Pada saat jam istirahat renjun lebih memilih berkunjung ke perpustakaan membaca buku buku sambil menikmati sunyinya perpus serta harumnya buku buku
Walaupun banyak buku buku bagus tapi dia lebih suka satu buku yang selalu dibacanya berulang-ulang buku itu ditaruh di bagian tempat yang gampang di capai tapi sulit untuk di dapat
Saat membaca dia lebih suka berada di pojok ruangan karena itu adalah tempat yang tenang,sunyi,dan penuh kenangan
Beda orang beda tempat. Jika renjun lebih suka perpustakaan maka berbeda dengan Hwall dan guanlin. Hwall lebih suka di kelas tidur atau membaca ulang materi materi yang di berikan sedangkan guanlin dia menemani hwall sambil berdance lagu Energetic
Mereka memang berbeda tapi bisa melengkapi satu sama lain bahkan lebih dan kelebihan itulah yang akan membuat itu semua hancur
Tanpa guanlin sadari dati tadi pak Haechul guru bk yang lawak namun termasuk jajaran guru killer menatapnya dengan tatapan lapar. Lapar dengan menghukum guanlin lebih tepatnya
Andai saja bel tidak berbunyi pasti guanlin sudah di hukum berjemur diri di depan lapangan tapi mungkin tuhan masih menyayangi hambanya yang sengklek macem guanlin jadi bel berbunyi
"Hwall gw pamit balik ke kelas udah bel"
"Hm. Ah ya kalo ketemu renjun suruh ke ruang lab ipa ya lin soalnya ada praktek"
"Praktek apa? Reproduksi?"
"Anjing astaghfirullahhaladzim punya temen otak selangkangan praktek kimia lo gak bakal tau"
"Oalah kirain reproduksi. Dah mau balik" Guanlin melangkah pergi tapi hwall berteriak kencang
"LIN—"
"IYA ANJENG GW INGET KOK"
"Oh bagus bagus"
Praktek kimia sudah selesai tapi renjun belum menampakkan tanda tanda dia masuk. Semua murid kelas renjun Bahkan gurunya sampai heran karena tidak biasanya renjun meninggalkan jam pelajaran tanpa keterangan seperti ini
Hwall khawatir? Jelas karena dia tau indranya begitu kuat,tapi dia berusaha menahan semuanya agar Jaemin dan Haechan tidak panik
Damn tepat saat bel sekolah berbunyi untuk terakhir kalinya renjun masih tidak ada tanda tanda kemunculannya di perpustakaan renjun tidak ada hanya ada sobekan seragam dan buku yang terbuka
Detik itu juga teman dekat renjun langsung panik bahkan sangat panik renjun itu rapuh dia menahan beban yang berat oleh karena itu saat dia menghilang seperti ini semuanya kelimpungan
Sudah hampir malam sekolah juga akan di tutup hanya tersisa pak Haechul dan satpam di sekolah berserta Jaemin,Haechan,Hwall dan Guanlin
"Loh kalian kok belum pulang nak? Ini sudah petang lebih baik kalian pulang"
"Tapi pak renjun gak masuk kelas dari tadi kalaupun dia pulang dia pasti membawa tas nya!"
"Tapi tadi bapak lihat renjun pulang gak bawa tas terus katanya dia gak enak badan gitu"
"Bener pak?"
"Iyaloh nak gak percayaan banget sih"
Karena wajah haecul meyakinkan akhirnya mereka semua pulang dengan guanlin membawa buku yang terbuka di perpustakaan
"Buku yang terbuka sobekan seragam. Tau ah pusing mending bawa pulang aja dulu"
Renjun pulang ke rumah jam 10 tepat. Keadaan sunyi gelap gulita karena ditinggalkan olehnya sangat lama. Dia menyandarkan badannya ke sofa dengan tenang
"Tumben baru pulang kak?"
"Tadi ada urusan kamu jagain bunda kan?"
"Iya kak dijagain tapi tadi bunda gerak gerak jari kelingkingnya beneran mingrui gak bohong"
"Beneran? Gak bohong kan?"
"Iya kak beneran terus tadi bunda sempet keluar air mata tapi dia belum sadar kak"
"Kayak yang kemarin kemarin yah? Hmm dek doain kakak ya kalo nanti kakak sukses kakak bisa obatin bunda bawa dia ke jilin nanti tinggal rumah nenek"
"Kakak lagi sedih? Mau sharing sama aku? Kalo belum yaudah nanti aku tungguin sampe kakak siap"
"Em— nanti kapan kapan aja deh sebelum mati"
"Selalu aja ngomong gitu! Udah sana mandi kakak bau kuburan"
"Iya hantu kecil"
Renjun berjalan ke kamarnya lalu mandi dan tidur tanpa belajar dan bercerita hari harinya pada bunda
Mingrui merasa ada yang aneh pada kakaknya karena itu terlihat sangat jelas sekali. Biasanya renjun selalu menceritakan hari harinya tapi sekarang tidak,selelah apapun renjun akan tetap bercerita hal random pada bunda meskipun perkataan itu tidak di respon
Sampai akhirnya mingrui mengingat beberapa tahun yang lalu. Renjun pernah seperti ini sangat persis tapi saat itu bunda masih sehat,mingrui masih ada di dunia. Semoga tidak ada yang buruk pikirnya
Dilain tempat guanlin belajar dengan tidak fokus karena buku itu ingin hatu membuka tapi takut renjun memarahinya
Cukup susah di pikirkan sampai kecurigaan guanlin tadi saat di sekolah muncul lagi. Sebenarnya ada apa? Kenapa ada sobekan kain di samping buku itu dan kenapa pak Haechul yang biasanya pulang lebih awal menjadi paling akhir
Satu kata Aneh dan sulit. Jika ada maksud jahat apa itu? Tidak mungkin orang sebaik pak Haechul melakukan hal buruk apalagi Renjun termasuk siswa kesayangannya
Larut dalam pikiran Telefon guanlin berdering. Tertera nomor asing di handphone guanlin saat ingin diangkat tiba tiba sambungannya terputus dan ada pesan dari nomor tersebut
'Maafkan aku. Aku mungkin akan merebut untuk keduakalinya'
Guanlin mengabaikan pesan ancaman tersebut pikirannya hanya tentang bagaima bisa seragam itu bisa sobek tanpa gunting maupun pisau padahal seragam sekolah ini cukup tebak dan susah untuk di sobek
Buku itu memantulkan cahaya matahari ke jam dinding kecil di pojok atas serta sedikit warna bercak merah cat pada kursi
"Otak gw lemot suruh mikirin kek gini dahlah mending tidur aja besok kalo renjun masuk nanti tanya aja ke dia kemaren dari mana"
"Kalo renjun gak mau jawab gimana?"
"Gak mungkinlah pasti renjun jawab kan secara gw ganteng gituloh asekk"
Di balik pintu dongpyo melihat kakanya hanya bisa mengatakan "Stress" karena berucap pada dirinya sendiri
Tbc
Maaf baru up soalnya sibuk banget yang satunya juga mau di tulis abis ini jadi sabar yaAlasanku ga up selain sibuk juga aku. Kalian gak bakal ngerti kok
Selamat membaca jangan lupa vote yorobun
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓓𝓮𝓻𝓪𝓷𝓪-𝓖𝓾𝓪𝓷𝓻𝓮𝓷.
Non-FictionGausah baca!!! Ceritanya jelek!!! Nanti kalo udah baca jangan nyesel! Padahal udah di kasih tau!! Nah jadi ini beda agama terus guanlin pengen nikahin renjun nah mati deh -·- Hanya berisi perjalanan hidup Guanlin Dan Renjun yang melewati masa sulit...