7

265 42 2
                                    

Mimpi tampak seperti kejadian nyata sudah lumrah di alami semua orang bukan? Tak terkecuali renjun di chapter sebelumnya itu hanyalah mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mimpi tampak seperti kejadian nyata sudah lumrah di alami semua orang bukan? Tak terkecuali renjun di chapter sebelumnya itu hanyalah mimpi. Renjun masih berada di gudang penyiksaan sampai seseorang membangunkannya

Perlahan renjun membuka matanya sedikit demi sedikit mencoba Bergerak namun apa daya tubuhnya mati rasa mungkin mama terlalu keras tadi pikir renjun

Setelah sadar sepenuhnya dilihat ke arah samping ada jaemin lengkap dengan pakaikan khas anak sekolahan mungkin dia bolos lagi kali ini

Renjun diam mengikuti pengarahan jaemin yang membantu renjun untuk keluar dari ruang tsb memindahkan nya ke kamar milik sang empu. Saat di tangga renjun mengatakan ingin berjalan sendiri agar sahabatnya ini tidak kerepotan

Tapi apalah daya jaemin tetaplah jaemin uke kuat yang siap menanggung beban ke kecil renjun tapi jika mengalami beban seperti renjun mungkin dia tidak kuat. Karena ketahanan mental setiap orang itu berbeda beda

Di baringkan nya tubuh renjun perlahan agar tidak terlalu perih untuk bergesekan dengan kain sprei

Ini bukan pertama kalinya jaemin mengetahui ini dan juga bukan pertama kalinya renjun mendapatkan pertolongan seperti ini

Saat mendengar renjun tidak masuk tanpa Alasan jaemin langsung berlari menuju parkiran menerobos gerbang sekolah yang hampir di tutup oleh satpam. Tanpa memperdulikan apakah satpam itu terluka atau tidak dia tetap terus melaju dengan kecepatan di atas rata rata

Jadi guru" sudah tau nantinya jika renjun tidak masuk tanpa sebab maka jaemin akan melakukan hal yang sama atau bolos pelajaran demi melihat keadaan sahabat kecilnya

"Di mana Seragam milikmu?" Tanya Jaemin

"Mungkin masih berada di ruang itu tolong ambilkan ne?"pinta renjun dengan pupy eyesnya. Inilah salah satu alasan jaemin suka berteman dengan renjun, dia hanya akan menunjukkan sifat manjanya pada jaemin dan bunda selain itu dia akan bersikap profesional

Merasa tidak bisa menahan rasa gemasnya jaemin mencubit pipi renjun pelan dan hati hati takut ada luka yang tidak ia lihat "Kau Sangat lucu baiklah tunggu agak lama karena sahabat mu yang cantik ini akan membuat makanan"

Renjun terkikik geli sesekali meringis karena lukanya bayangkan saja seseorang terluka dengan keadaan luka yang masih baru tertawa bisa kau bayangkan betapa sakitnya itu? Aihhh gausah di bayangkan tentu saja menyakitkan

"Jangan tertawa! Tunggu disitu jika kau bosan mainkan saja game di ponselku password nya ku rubah karena jeno sialan itu mengetahuinya jadi ku rubah" jelas jaemin sambil lalu membereskan tempat pakaian renjun

"Aduh" keluh mingrui

"Jaeminaa~ disitu tempat mingrui jika kau lupa dan tadi kau tidak sengaja menginjak kakinya lihat dia emosi sendiri"

"Lalu? Terserah. yak mingrui!!! Kenapa tidak mencari tempat lain? Dan juga kenapa kau tidak memberitahuku tentang keadaan renjun tadi hah?!" Marah jaemin pada udara yang melintas berharap itu mingrui

𝓓𝓮𝓻𝓪𝓷𝓪-𝓖𝓾𝓪𝓷𝓻𝓮𝓷.  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang