🎓🔰4🔰🎓

29 4 0
                                    

Putra meneguk salivanya dengan kesal.

Semua dibubarkan tanda meeting sudah selesai. Mawar dan Eliza berjalan berdampingan.

Mawar berjalan kearah depan dan menyadari Eliza disampingnya. "El, seru banget nggak sih kita bakal piknik!"

"Iya banget bro! Mana nggak ada kakak kelas atau adek kelas." jawab Eliza dengan nada excited.

"By the way.. Lo mau kemana?" tanya Mawar basa-basi.

"Kantin? Kayaknya 15 menit lagi istirahat deh."

"Yaudah, gue ikut lo aja."

Eliza menganggukan kepalanya tanda setuju.


🎓🔰🎓🔰🎓🔰🎓🔰


Aditya yang selesai tugas, dan bertemu dengan Erra teman sekelasnya itupun menyapanya.

Aditya menghampiri Erra, "Lo udah selesai meeting?"

"Butuh apa lo?" tanya Erra tak ingin basa-basi.

"Ngebahas apa tadi?"

"Liburan ke Labuan Bajo." jawab Erra dengan menatap wajah Aditya

"Ooh, oke." Aditya pun segera melanjutkan jalannya.

Erra menatap kepergian Aditya dengan wajah datar. Ia mendapati kursi disampingnya dan istirahat sebentar sembari melihat ponselnya yang mengecek grub OSIS.

                        OSIS MABOK UWU

Aditya : Tadi meeting bahas apacii 😮

Arsa : Bahas apa ya, @Erra.

Zhara : mba Arsa engga sengaja ya itu ~

Huma : Itu ngetag masa depannya ya?

Huma : Nama grubnya bisa diganti lebih estetik ga sih ga berbobot banget keliatannya.

Aditya : Woii gua nanya loh tadi😇

read

"Hahaha, pantes tadi nanya gue." gumam Erra.

🎓🔰🎓🔰🎓🔰🎓

Mawar dan Eliza ke kantin Bude Warni. Sotonya adalah soto terfavorit di 36 KHAIRA.

Mawar tidak sabar ingin menyantap sotonya, dan menuju ke meja Bude Warni yang sedang menggoreng tempe.

"Bu, sotonya 3 ya sama es teh 2."

Bude Warni menjawab yang sedang menggoreng itu dengan sopan dengan bahasa jawa halusnya. "Nggeh mba nggeh."

Eliza yang di samping Mawar juga ikut memesan, "Saya 1 aja Bu."

"Lah?" kaget Mawar.

"Gue traktir lo loh barusan.." senyum Mawar dengan terpaksa.

"Lo aja nggak bilang Mansur, gimana gue tau. Kirain lo emang serakah akan makanan"

"Sotonya yang 1 tadi nggak jadi, Bu. Hehehe" lanjut Eliza.

"Oke mba mboten nopo-nopo."

Eliza dan Mawar berjalan mencari tempat duduk yang nyaman, di sana masih sepi karena masih 15 menit sebelum istirahat. Mereka pun duduk seraya membaca isi grub OSIS tadi.

"Erra sama Aditya itu ya.. Jadian?" tanya Eliza pelan pada Mawar

"Cie.." ledek Mawar dengan menunjukkan jari telunjuknya ke muka Eliza.

"Apaan sih, gue nanya ya."

"Nggak, mereka dicomblangin satu kelas."

"Ooh gitu."

Bude Warni datang membawa 3 mangkok soto dengan es teh 2. "Nih nduk, sotone sama es teh nya."

"Maturrrr suwun Bude." jawab Mawar dengan nada meniru Bude Warni.

Bude Warni kembali melanjutkan gorengannya, dan bel berbunyi. Eliza melihat Putra dan Madava menuju kantin dan berinisiatif makan bersama.

"Put Dav!" sapa Eliza

Putra yang sedang menaruh kedua telapak tangannya ke kantong kakinya itupun menyapa Eliza dengan mengangkat tangannya. "Yoi."

Sedangkan Madava hanya mengangkat alisnya tanda ia juga menyapa.

"Gabung bisa kali!" teriak Eliza. Karena sudah banyak siswa yang berhamburan keluar menuju kantin.

Madava dan Putra menghampiri Mawar dan Eliza. Tidak ada angin tidak ada hujan hanya ada matahari dan awan, Putra mengambil satu mangkok soto di samping Mawar.

Mawar yang sedang menikmati sotonya itupun tidak terima.

"Heh, bangsat siapa suruh ngambil! Hah! Siapa suruh!" teriak Mawar dengan suara lantangnya.

"Astaghfirullah, kalem mbang kalem.."

Madava yang tidak biasa dengan sebutan 'mbang' itu bertanya pada Putra, "Mbang siapa?"

Putra menjawab dengan nada menggoda seraya melirik Mawar dengan niat meledek. "Kembang.." Putra tertawa dengan suara bass nya yang khas.

"Apasih nggak lucu!"

Mawar merebut mangkok soto yang dipegang Putra dan berkata, "Pesen sendiri sana!"

Putra pergi memesan ke Bude Warni. "Iye iye sensitif banget sih. PMS ya lo?"

Madava pun duduk di samping Mawar menitip pada Putra. "Gue sekalian 1 soto 1 es kopi item."

Putra menjawab dengan deheman.




Mawar bertanya pada Madava, "Lo anak basket nggak sih?"

Madava seolah mengerti maksud Mawar, "Naksir siapa lo?"

"Nanya doang gue astaga."

"Kalo kata gue nggak mungkin nggak ada sebab."

Mawar mengeluarkan senyum smirk-nya, "Gue abis liat True Beauty kemaren." sambil menatap sendu jalanan yang diisi keramaian siswa dengan dramatis.

Madava menatap Mawar dengan heran, "Apa untungnya sama gue?"

Mawar mendengar hal itu kesal seolah Madava tidak menghargainya. "Gue cerita doang! Ah apaan sih ngerusak mood gue doang lo."

Mawar melanjutkan makannya, dan Eliza mengerti maksud Mawar menjelaskan pada Madava

"Jadi, di sana ada adegan anak basket. Kayaknya dia kena virus anak basket gara-gara Eun Woo." jelas Eliza dengan cukup bijak.

"Ooh."

"Anjir oh doang lagi." gumam Mawar.

"Salah cerita kayaknya gue." lanjut Mawar.





📗Siapa karakter yang disuka di part ini??
📗Udah ngeship salah satu couple atau masih penasaran part selanjutnya?
📗THANKYOU FOR READING ~

36 OSIS STORIES [ 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang