5. Haydan

850 65 0
                                    

Sore yang syahdu bagi keluarga Shaquille. Burung-burung berkicau, dan para manusia seisi rumah bergeletak memenuhi ruang tv dengan makanan berserakan.

Sang ayah bangun lebih dulu, memandang anak-anaknya yang tidur dengan berbagai posisi yang absurd. Terutama Renjun, salah satu kakinya ia tarik kebelakang hingga kepala seperti melakukan gerakan balet.

"Mas Injun! Mas! Bangun udah sore, mandi gih nanti Mama keburu pulang terus liat pada belum mandi gini nanti papa dimarahin. Adek-adeknya juga bangunin tuh!" Ujar Yunho dengan suara masih serak.

"Aduh pa bilangin mama aja kalo tidur tuh bikin awet muda, soalnya pada saat tidur tubuh kita tuh memproduksi collagen jadi gaakan cepet tua." Jawab sang anak yang masih belum membuka matanya.

"Percuma mas mama tuh gak percaya gituan karena tubuhnya udah collagen semua." Kata Yunho.

Si anak kedua tampak berpikir dalam pejaman matanya. "Iya juga."

Ia pun bangun dengan malas, meregangkan ototnya, lalu berdeham agak lama.

"WOOOOY BANGUUUUN SEMUAAAAAAA!!!!!!!"

"Aduh Injun berisik banget gw kan baru tidur." Jaemin mengusak matanya yang merah, ia memang baru bergabung tidur setelah kegiatan sekolahnya.

"Ya lu telat na gabungnya ini mama udah mau pulang. Apalagi liat lu yang baru dari luar langsung goleran gini udah deh, kelar, lu mencemari Shaquille bersaudara." Ucap Injun dramatis.

"Maas, adek belum pulang?" Rengek kacil yang ikut terbangun.

"Belum cil, lama ya nunggu adek? Kenapa tadi gak ikut aja kan ditraktir mas Nana?"

Kacil spontan menggeleng. "Main sama mas Echan sama aja gak main, suka asik sendiri."

"Mas Echan pulaaaaang epribodeeh."

"Adek juga pulaaaaang epribodehhh."

"Dek! Jangan ikut-ikutan mas Echan ah." Yunho panik ketika mendengar teriakan dari anak bungsunya. Sejujurnya itu sangat menggemaskan, tapi alangkah baiknya jika tidak ada haechan kedua di rumah ini.

"Hehe." Jisung menyembulkan kepalanya dibalik pintu setelah melepas sepatu. "Ayo kak." Anak itu tampak meraih tangan seseorang di sana.

"Buset dek, kecil-kecil udah gandeng cewek cantik ajaa." Seru Jaemin.

"Ini cewek gue Na." Kata Haechan.

Plak!

"Duh sakiiit somiii."

Si pelaku hanya tersenyum kikuk  pada setiap mata di depannya. "Om, semuanya, kalau gitu saya pamit dulu ya."

"Loh kok buru-buru, nak? Gak masuk dulu?" Tanya Yunho.

"Hehe enggak om kebetulan bentar lagi jadwal latihan basket saya. Tadi saya cuma nganterin dek Jiji aja kok soalnya dia nangis dikerjain Masnya waktu di Timezone."

Kini seluruh mata itu melotot pada satu arah membuat si pemilik perhatian menelan ludah dengan susah payah.

"Yaudah makasih ya nak. Lain kali mampir dulu kita makan bareng."

"Dadah kakak cantiiiik."

"Dadaaah, nanti kita ketemu lagi ya Ji."

*********

"Jadi kamu habisin uangnya adek yang dikasih Nana?"

Anak laki-laki itu tampak merengut ketakutan. "E-echan gak sengaja ma. Tadinya Echan cuma mau ngajarin adek tapi tau-tau saldonya abis."

Daily DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang