Bab Enam | Bertaut

9.2K 1.5K 1.7K
                                    

Helooo??? Gimana kabar kalian?

Ada yang masih nungguin cerita ini???? Absen di sini!!!

Aku berusaha buat update cepet, doakan semoga konsisten ya guys😓

Selamat membaca cerita Hiraeth

***

Now Playing |  Juicy Luicy - Asing

Bagian Enam

Terlalu banyak kebetulan di antara kita berdua. Sementara kita berdua kini sudah berbeda.

***

Hidup itu penuh dengan plot twist, terlalu banyak kejutan yang terkadang tidak masuk di akal. Atau kebetulan-kebetulan yang membuat kita berpikir dua kali, apakah itu nyata atau tidak.

Seperti situasi saat ini, semuanya saling berkaitan satu sama lain. Semula yang jauh kini kembali di dekatnya oleh takdir yang mengikat mereka.

Sebenarnya Kashi sudah mengetahui jikalau Kakak dari Kekasihnya akan bertunangan dengan Kakak dsri mantan kekasihnya. Bahkan, di malam Akash mengajak dia untuk turut hadir bersama dengan Fabian dan Denis, Kashi pun sudah tahu. Hanya saja malam itu, dia memilih untuk bungkam, tidak memberitahu teman-temannya. Membiarkannya menjadi kejutan, terbukti raut wajah Akash yang meminta jawaban saat bertemu dengan Kashi saat itu.

Pertama kali Kashi mengetahui fakta itu adalah ketika Arsenio memperlihatkan calon tunangan Dirga padanya. Kashi memang mengenal Dirga, namun hanya sebatas itu, tidak saling mengikuti di sosial media, bahkan roomchat dengan Dirga pun benar-bener kosong. Mereka tak pernah berbasa-basi dalam pesan singkat, interaksinya kalau mereka tak sengaja bertemu di rumahnya saja, tak lebih.

Jadi, saat Arsenio memperlihatkan foto itu, membuat Kashi memiliki banyak pertanyaan di benaknya, akan dunia ini begitu sempit ya?

Kashi pun tidak dekat sama sekali dengan Ribiyuna, mereka hanya pernah beberapa kali bertemu dulu. Jadi, kemungkinan besarnya Ribiyuna sudah lupa akan dia.

"Kenapa, Yang?" Arsenio sedikit menyenggol lengan Kashi, hal tersebut membuat Kashi kembali ke dunia dari segala imajinasinya.

Kashi menoleh ke arah Arsenio, dan sedikit tersenyum kemudian menggeleng kecil, "Ga apa-apa. Cuman kepikiran aja, nanti kita bisa sampe ke tahap ini engga ya, Sen."

"Kok ngomongnya gitu?" suara lembut Arsenio membuat Kashi tak mengalihkan tatapannya, "ya pasti dong Kashi, kan tujuan pacaran emang ke arah sini."

Kashi mengangguk, "Iya sih, bener."

"Kamu kok enggak kasih tau aku kalau tunangannya Bang Dirga kakaknya temen kamu?"

"Aku lupa, lagipula kamu kan tau aku udah ga berhubungan sama temen SMAku, terlebih aku engga deket juga ama Akash, pernah sekelas aja satu tahun."

Jawaban yang sempurna, Arsenio tidak tahu perihal Akash adalah mantan pacarnya saat SMA.

Sepertinya Arsenio percaya akan jawaban tersebut, karena setelah itu dia tak lagi bertanya lebih lanjut. Arsenio kembali fokus dengan prosesi acara pertunangan Dirga, dan satu tangannya menggenggam tangan Kashi.

Selama acara itu berlangung, Arsenio tak pernah melepaskan genggaman tangannya barang sedetik pun. Tapi, entah mengapa Kashi tak bisa fokus seperti yang dilakukan Arsenio saat ini, matanya mengekor ke sana dan ke sini. Sampai, tatapan matanya jatuh pada seorang gadis yang lengkap menggunakan kebaya keluarga, gadis itu duduk di samping Akash.

Akash yang merangkulkan tangannya di bahu sang gadis, membuat Kashi mengerutkan dahinya sejenak. Bukan karena dia cemburu, atau tak suka melihat adegan tersebut. Tapi, wajah gadis itu tak asing diingatannya. Kashi mencoba mengingatnya, dia yakin pernah bertemu.

Hiraeth (After Saudade)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang