Aku memang punya teman, tapi tidak ada yang seasik sepertimu.
________Hari ini ada pertandingan Quidditch, Gryffindor lawan Hufflepuff. Arletta tidak ikut menonton karena hujan dan juga ia tidak terlalu menyukai permainan Quidditch.
Sekarang gadis itu sedang berada di dapur, untuk memasak sup dan di bantu beberapa peri rumah disini.
Arletta memasak sup untuk Harry karena ia sempat pingsan saat terjatuh dari sapu terbangnya. Kasihan...
"Dia agak pucat ya?"
"Pucat?"
"Tentu pucat, dia terjatuh dari ketinggian 100 kaki!"
"Coba kita buat kau terjatuh dari menara dan kau lihat seperti apa rupamu. Mungkin lebih bagus daripada biasa." Ujar Fred atau George entahlah Arletta tidak bisa membedakan keduanya. Kemudian Harry bangun.
"How do you feeling?" Tanya Hermione.
"Oh, brilliant!" Jawab Harry.
"Kau membuat kami takut saja."
"Apa yang terjadi?" Tanya Harry.
"Kau jatuh dari sapumu."
"Masa? Bagaimana pertandingannya, siapa yang menang?"
"Hufflepuff, asrama kami. Sudahlah jangan dipikirkan menang kalah itu sudah biasa." Jalasku sambil menepuk bahu Harry.
"Dan... Ada hal lain yang harus kau tahu, saat kau jatuh sapumu menghantam Whomping Willow Tree. Dan... Ini hasilnya." Yah, seperti yang kalian tahu sapu Harry hancur.
"Aku ikut menyesal soal sapumu. Jadi... Aku membuatkanmu sup ini, dimakan ya!" Ucap Arletta.
☁️☁️
Seperti biasa hari ini ada kunjungan ke Hogsmade lagi, karena Arletta bosan jadi dia hanya berjalan-jalan disekitar Shrieking Shack.
"Awwhh, Draco!!" Desis Arletta saat Draco menabrak bahunya dan lari terbirit-birit bersama Crabbe dan Goyle.
Terlihat di ujung sana ada Hermione dan Ron yang tertawa puas.
"Harry!" Ujar Hermione karena rambutnya dimainkan oleh Harry. Dan muncul lah Harry dari Invisibility Cloak-nya.
"Bloody Hell, Harry. That was not funny!" Ujar Ron.
"Apa yang terjadi pada Draco? Kalian menjahilinya?" Tanya Arletta.
"Lebih tepatnya Harry."
••
Arletta yang awalnya malas untuk pergi ke Hogsmade jadi ikut pergi bersama Harry, Hermione, dan Ron.
"Anak-anak tak berguna itu! Mereka tidak memberitahuku soal The Marauders Map!" Ron mengerutu.
"Harry tidak berniat menyimpannya, dia akan memberikannya pada Professor McGonnagall. Benar kan?" Ucap Hermione.
"Tentu, juga Invisibility Cloak-nya."
"Lihat itu, Madam Rosmerta. Ron menyukainya." Ujar Hermione.
"Oh ya, benarkah?" Arletta menggoda Ron.
"That' not true!" Lagi-lagi Ron mengerutu.
"Rosmerta, kuharap kedaimu laris."
"Akan lebih laris jika Ministry tidak mengirim para Dementor ke kedaiku tiap malam." Jawab Madam Rosmerta.
"Ada pembunuh berkeliaran."
"Sirius Black di Hogsmade, apa yang membawanya kemari?" Lalu pria itu membisikkan sesuatu pada Madam Rosmerta.
"Harry Potter?" Ujar Madam Rosmerta.
"Aaa shhhh!!" Ucap pria itu bersamaan dengan Prof. McGonnagall. Lalu mereka masuk ke kedai Madam Rosmerta.
Sadar karena Harry hilang dan muncul jejak kaki ditumpukan salju, Arletta, Hermione, dan Ron mengikuti Harry berjalan yang bersembunyi dari Invisibility Cloak.
Sesampainya mereka bertiga di pintu kedai Madam Rosmerta. "Penyihir remaja dilarang masuk hari ini!"
"Tutup pintunya!"
"Kasar sekali."
"Dungu."
"Dungu?!"
"Berani sekali mereka-" Dengan cepat Arletta langsung menutup lagi pintu kedai itu.
Lalu mereka memutuskan untuk menunggu Harry di antara bebatuan tidak jauh dari kedai Madam Rosmerta.
"Guys, look!" Muncul lagi jejak kaki di tumpukan salju mereka langsung mengikuti lagi jejak itu yang banyak menerobos orang orang.
"Excuse me..."
"Sorry, sorry. Excuse me."
"Mery Christmas!"
Mereka bertiga terus mengikuti jejak itu yang berhenti di bebatuan dekat Shrieking Shack.
Hermione mendekati bebatuan itu sedangkan Arletta dan Ron berdiri tidak jauh dari mereka.
"Harry, apa yang terjadi?" Tanya Hermione.
"Dia sahabat mereka tapi dia khianati mereka. SAHABAT MEREKA!!" Arletta menatap kasihan pada Harry begitu juga Ron dan Hermione.
"Kuharap dia temukan aku. Jika bertemu, aku sudah siap! Jika bertemu, aku akan membunuhnya!"
☁️☁️
Seperti biasa Harry, Hermione, dan Ron mengajak Arletta bermain bersama lagi, tapi untuk hari ini mereka akan mengunjungi Hagrid.
"Hari yang indah."
"Indah. Kecuali jika tubuh kita terkoyak-koyak!" Ujar Ron.
"Terkoyak-koyak? Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Harry.
"Ronald kehilangan tikusnya."
"Bukan hilang! Kucingmu membunuhnya!" Harry menoleh ke Arletta dengan pandangan bertanya tanya dan Arletta hanya mengendikkan bahunya.
"Rubbish!" Desis Hermione.
"Arl, Har, kalian tahukan kalau kucing haus darah itu selalu mengendap-endap. Kini Scabbers lenyap."
"Mungkin kau harus belajar mengurus peliharaanmu!"
"Kucingmu membunuhnya!"
"Tidak!"
"Iya!"
"Tidak!"
"Berantem terus! Nanti kalian jodoh loh!" Ledek Arletta.
"Rubbish!!" Ucap Hermione dan Ron bersamaan.
Selamat malam Minggu!!
Wajib vote dan comment yaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyctophilia || Draco Malfoy [Completed]✓
FanficSemua karakter milik J.K Rowling kecuali Arletta Venlie Silver dan [Own Character] Cover by: @mocnknighties •• Dia Arletta Venlie Silver. Hanya seorang gadis berketurunan Pure-Blood biasa, bukan seorang Legilimens, bukan seorang Occlumency. Kehidupa...