School Edition - Chapter 9

144 20 4
                                    

Beberapa bulan berlalu, dan tidak terasa angkatan kelas 3 sudah mulai memasuki masa ujian semester pertama.

Sudah sore hari, seharusnya [Y/N] sedang dalam perjalanan pulang. Tapi sekelompok anak perempuan menghalangi jalannya dan memojokkannya.

    "Hahaha! Lihat wajah jelekmu itu!"

    "Ini hukuman karena kau berani mendekati Asano-kun!"

[Y/N] tidak dapat mengelak, mereka terlalu kuat. Dan dalam sekejap ember yang penuh dengan air bekas pel disiramkan ke atas kepalanya, membuat tubuh [Y/N] basah kuyup. Salah satu dari mereka juga mencoret wajah [Y/N] dengan spidol.

    "Aku tidak mengerti kenapa kalian menuduhku mendekati Asano, memangnya kalian dapat untung apa dariku?"

    "Hmph, kau masih bertanya? Karena anak kelas 3-E yang terbelakang sudah berani mendekati Asano-kun!"

    "Lagipula sepantasnya murid kelas 3-E diperlakukan seperti ini, kan?!"

[Y/N] tentu tidak mengerti kenapa mereka sampai membuat rumor tentang dirinya dan Gakushuu berpacaran. Apa mungkin karena [Y/N] dan Gakushuu sering terlihat belajar bersama?

    "HOI! DASAR ANAK-ANAK BANDEL!"

Teriakan itu berhasil membuat perhatian mereka beralih pada sumber suara. Rupanya Okano dan Kataoka datang untuk membantu [Y/N].

    "Pergilah, jangan ganggu [L/N]!"

Seru Okano dengan lantang.

    "Wah, mengerikan. Antek-anteknya datang nih!"

    "Sebaiknya kita apain mereka?"

    "Ayo kita lakukan hal yang sama ke mereka!"

Okano sudah tidak bisa menahan amarahnya, sedangkan Kataoka tetap tenang. Tangan Kataoka menahan bahu Okano yang siap menghajar mereka.

    "Tetap tenang, Hinata. Jangan perlihatkan emosimu."

Ujar Kataoka pelan. Okano mengangguk dan mundur selangkah, membiarkan Kataoka maju dan menghadapi para gadis yang membully [Y/N].

    "Kalian mau melakukan hal yang sama pada kami? Coba pikirkan bagaimana kalau air bekas pel itu disiram ke baju kalian, dan spidol permanenku ini mencoret wajah kalian? Atau kalian mau rambut kalian terpotong sampai botak?"

Tanya Kataoka dengan nada sarkastik. Okano mulai menenteng dua ember berisi air bekas pel yang masih utuh di dekat mereka, dan Kataoka mulai mengeluarkan spidol dari saku jas sekolahnya.

    "Hah, coba saja kalau bisa! Memangnya kalian berani?!"

Sahut pimpinan mereka tanpa merasa takut. Kataoka cuma tersenyum sambil membuka tutup spidol di tangannya, ujung spidolnya diarahkan pada wajah gadis yang memimpin mereka.

    "Kalian diam saja. Bagaimana kalau aku mulai dengan mencoret-coret wajah kalian seperti yang sudah kalian lakukan pada [Y/N]? Ini spidol permanen loh!"

Tapi gadis yang didekati Kataoka keburu mundur dan kabur dari tempat itu. Langkahnya diikuti oleh teman-temannya yang lain.

    "Aku akan mengingat ini!"

Seru perempuan terakhir sebelum ikut berlari. Okano dan Kataoka hanya geleng-geleng kepala melihat mereka yang sudah kabur saat digertak oleh Kataoka.

    "[L/N]! [L/N]! Kamu dengar aku?"

Seru Kataoka sambil mengguncang badan [Y/N] agak kencang. Bisa celaka kalau [Y/N] pingsan.

    "... Okano... Kataoka...?"

Marry Me! (Isogai X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang