School Edition - Chapter 7

239 26 0
                                    

Hai readers! Semoga kalian baik-baik saja yaaa ^^

Maaf karena lagi-lagi Suzu ninggalin buku ini lagi. Udah berdebu banget nih, wkwk. 😅

Suzu sibuk sama ujian sekolah sampe buku ini harus Suzu tinggalin sampe lama banget. Tapi sekarang Suzu udah selesai ujian kok ^^

Sekali lagi, Suzu mohon maaf karena harus lama buat update buku ini. Makasih juga buat readers yang masih setia nungguin buku ini buat update.

Nah, daripada berlama-lama, silahkan membaca! Happy reading! 😁


Semuanya berawal sejak Gakushuu, [Y/N], dan para murid lain dinyatakan naik ke kelas 3.

    "[Y/N], kamu dinyatakan jatuh ke kelas 3-E."

    "... Apa?"

Sahut [Y/N] tidak percaya saat ibunya baru saja selesai mengambil rapor. Kemudian gadis itu baru percaya saat ia melihat nilainya yang kebanyakan anjlok dengan matanya sendiri.

    "Maaf, ibu. [Y/N] gagal."

Ujar [Y/N] dengan kepala tertunduk. Ia sudah siap menerima semua omelan yang akan dilontarkan kedua orangtuanya di rumah nanti.

    "Kita bicarakan ini di rumah. Ayo pulang, [Y/N]."

    "Iya, ibu."

Kemudian ibu [Y/N] menggandeng tangan putrinya dan mengajaknya pulang.

Sepertinya sudah sejak beberapa menit yang lalu Gakushuu mengetahui kabar bahwa [Y/N] dinyatakan jatuh ke kelas 3-E. Dan kabarnya memang hampir semua nilainya berada jauh dibawah rata-rata.

    "Hei, sudah dengar kalau [L/N] jatuh ke kelas E?"

    "Sudah dengar, kasihan sekali anak itu."

    "Padahal dia termasuk yang paling pintar di angkatan kita, tapi kok bisa jatuh ke kelas E ya?"

    "Bahkan hampir setengah dari nilainya jauh di bawah rata-rata. Kok bisa ya?"

Gakushuu mendengar semua itu. Ia juga sempat melihat ekspresi sedih [Y/N] saat melihat rapornya.

    '[Y/N]... kenapa kau bisa jadi seperti ini?'


Sesampainya di kediaman keluarga [L/N].

[Y/N] duduk menghadap kedua orangtuanya di ruang keluarga. Rapor yang menunjukkan kegagalan [Y/N] terpampang dengan jelas di atas meja.

    "Maaf, ibu dan ayah, [Y/N] gagal."

[Y/N] hampir menangis, ia tahu kedua orangtuanya sangat kecewa. Ia sudah siap menerima semua omelan yang akan dilontarkan padanya.

Tapi kedua orangtuanya justru tidak memarahinya, malahan ibu [Y/N] bangun dari sofa dan memeluk putrinya dengan sangat erat.

    "[Y/N], nilaimu jadi seperti ini pasti sedih karena nenek meninggal kan? Maaf, ibu dan ayah tidak pernah punya waktu untuk [Y/N]."

Penyebab utama nilai [Y/N] yang anjlok adalah karena kematian neneknya. Selama ini [Y/N] diasuh oleh neneknya karena kedua orangtuanya selalu sibuk bekerja. Tak jarang [Y/N] ditinggal di rumah bersama neneknya saat kedua orangtuanya dinas ke luar kota.

Namun nenek [Y/N] meninggal saat ujian kenaikan kelas hampir dekat. Hal itu menyebabkan [Y/N] syok sehingga ia tidak memiliki semangat belajar karena berduka atas kematian neneknya. Akibatnya hampir semua nilainya anjlok hingga ia harus turun ke kelas 3-E.

    "Maafkan ayah dan ibu [Y/N], kami selalu sibuk bekerja sampai kami sering melupakanmu."

Ujar ayah [Y/N] sambil mengusap kepala putrinya. Tentu saja [Y/N] kaget melihat reaksi kedua orangtuanya yang diluar dugaan.

Orangtua [Y/N] tidak marah, tapi justru mereka sangat memahami penyebab [Y/N] jatuh ke kelas 3-E.

    "Tidak apa-apa, [Y/N]. Kamu sudah berusaha keras. Di kelas 3-E nanti, belajarlah lebih giat supaya bisa kembali ke kelas 3-A."

    "Iya ayah, aku mengerti."

[Y/N] merasa lega, setidaknya orangtuanya bisa mengerti kenapa hampir semua nilainya anjlok.


Sementara itu Gakushuu masih memikirkan kabar [Y/N] yang turun ke kelas 3-E. Mereka sudah berpacaran sejak kelas 2, meski mereka merahasiakan hubungan mereka. Bahkan orangtua mereka tidak tahu bahwa mereka berpacaran.

     'Aku ingat nenek [Y/N] meninggal saat persiapan ujian. Apa itu penyebabnya?'

Akhirnya Gakushuu memilih untuk menulis pesan untuk [Y/N], dengan tujuan untuk mengetahui keadaannya.

Asano Gakushuu
[Y/N], maaf aku mengganggumu

[L/N] [Y/N]
Tidak apa-apa, kenapa?

Asano Gakushuu
Maaf kalau aku menyinggung perasaanmu
Aku tahu kamu turun ke kelas 3-E, apa karena nenekmu?

[L/N] [Y/N]
Sebenarnya iya
Selama ini aku selalu diasuh nenek karena orangtuaku selalu sibuk bekerja
Waktu nenek meninggal, aku merasa sangat syok
Untuk belajar saja rasanya sulit, jadi ini akibat yang kudapatkan

Gakushuu benar, penyebab turunnya [Y/N] ke kelas 3-E adalah karena kematian neneknya. [Y/N] tidak membolos setelah upacara pemakaman neneknya, tapi Gakushuu tahu [Y/N] selalu terlihat murung selama beberapa hari.

[Y/N] dikenal sebagai murid yang pintar, bahkan ia masuk ke peringkat lima besar di angkatannya. Tidak heran kabar tentang jatuhnya [Y/N] ke kelas 3-E berhasil membuat seluruh murid terkejut dan bingung.

Asano Gakushuu
Kalau kau butuh bantuan, hubungi saja aku
Tidak apa-apa, kau bisa mengandalkanku

[L/N] [Y/N]
Terimakasih Gakushuu

Setelah itu perbincangan mereka berakhir. Gakushuu keluar dari kamarnya untuk mengambil minum.

Dalam hatinya Gakushuu tahu bagaimana rasanya saat ada keluarga yang meninggal, karena Gakushuu sendiri masih ingat bagaimana perasaannya saat ibunya meninggal saat ia masih berumur 5 tahun. Sehingga ia juga paham perasaan [Y/N] saat neneknya meninggal.

Ia tahu [Y/N] termasuk anak yang pintar, sehingga ada kemungkinan [Y/N] bisa kembali ke kelas 3-A saat pertengahan semester. Hanya saja ada yang dicemaskan Gakushuu tentang [Y/N].

Apa dia bisa bertahan di kelas 3-E yang sudah seperti neraka?




Bersambung

👇 Jangan lupa vote dan comment!

Marry Me! (Isogai X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang