Mawar pergi dari ruangan itu dengan menghembuskan nafas beratnya. Karena ia ingin cepat cepat selesai tapi malah diundur karena mencari Putra
Mawar bergegas dengan sangat berat hati dan berlari kearah ruang kelas 11B kelas dimana Mawar dan Putra tempati.
Ia membuka pintu kelasnya sambil berlarian, dan tidak sadar kalau sedang berlangsung pembelajaran dikelas. "Em.. Maaf Bu Ririn." Mawar tidak melanjutkan kata-katanya.
Ia terkejut seseorang menepuk pundak kanannya dari belakang, refleks Mawar menengok. "Lo!?!"
Mawar malu karena membuat seluruh teman-temannya memusatkan perhatiannya pada Mawar. Bu Ririn wali kelas 11B itu memecah perhatiannya dengan bertanya, "Mba Mawar ada meeting kan?"
Mawar bingung harus ngapain nggak ada pilihan lain sih selain bohong. "Eh, iya Bu. Maaf saya mau ambil buku KAS."
"Ooh, iya masuk aja Mba." ujar Bu Ririn sambil melanjutkan menulis di papan tulis.
Mawar masuk kelas sembari membuka tasnya. Acha pun mengajak ngobrol Mawar sambil memegang bolpen. "Enak banget njir jadi OSIS. Bisa bolos pelajaran kapan aja."
"Makanya masuk OSIS." ledek Mawar sambil tersenyum licik pada Acha.
Acha tak menggubris jawaban Mawar dan sibuk melanjutkan pelajarannya. Mawar segera keluar dan orang yang menepuk pundak Mawar setia menunggu Mawar.
"Eh, cowok."
"Lo kemana aja sih!" lanjut Mawar.
Putra menjawab Mawar sambil meminum es teh. "Gue mau masuk."
"Masih berani lo masuk jam segini." seraya melihat jam tangannya, "Jam sembilan lagi."
"Mending ngobrol di sana aja, kayak nggak ada tempat aja."
"Iya udah, ayo."
Mawar dan Putra mengobrol sambil menuju ruang meeting
"Lo kemane aja bro." tanya Mawar
"Disuruh Bu Elina ke 11E"
"Oh, iya udah gue kira lo bolos meeting."
"Pengennya gitu..." ucap Putra dengan nada memelas.
Mawar melirik dengan tatapan tajam kearah Putra.
🔰🎓🔰🎓🔰🎓🔰🎓🔰
Mawar membawa Putra ke ruang meeting. "Mam, nih bocah nya."
Huma melihat jam tangannya, "Telat 34 menit cuma gara-gara nungguin lo ya, Put." dengan nada menyindir
"Disuruh Bu Elina ke 11E"
Aksa kekasih dari Huma meledek dengan suara kecil, "Mam.. Hahahaha."
Madava yang disamping Aksa tertawa menghemburkan air liur.
"Anjir, jijik banget sih." Arsa mengerutkan dahinya.
"Ampun crazy rich." ledek Aksa pada Arsa.
Sekedar info saja, Mam adalah nama panggilan seluruh teman-teman perempuan. Dan Arsa adalah anak dari pak Wilian dan cucu dari Nurdin Hashim, dan anak Sultan terkaya di SMA 36 KHAIRA JAKSEL.
"Udah-udah waktu abis gara-gara nungguin Putra, ditambah kalian masih ngobrol terus!" teriak Huma pada seluruh anggota.
"Mawar Putra duduk!" bentak Huma.
Eliza terkejut. "Anjir, yang dimarahin Mawar sama Putra, yang kaget gua."
"Iye iye" ucap Putra dengan nada santai sambil meneguk es tehnya.
"BUANG ES TEH NYA!" Teriak Huma pada Putra
Putra yang memegang kursinya dan hampir mendudukinya padahal 5cm lagi udah sampai bokongnya. "Astaghfirullah, iye iye jangan teriak-teriak. Kesian es tehnya ikutan kaget."
Diana yang muak dengan semua ini dari tadi udah nunggu ditambah ribet ini angkat bicara. "Siapa suruh bercanda! Cepet Put, waktu kita udah abis gara-gara lo!"
Diana yang duduk di depan Aksa memegang kepalanya. "Ah, shit."
Putra keluar dari ruangan dan mencari tempat sampah yang ada di depan kelas. Dan masuk ke ruang meeting lagi. "Udah ya, nih." seraya mengangkat tangannya setinggi bahu dan duduk.
"Oke, langsung aja ke intinya. Aditya lagi ada urusan sama kepala sekolah, jadi gue yang mimpin meetingnya. Hari ini selesai Ulangan Semester seperti dari tahun ke tahun kita bakal liburan ke Labuan Bajo khusus kelas 11. Jadi, kita semua ngurus itu ya. Kita atur gimana enaknya mulai dari urutan acara sampai perlengkapan itu kita yang mutusin." jelas Huma.
"Jadi, nanti kita langsung lapor ke kepala sekolah aja semua keperluannya. Ada yang nggak jelas?" sambung Huma.
Erra mengangkat tangannya. "Bus nya gimana, Mam?"
"Oke, untuk bus kita udah ada bus pribadi ya. Jadi, santai aja buat bus. Ada lagi?" sambil menatap seluruh anggota.
"Nggak ada, Mam kayaknya." ujar Zhara
Diana pun mengusulkan, "Langsung aja kita susun rangkaian acaranya aja."
Huma memberi saran pada anggota, "Besok aja, Di." sambil tersenyum kalem. "Gue buru-buru ke kepala sekolah."
Huma pun membubarkan meetingnya. "Yaudah, meeting hari ini selesai. Kalian pikirin ide ya. Pulang sekolah kita bahas lagi. Gue buru-buru banget."
Aksa menatap Huma dengan tatapan kagum, "Mantap banget cewek gua."
Madava melirik Aksa dengan tatapan malas dan meledek Aksa dengan suara bassnya. "Bucin tros.."
Putra tertawa renyah mendengar hal itu dan menggelengkan kepala. Mirza disamping Putra pun meratapi nasibnya. "Kapan gue punya cewek ck ck ck"
Putra menyulek telinganya gatal, sepertinya yang waras hanya ia dan Madava. Ia mendorong kursinya menuju belakang tempat Madava.
"Gua sama lo doang yang waras."
Madava menatap lurus ke depan. "Lo waras juga?"
Putra meneguk salivanya dengan kesal.
📗Gimana untuk part ini?
📗Kalian suka karakter siapa sih di part ini?
📗THANKYOU FOR READING ~
![](https://img.wattpad.com/cover/264050881-288-k11760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
36 OSIS STORIES [ 1 ]
Fiksi RemajaMawar si Wakil Ketua OSIS di SMA 36 KHAIRA anak IPS. Cewek pecinta anak basket. Mungkin nggak sih bakal dia dapetin? Banyak temen-temen OSIS yang sayang sama Mawar. Cewek yang nggak terlalu ambisius. Disisi lain ada cowok yang sifatnya hangat tapi...