10

725 75 7
                                    

Taeyong menangis. Ia berlari sambil menangis"kenapa aku menangis?kenapa hatiku sakit?kenapa?!"tanyanya.

Hatinya juga sakit saat ia menolak Jaehyun.
Apa ia sudah merasakan hal yang sama dengan apa yang Jaehyun rasakan?

.

.

.

Malam telah menyelimuti Taeyong yang masih duduk di atas pohon.
Ia memandangi bintang-bintang yang begitu banyak.
Taeyong turun dari pohon tersebut. Ia harus segera pulang untuk melihat kondisi Jaehyun dan menjaganya..



Taeyong melesat dengan begitu cepat.
Sekarang ia telah berada di rumah Jaehyun.'apa ia sudah makan?' tanya Taeyong didalam hatinya.


Taeyong memandangi segala arah. Ingin mencari keberadaan Jaehyun. Mungkin di dalam kamarnya. Pikirnya



Taeyong segera pergi kearah kamar Jaehyun,ia mengetuk pintu kamar Jaehyun.
"kau sudah makan?" tanya Taeyong kepada Jaehyun yang baru saja membuka pintunya.



Jaehyun mengangguk"kita lupakan saja tentang apa yang terjadi tadi siang"ucap Jaehyun dan kembali masuk kedalam kamarnya.




Sedangkan Taeyong.ia merasakan hatinya sangat-sangat sakit seperti tertusuk beribu-ribu duri.
Taeyong menangis ia masih memandang kamar Jaehyun,dan setelah itu ia masuk kedalam kamarnya.




"mau bagaimana pun kita tidak akan pernah bersama"gumamnya pelan.

.

.

Ponsel Jaehyun berdering.
Ia melihat nama yang tertera pada ponselnya"appa"gumamnya.



Jaehyun segera mengangkat panggilannya
'hallo Jaehyun-ah bagaimana kabarmu?'tanya tuan Yunho dari seberang telepon sana.



Jaehyun belum menjawab"ada perlu apa appa menelponku?bukankah appa tidak memperdulikanku lagi kan?!" tanya nya dengan suara sedikit meninggi.



Tuan Yunho membuang nafas pelan
'maafkan appa Jaehyun-ah.besok pagi appa sudah sampai ke korea bersama dengan eommamu' tentu Jaehyun senang!Bagaimana pun itu ia sangat merindukan kedua orang tuanya ia juga tidak bisa marah karena orang tuanya memakaikannya seorang bodyguard yang sekarang telah mencuri hatinya.



"baiklah appa" ucap Jaehyun sebelum mengakhiri panggilannya.



Jaehyun membuang tubuhnya ke atas tempat tidurnya.
Ia menatap langit-langit kamarnya,pikirannya masih tertuju kepada Taeyong.

.

.

Hati Taeyong terasa begitu sakit ketika mendengarkan pembicaraan Jaehyun bersama orangtuanya.


Seharusnya ia merasa senang karena tugasnya besok telah selesai tapi kenapa ia sangat berat meninggalkan Jaehyun,kenapa hatinya sangat sakit?



Lagi dan lagi Taeyong menangis.
Ia menangis karena besok adalah hari terakhirnya.
Karena banyak menangis akhirnya Taeyong tertidur di atas ranjang ya dengan pakaian yang masih lengkap dan sama.

.

.

Taeyong terbangun pada pukul 5 pagi.
Ia segera membereskan barang-barangnya dan tak lupa untuk membuat makanan untuk Jaehyun.



Setelah menyiapkan makanan untuk Jaehyun. Taeyong menuliskan sesuatu di dalam kertas kecil yang ia tempelkan di atas meja makan.


Taeyong mengamati setiap sudut rumah Jaehyun. Rumah yang sudah menumpangnya. Setelah itu Taeyong langsung pergi.

𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐈 𝐦𝐞𝐭 𝐡𝐢𝐦. [𝗝𝗮𝗲𝘆𝗼𝗻𝗴]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang