🎓🔰7🔰🎓

14 1 4
                                    








🎓🔰🎓🔰🎓🔰🎓









































Mawar meminta Adrian berhenti di warung yang letaknya 5 menit dari rumah Mawar, karena takut ketahuan Mama.





"Turun sini aja."

"Rumah lo sini?" Adrian kebingungan karena tidak ada rumah di sekitar sini hanya ada warung.


"Nggak juga."


"Nanti Mama gue tau. Terserah mau bilang gue anak Mami juga silakan." lanjut Mawar yang turun dari motor.






Adrian melihat Mawar turun dari motornya tanpa mengucapkan terimakasih sedikit kesal. Ia sudah baik mau menawarkan tumpangan malah ia diperlakukan seperti ia seorang pengkhianat ditinggalkan begitu saja.


"Sama-sama" sindir Adrian.








Mawar yang berjalan cepat berhenti, dan menoleh pada Adrian. "Makasih." sendu Mawar.



















Adrian tertawa cool khasnya. Dan memutar balikan motornya untuk kembali.
























🎓🔰🎓🔰🎓🔰🎓
























Hujan datang tepat saat Mawar sampai ke rumah. "Ah, bagus. Besok gitu lagi ya, Jan?"









Mawar membuka pintunya dengan sangat perasaan gugup. Pertanyaan apa yang akan pertama diberikan Mama. Semoga Mama tidak melihat Mawar kali ini.








Mungkin nasib baik tidak berteman dengan Mawar. Mama sepertinya punya Indra ke tujuh. Mama bisa merasakan Mawar pulang padahal ia sedang mencuci piring.





"Pulang telat kenapa?"






Jantung Mawar mencelos karena sangat kaget. "Huh."





"Mawar ada rapat tadi pulang sekolah." jawab Mawar dengan perasaan campur aduk.


"Jangan bohong ya."


Mawar memutar bola matanya. Hah, ia sangat kesal kenapa harus berdebat saat moodnya sedang sangat baik. Mawar bahkan tidak mengerti kenapa Mama tidak percaya bahwa ia ada rapat.




Mawar menghembuskan nafas dan mencoba tenang untuk tidak marah dan tersenyum. "Mawar kan Wakil Ketua OSIS."




"Yaudah, Mama juga nanya doang. Kalo sama cowok kan Mama khawatir." Mama dengan nada sedikit menyindir.



"Kan Mawar udah remaja. Mama pertama pacaran aja SMP." Mawar mulai muak dan naik keatas menuju kamarnya.








































Saat Mawar naik keatas, ponsel Mama berdering telepon masuk.




Telolet!















Ayah : Mawar nggak ada di sekolah.

Mama : Loh, tadi Mawar udah sampe. Terus kalo nggak sama Ayah sama siapa?





36 OSIS STORIES [ 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang