'Apa yang biasa kau lakukan selama dilapas sebelumnya?'Jimin tersenyum miring lalu perlahan menutup kedua mata ketika mendengar pertanyaan itu setelah bebas, seolah membiarkan ingatan tertentu di masa lalu mulai berputar kembali dalam pikirannya.
Mungkin tak sedikit dari mereka yang akan berpikir bahwa kehidupan dibalik jeruji besi akan dipenuhi oleh binaan setiap hari, dilatih sipir menjalani berbagai aktivitas layaknya manusia biasa. Bahkan sesekali diberi hukuman agar para tahanan jera dan memperbaiki diri.
Ya, memang benar.
Sejauh ini tak ada yang salah dengan pernyataan orang-orang diluar sana, Jimin pun mengakui itu.Namun bukankah mereka melupakan sesuatu?
Jimin ingat betul bagaimana kerasnya kehidupan disana. Mulai dari kerja berkepanjangan, sampai direndahkan oleh para tahanan lain jika melakukan kesalahan.
Seperti hari itu..
Hari dimana para tahanan ditugaskan untuk mengikuti jadwal kegiatan rutin setiap bulan, yakni; pembersihan area lapas agar terhindar dari lingkungan kotor dan tak sehat.Tapi tunggu,
Apakah para sipir itu tak tau? Bahwa sebenarnya dibalik kegiatan yang dianggap positif justru selalu dijadikan kesempatan bagi beberapa tahanan untuk melakukan hal yang paling 'menyenangkan' di dunia.Manusia yang kadang tak memiliki rasa takut dan tak pernah pandang bulu itu akan diam-diam mengawasi mangsanya dari kejauhan, seolah tak mengijinkan siapapun untuk mendekatinya.
"Jiminssi, kau perlu bantuan?" ucap pria berkulit tan itu semakin mendekat, menatap lekat pergerakan tubuh mungil Jimin yang masih berjuang mencapai jendela bagian atas.
"Tidak usah Taehyung, it's okay" pria mungil itu menolak halus.
"Tapi ini terlalu tinggi untukmu, biar aku saja"
Tanpa menunggu persetujuan, pria yang ternyata bernama Taehyung pun merampas kain dari genggaman tangan Jimin, mencoba melanjutkan pekerjaan pria mungil itu yang belum tuntas.
Sementara temannya sibuk mengerjakan tugas, Jimin yang tentu saja sangat berterima kasih hanya bisa berdiri disamping, mengamati dan sesekali menyapu butiran air yang keluar dari tubuhnya dan mulai bercucuran dileher Taehyung.
"Kau tak perlu mengelap keringatku, Jiminssi" ujar pria itu hangat namun sedikit menghindar.
Mendengar tolakan Taehyung yang entah mengapa terkesan menyebalkan membuat pria mungil itu spontan mencebikkan bibirnya, "Tapi aku bosan, pekerjaanku saja direbut olehmu" ucapnya kesal.
"Hahahaa maaf, aku hanya akan membantumu menyelesaikan bagian atas. Ok?"
Jimin mengangguk setuju.
Ketika keduanya asik bekerja sama dibarengi sedikit bercanda. Tanpa sepengetahuan mereka, seorang predator tengah sibuk memantau gerak gerik pria bertubuh mungil itu dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOOKMIN STORY
FanfictionCerita one shoot, two shoot, dan three shoot Kookmin. Genre: Random P.S: Setiap cerita yang mengandung unsur dewasa, di judul PASTI akan dicantumkan '🔞' jadi mohon bagi yang usianya belum cukup, menyesuaikan aja yaaa readernim..