Mereka sampai ditujuan, suasananya tidak berubah sejak terakhir kali namja cantik itu menginjakkan kakinya di kediaman Jungkook. Ketika mobil pribadi Jimin berhenti tepat di area parkiran, jagoannya langsung turun lalu berlari sambil berteriak antusias. Lain hal dengan jimin yang tidak berani masuk, dia hanya mampu melangkah sampai tangga depan lalu duduk memeluk lututnya erat sambil menunggu Jungmin selesai dengan urusannya.
"Appaaaaaaaa" Jungmin berteriak hebooh memasuki kediaman Jungkook
"Aigoo.. Putra Tuan Jeon datang kembali.." seorang Paman tua menyambut ramah lalu melebarkan tangannya untuk menggendong jagoan Jungkook
"Aku ingin melihat Appa, apa Appaku baik-baik saja?" Jungmin benar-benar bahagia setiap datang ke tempat Jungkook, wajahnya tidak pernah berhenti tersenyum
"Tentu.. kau tau, bahkan aku bisa mendengar Appamu memanggil Jeon Jungmin~~" goda paman tua itu yang sontak membuat Jungmin tertawa renyah
"Hehehee benarkah? Eum.. Paman, bolehkah aku minta tolong untuk cek Eommaku sebentar? dia ada didepan. Paman tidak usah khawatir padaku, aku bisa pergi menghampiri Appa sendiri" ucap Jungmin khawatir pada Eommanya yang akan sedih jika ditinggal sendirian
"Loh Jungmin datang bersama Eomma? kenapa tidak diajak masuk?" Paman tua menurunkan tubuh Jungmin lalu mengusap surainya lembut
"Tadi Eomma bilang akan menyusul.. sekali lagi tolong yaa paman, aku ingin bertemu Appa lebih duluu" Jungmin membungkuk hormat
Sementara itu Jimin masih duduk memeluk lututnya erat, dia tidak percaya setelah sekian lama menghindari tempat ini namun pada akhirnya dia harus memberanikan datang kembali demi Jungmin.
"Tuan Jimin.. silahkan masuk, diluar sangat dingin" ucap Paman tua menyambut Jimin ramah
"Oh i-iya.." Jimin bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya ke pintu masuk
Jimin mengedarkan pandangannya ke sudut ruangan yang dia lewati, begitu bersih dan terawat, banyak sekali bunga-bunga berserakkan tanda banyak kerabat yang mengunjungi. Jimin terus berjalan hingga menemukan jagoan kecilnya sedang mengobrol dengan Jungkook begitu antusias, wajahnya terlihat senang, dia juga sibuk memamerkan prestasinya di sekolah kepada Jungkook sedangkan Jimin hanya mampu melihat dari kejauhan.
"Appa, gambarku mendapat nilai A+, sepertinya bakat melukisku menurun darimu. Aku menggambar Appa, Eomma, dan Jungmin" Jungmin menunjuk detail yang ada dalam gambar
"Benarkah jagoan?" Jungmin menirukan suara Appanya
"Iyaaa... lalu kata Eomma wajahku juga yang sekarang semakin mirip denganmu, bagaimana tanggapan Appa?"
"Tidak, kau lebih tampan dariku jagoan" Jungmin menirukan suara Appanya kembali namun sedikit bergetar
"Geureom, aku tau itu hiks" air mata Jungmin keluar membasahi pipinya
"Appaa hikss.. bi-bisakah aku mendengar suaramu sekali lagi? J-Jungmin lelah jika harus berpura-pura ja-jadi Appa terus hiks.." Jungmin menangis terisak, dia merindukan sosok Jungkook, Appanya yang masih hidup, Appanya yang bisa dia peluk, Appanya yang bisa diajak bermain setiap hari
Deg deg deg
Jantung Jimin berdetak kencang, dadanya kembali sesak. Jimin menangis terisak melihat putranya berbicara sendiri seolah ada Jungkook di hadapannya, dia berlari lalu memeluk putranya erat. Tidak masalah bagi Jimin untuk menahan sakitnya sendirian tapi jika harus melihat malaikat kecilnya menangis, sungguh Jimin tidak sanggup.
"Ssttttt.. " Jimin memeluk erat Jungmin dan menepuk-nepuk punggung bayi besarnya lembut
"Aku rin-du Appaa.. Eomma hikss" Jungmin semakin terisak dalam pelukan Eommanya
"Eo-omma yakin Appa juga merindukan Jungmin hikss" Jimin mengusap punggung Jungmin memberi ketenangan
"Aku rindu Appa hikss"
Lutut Jimin melemas mengingat semua kejadian memilukan di masa lalu, dia menangis sejadi-jadinya dihadapan kolumbarium tempat sisa abu Jungkook yang telah dikremasi sambil memeluk putra semata wayangnya. Kenapa sangat sulit menerima kenyataan bahwa suaminya telah pergi? Kenapa takdir begitu kejam memisahkan kisah cinta mereka dengan cara tragis? Andai Jungkook mendengarkan ucapan Jimin saat itu..
Andai..
(Flashback)
"Aku berangkat dulu" ucap Jungkook tergesa-gesa memakai sepatu pantofelnya
"Apa tidak bisa besok? Ini sudah malam sayang,keadaan sedang hujan deras. Aku yakin klienmu juga akan mengerti" entah kenapa perasaan Jimin tidak enak, jantungnya berdetak kencang. Ingin rasanya memaksa Jungkook untuk tetap tinggal
"Hiks Appaaa, jangan pergi. Besok saja yaaa, sekarang temani Jungmin tidur" Jungmin tiba-tiba menangis dan terus menempel di punggung Jungkook tidak ingin melepaskan
"Sayang ku mohon, dengarkan aku sekali saja" bujuk Jimin dengan mata berkaca-kaca
"Aigoo kenapa bayi bayiku ini sangat manja?" Jungkook menurunkan Jungmin lalu mengecup kening jagoannya dan berpindah melumat bibir Jimin lembut
"Tidak bisa sayang, Appa harus berangkat sekarang agar bisa kembali cepat bertemu kalian. Lalu kita bisa jalan-jalan ke luar negeri, bagaimana?" Jungkook mencoba memberi tawaran pada Jimin dan Jungmin
"Yaksoook" Jungmin mengarahkan jari kelingkingnya pada Jungkook
"Yaksook" Jungkook menautkan jari kelingkingnya dengan Jungmin lalu pamit
Tik tok tik tok
Suara wiper dibagian kaca mobil bergerak cepat mengikuti derasnya hujan, Jungkook melajukan mobilnya dengan cepat karna harus mengejar jadwal pertemuannya dengan klien.
Drrrttt Drrrt Drrrttt
"Yeoboseyo?"
"....."
"Saya sedang berada diperjalanan sekarang, mungkin sekitar 10 menit samp-"
BRAKKK
BRAK
Tiba-tiba pihak kepolisian menghubungi Jimin dan mengatakan bahwa mobil yang dikendarai suaminya ditemukan menjadi salah satu korban tabrakan beruntun yang terjadi tepat pada malam Jungkook berpamitan pada Jimin dan Jungmin. Jimin pingsan ditempat, membuat Jungmin menangis panik melihat Eommanya tak sadarkan diri tanpa tau alasannya.
Ucapan Jungkook tentang janjinya yang akan segera kembali untuk bertemu dengan keluarga kecilnya kini hanyalah angan-angan yang tak akan pernah ditepati kecuali sudah di surga nanti.
END
![](https://img.wattpad.com/cover/249898747-288-k237760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KOOKMIN STORY
FanfictionCerita one shoot, two shoot, dan three shoot Kookmin. Genre: Random P.S: Setiap cerita yang mengandung unsur dewasa, di judul PASTI akan dicantumkan '🔞' jadi mohon bagi yang usianya belum cukup, menyesuaikan aja yaaa readernim..