Chapter 29

3.9K 721 47
                                    

"Ku katakan untuk keluar!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ku katakan untuk keluar!"

Suara bentakan itu terdengar memenuhi setiap penjuru ruangan dengan pemiliknya yang kini terdiam di dalam ruangan dengan tumpukan buku yang berjajar begitu rapi. Ia telah memberikan peringatan untuk tidak memasuki rumah utama dengan alasan apapun membuat nya merasa geram karena beberapa orang masih masuk dan mengantarkan makanan untuk nya.

"Jika aku tidak meminta, jangan mengantarkan apapun dan pergi."

Ia berucap penuh penekanan dengan iris berwarna cokelat yang menatap tajam, terlihat lebih tajam dengan garis mata yang kini dipenuhi amarah membanting pintu dan mengabaikan Min Yoongi yang kini hanya membungkuk menghela napas nya begitu berat, menatap ke arah pintu di mana Kim Taehyung yang tak memakan apapun sejak kemarin malam.

Pria itu— bahkan kembali bersembunyi di dalam ruangan dan mencoba untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang sempat ia abaikan beberapa hari terakhir, menatap nya dengan tatapan tajam serta wajah yang terlihat pucat, mengabaikan luka yang seharusnya telah di ganti oleh kasa siang tadi hingga ia pun turut mengingat membuat nya melemparkan pulpen dan melangkahkan kaki nya ke dalam kamar mandi.

Lengannya terulur cepat meraih sebuah kotak berwarna putih dengan beberapa perlengkapan pertolongan pertama di dalam nya membuat nya menghela napas dengan pandangan yang kini menunduk, mencengkam mulut dinding yang mengelilingi wastafel dan memejamkan matanya singkat. Pikirannya terasa begitu acak, membuat nya tak bisa tertidur dan berpikir dengan baik.

Ia kembali menghela napas nya dengan jemari yang kini mengusap kening ketika mengingat mengenai apa yang ia ucapkan pada Taehan pagi ini, secara tidak langsung meminta pemuda itu menjauh hingga Taehyung melihatnya— Han Taehan yang nyatanya menenangkan pemuda itu, mengajak nya berjalan di sekitar danau sambil bercerita dan Taehyung melihatnya bagaimana Taehan yang begitu mudah dekat dengan Jungkook.

Tatapannya terlihat kosong sebelum ia melirik ke arah kotak berwarna putih yang kembali ia abaikan malam ini dengan kaki yang melangkah, menatap ke arah jendela yang tak tertutup tirai hingga jantungnya berdetak cepat ketika ia mengingat bagaimana Jungkook yang menutup jendela untuk nya, menghalau angin pergantian musim itu hingga kakinya melangkah mendekat dan menyentuh jendela menggunakan ujung jari nya.

Tak ada yang dipikirkannya untuk saat ini, hanya membiarkan pikirannya menatap ke arah pekarangan yang begitu luas dan sepi seperti biasa. Rasanya, baru kemarin ia merasakan keramaian, sangat ramai membuat nya mampu melupakan sepi itu dan melupakan di mana tempat nya berada hingga ia terlalu hanyut dan sedikit kesulitan untuk kembali ke tempat seharusnya ia tinggal.

Hal itu membuat nya memejamkan dengan kaki yang mengambil langkah keluar ruangan nya, menyusuri lorong yang begitu sepi dan mengulurkan jemari nya, menyalakan sebuah instrumen musik yang menandakan jika dirinya tak ada di dalam ruangan itu, untuk memancing seseorang yang mungkin datang dan mengambil seluruh harta nya hingga kaki nya pun kini menyusuri anak tangga pelan.

BETELGEUSE [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang