

"Uhuk-uhuk astagfirullah siapa yang gibahin gue pagi-pagi gini"

______________

Lucas pagi-pagi udah bertamu kerumah rivan
Lucas pas lahir kayanya urat malunya ikut kepotong sama ari-ari makanya dia ngga punya malu
Dateng ke rumah rivan cuma mau numpang sarapan padahal dirumah sendiri ada

Not Fake FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang