Mew bangun dengan orang terindah di pelukannya dan itu terasa seperti segala hal ada dalam pelukannya. Sub Terra, dunia mafia, kekerasan, dan semua yang berhubungan dengan bahaya menjadi mengabur dalam keadaan itu. Dan dia tahu hidup akan berat, tapi dia lebih memilih hidup berat bersama Gulf daripada berat sendirian.
Gulf masih terlelap. Bibirnya sedikit terbuka. Nafasnya teratur dan dalam. Pipinya berada di dadanya dan salah satu kakinya disekitar tubuhnya. Kehangatannya menyamankan di dunia yang gelap ini. Dia adalah seorang malaikat. Dan Mew dapat memanggilnya miliknya.
Saat bermain dengan rambut Gulf, Mew menyadari Gulf bergerak dan matanya bergerak terbuka. Ah, bola mata bulat yang indah, yang ku sukai.
"Selamat pagi, Mew." Dia mendengar Gulf berbicara dengan suara serak bangun tidur, dengan mata masih setengah terbuka. Mew tertawa kecil dan menangkup pipi Gulf dengan dua tangan dan berkata dengan suara yang lebih rendah dari yang dia niatkan, "Selamat pagi, pacar." Kemudian dia mulai mencium Gulf penuh, dan kali ini lebih kasar sedikit daripada ciuman semalam. Gulf membalas, meski dia bisa merasakan sedikit keragunan. Dia menggigit kecil bibir bawah Gulf yang menyebabkan Gulf terkesiap. Dia menjelajah sedikit mulut Gulf. Sungguh, hanya sedikit. Kemudian dia menyudahi ciuman itu.
Gulf sangat merah dan dia menutupi mulutnya dengan kedua tangannya dan Mew ingin tertawa atas keimutannya. Dia hanya memandangi Gulf dan yang lebih muda itu merengek. "HEY! Aku belum menggosok gigiku. Kau juga belum menggosok gigimu. Kau pria jorok!" Mew hanya tertawa kecil. Gulf terlihat seperti anak kucing yang sedang marah.
Dia meletakkan kepalanya di tengkuk Gulf dan menghirupnya. "Tidak masalah." Suaranya tegang. Sesuatu dalam boxernya juga menegang, tapi dia tidak akan terlalu memikirkan tentang itu. Dia baru saja akan menghirup aroma Gulf lagi saat Gulf menjauhkan diri.
"Mew." Dia melihatnya dengan serius. Apa lagi sekarang? "Darimana kau belajar berciuman seperti itu, huh? Kau seperti sangat berpengalaman."
Mew tidak bisa menahan diri untuk tertawa atas kecemburuan Gulf. "Kenapa? Cemburu?"
Sekarang dia melihat mata Gulf melebar dan berkedut dalam amarah. "Cukup jawab aku. Bisakah kau? Aku harusnya menembakmu sebelum kau memiliki kesempatan berciuman dengan orang lain. Banyak orang lain. Tapi, kapan kau punya kesempatan untuk itu? Kita selalu bersama sejak dulu? Atau kau berbohong padaku saat kau pergi menjalankan 'misi' dan sebenarnya itu bukanlah misi? Apakah-"
Mew mendiamkan Gulf dengan sebuah ciuman singkat. "Hanya kau, Gulf."
Gulf menatapnya dengan pandangan curiga, tidak benar-benar mempercayainya. "Lalu, mengapa bisa?"
Mew memeluk pinggang Gulf dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk Gulf dan berkata dengan suara gelap dan rendah. "Aku hanya tahu apa yang harus dilakukan saat melihatmu. Dan Gulf, kau tidak tahu apa yang ku tahu bisa aku lakukan padamu."
Pipi Gulf memerah dengan indah dan mata linglung. Dia berkata, "Lakukan aku." Setelah sepersekian detik matanya melebar setelah menyadari apa yang dia katakan. "Maksudku yang dilakukan padaku? Dengan tanda tanya, Mew. Mew. Ku pikir aku lapar. Aku ingin turun dan makan kau. Tidak, tidak, tidak. Maksudku, makan dengan kau. Makan sarapan betulan." Gulf bergumam dan sekarang menariknya dari kasur dan membawanya keluar kamar. Sekarang jam 8:12 pagi. Meja makan seharusnya sudah siap sekarang.
"Gulf, santailah." Mew berkata sambil tertawa.
Saat mereka sampai di ruang makan, banyak menu sarapan sudah siap dan Tong sedang makan sendiri dalam diam.
"Selamat pagi, brother."
"Selamat pagi, Tong."
Mereka menyapanya sembari duduk. "Hm. Selamat pagi." Kakaknya tersenyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Person 🍑 MewGulf Mafia AU [Terjemahan]
Hayran KurguEnglish Description: Mew is one of the leaders of Sub Terra, a dark organization. He is ruthless, cold, unforgiving. And then there is Gulf. Gulf has always been Mew's person. How or when it happened, Mew does not know. What Mew knows is if someone...