Ch 10

1.3K 121 2
                                    

Gulf POV

Gerbang tinggi itu terbuka dan menampilkan mansion Mew. Dia sudah melihatnya berkali-kali namun masih saja terkagum saat melihatnya. Mansion itu megah. Tapi memiliki suasana rumah. Mungkin karna kehadiran Mew yang membuatnya merasa di rumah.

Mobil berhenti di depan pintu dan dia dengan semangat memasuki mansion itu. Dia berlari menuju tangga, langsung menuju kamar Mew. Dia membuka pintu kamar itu.

"Mengapa kau berlari?" tanya Mew. Sebuah kerutan menghiasi wajah sempurnanya.

"Aiya! Jangan jadi pemarah, orang tua. Aku hanya gembira akan bertemu denganmu," Gulf berkata dengan riang sambil menyamankan dirinya di pangkuan Mew. "Apa yang terjadi Mew?"

"Tidak ada. Aku hanya memiliki hari yang berat. Seseorang mengacaukan salah satu misi kami," jawab Mew.

"Oh." Gulf berharap dia bisa entah bagaimana caranya bisa membantu sahabatnya menemukan solusi. Tapi dia tidak bisa. Dia tahu cara bertarung dengan tangan kosong dan menggunakan pistol karna Mew mengajarinya. Tapi itu tidaklah cukup. Itu hanyalah untuk pertahanan diri. Jadi, apa yang bisa dia lakukan sekarang hanya menyemangati sahabatanya.

"Berhenti cemberut." Dia duduk dan mengambil tangan Mew, dan membawanya menuju tempat tidur. Mereka menyamankan diri di kasur. Dia menggapai tengkuk dan punggung Mew, dan perlahan memijitnya. "Relax, Mew. Tidak ada seorangpun yang bisa bertahan melawanmu untuk waktu yang lama," bisik Gulf. Bibirnya menyentuh telinga Mew. Gulf bisa mencium wangi parfum mahal Mew dan bahkan shampoonya. Sial. Aku sangat ingin menciumnya. Pikir Gulf. Dia bisa merakan Mew justru menegang dibawah sentuhannya, bukannya menjadi santai. Cahaya lampu yang redup dan suhu ruangan yang dingin sama sekali tidak membantu. Gulf menelan ludahnya dengan berat. Dan dia menyentak dirinya sendiri untuk keluar dari pikirannya. "Bisakah kau relax!?" Dia melanjutkan pijitannya pada Mew yang langsung menjadi lebih santai. Hampir saja. Dia selalu frustasi secara seksual saat bersama Mew, khususnya saat dia menyadari jika dia benar-benar tertarik pada sahabatnya itu.

Setelah beberapa saat, Gulf berdiri dan menyalakan tv. Dia memilih film secara acak di Netflix dan menontonnya.

Mew POV

Sial. Sial. Sial. Apa yang dia pikir dia lakukan!? Bahkan setelah dia lebih relax, dia masih merasakan ketegangan seksual yang belum selesai. Gulf sekarang berbaring disampingnya, menonton sebuah film Netflix sambil mengunyah keripik. Dia terlihat sangat imut. Dia sedang memakai kemeja oversize yang menenggelamkan tubuhnya. Pipinya masih memerah. Jadi anak kucing ini juga terpengaruh. Mew menyeringai atas pikirannya.

Meskipun Gulf sedang bersamanya sekarang, dia tidak bisa berhenti untuk memikirkan orang yang berusaha main-main dengannya. Beberapa misi mereka gagal karna orang itu dan dia tidak bisa menunggu saat untuk menghabisinya. Mew sangat bertekad untuk menemukan orang itu karna dia tidak boleh menjadi lemah. Tidak sekarang, dan tidak untuk selamanya.

Dia mengayunkan tangannya dan memeluk Gulf untuk lebih dekat ke sisinya.

Dia menyadari ponselnya menyala.

'Brother, satu dari 8 misi kita gagal hari ini. Kita harus mengurus ini. Dan aku ingin menjadi orang yang menghukum orang itu.' Itu Tong yang mengimkan pesan padanya.

'Baiklah, brother. Aku akan menemukan orang itu dan menyerahkan dia padamu.' Mew mengirimkan balasannya.

"MEW! Kenapa kau tidak menonton?" Gulf memberengut dan jadilah dia meletakkan ponselnya. Mew tersenyum melihat hal itu. Gulf adalah penggila perhatiannya dan itu sama sekali tidak mengganggunya karna Gulf menjadi Gulf, dia cukup pintar untuk tahu kapan waktunya dia bebas memberikan perhatiannya.

"Baiklah. Baiklah. Aku akan menonton." Mew fokus menonton meskipun dia benar-benar tidak mengerti cerita film itu dan satu-satunya hal yang dia suka pandangi hanyalah pria disampingnya itu.

My Person 🍑 MewGulf Mafia AU [Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang