Bagian Satu - Dear Chiara (1)

13.2K 2.1K 1.6K
                                    

Disclaimer dulu ya :

1. Jangan terlalu berekspetasi akan ceritanya ya, tapi aku janji akan melakukan sebaik mungkin.

2. Konten mature sudah aku aktifkan, karena akan ada banyak hal pembahasan, seperti kata-kata kasar, dirty jokes, juga hal-hal lainnya.

3. Semoga bisa diterima oleh pembaca, jika kalian rasa ditengah-tengah nanti tidak bisa melanjutkan membaca, tidak apa-apa.

***

Apakah Akash tetap menjadi tokoh favorite kalian? Bagiku, dia tetap yang paling berkesan.

SELAMAT MEMBACA CERITA HIRAETH

***

Now Playing ⏯️ Loving Caliber - I Wish You Were Mine

Bagian Satu

Hanya menjadi teman saja tak cukup untukku yang mencintaimu, karena aku ingin memilikimu.

***

"Sampai ketemu minggu depan, di jam yang sama." Begitu Profesor David menyelesaikan kelas dan ke luar dari ruangan kelas.

"Mau makan apa?" tanya Akash sambil membereskan buku juga iPad miliknya ke dalam tas.

"Hm, lagi pengen bakmi." Jawab Chiara

Akash mengangguk dan tersenyum manis. Keduanya pun memilih untuk segera meninggalkan kelas, untuk pergi makan siang bersama.

Sambil membicarakan tempat lain yang akan mereka singgahi setelahnya, yang kemudian terhenti saat keduanya melihat Kaisar berdiri tepat di luar kelas mereka.

"Kai, ngapain di sini?" tanya Chiara, "Setau gue, Ara ngga ambil kelas ini."

Kaisar mengangguk, "Iya tau ko, Ara ga ada kelas hari ini. Gue ke sini ada perlu sama lo, tadi gue chat tapi engga lo bales."

"Oh sorry, gue pake mode dnd kalau kelas." Chiara segera mengecek ponselnya dan melihat beberapa pesan yang dikirim oleh Kaisar.

"Ko lo tau Chia kelas di sini?" selidik Akash

"Lah lo gimana sih, kan lo yang share jadwal lo ke grup, dan gue tau lo selalu ambil kelas barengan sama Chia, terus gue tadi nanya mahasiswa lain ruangan kelasnya."

Masuk diakal. Karena Akash bersama Kaisar memiliki grup yang sama, juga mereka sering hangout bersama.

"Ada yang mau gue obrolin soal yang kemarin, lo bisa kan?"

"Bisa."

"Di Dandelion aja, gue udah minta room private biar lebih nyaman buat diskusinya, sekalian makan." beritahu Kaisar

"Katanya mau bakmi?" celetuk Akash, dan itu membuat Chiara sedikit tersenyum.

"Ya emang gue lagi pengen makan bakmi, cuman bukan berati gak bisa makan yang lain juga Kash." Imbuhnya, "Mau berangkat sekarang?"

Kaisar mengangguk, "Oke, pake mobil gue aja. Lo mau ikut Kash?"

Akash menggeleng, "Gak deh." Tolaknya

"Gue gak lama, nanti makan bakminya malem aja, sama lo." Chiara menyentuh pipi Akash, "Jangan lupa makan."

Akash meresponsnya dengan senyuman, lalu dia menepuk pundak Kaisar. Selepasnya Kaisar pergi bersama dengan Chiara, dilihat dari pemandangan punggung mereka, bagaimana keduanya berinteraksi, seketika membuat Akash merasa bahwa mereka berdua cukup serasi.

Hiraeth (After Saudade)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang