4. Mas Echan dan Adek

1.1K 84 1
                                    

Yunho terus menepuk pundak Yoona yang masih menangis di pelukannya. Sementara anak-anak yang lain juga duduk begitu tegang di ruang tunggu depan IGD rumah sakit.

"Adek! Adek mana adek?!" Mark bertanya dengan panik begitu sampai rumah sakit.

"Dokter masih nanganin kak, sabar, duduk dulu." Sambut Renjun yang entah kenapa bersuara tenang, biasanya ngegas.

Dokter tiba-tiba keluar dari ruangan bersama dua susternya. Ke delapan orang itu langsung berdiri tidak sabar mengetahui keadaan Jisung.

"Siwon, gimana anak gue?" Tanya Yunho.

"Jisung gak kenapa-napa. Cuma demam biasa, masuk angin dan kayaknya stress. Kita udah kasih penurun panas dan besok udah boleh pulang kok."

"Syukurlaaah anakku gapapa." Yoona semakin melemas karena lega.

"Makasih ya, won."

"Gapapa bro. Btw, soal bisnis nanti kita obrolin sambil ngopi-ngopi ya."

"Sip."

"Kalo gitu gue pergi dulu ya. Kalian bisa liat Jisung, sebentar lagi dia dipindahin ke ruang rawat, tapi jangan berisik. Kalo ada apa-apa tinggal pencet tombolnya aja."

Yoona dan Yunho mengangguk mengerti.

Mereka lalu masuk ke dalam ruangan rawat yang besar itu dengan tidak sabar.

"Adeeeeek!" Haechan berlari menuju Jisung yang terbaring lemah di kasurnya dan langsung memeluk sang adik erat.

"Chan ih adek lagi sakit itu." Kata Mark.

"Kakak tuh gak ngerti perasaan aku ya, ini adek aku lagi sakit kak! Liat matanya makin kecil, bibir bebeknya jadi kering, rambutnya makin lepek karena keringetan huaaaaa."

"Ma, pa, liat ih si Haechan mah gila."

"Maaas." Yunho memperingatkan Renjun.

"Mas Echan, adek gak bisa napas tau." Cicit jisung dengan suara paraunya.

"Huaaaaa." Haechan semakin menangis mendengar suara Jisung yang terdengar menyakitkan.

Yoona dan Yunho hanya diam memandangi anak-anaknya. Haechan adalah anak yang paling jahil, tapi ia sangat menyayangi adik-adiknya dengan sepenuh hati. Walaupun kadang cara mengungkapkan perasaannya terbilang mengesalkan.

"Adek mana yang sakit, hm? Mas Nana elusin." Ujar Jaemin yang sudah berkaca-kaca.

"Adek nanti mau main ke Timezone lagi sama mas Nana." Jawab Jisung tidak nyambung.

"Iya nanti kita ke Timezone ya, nanti mas Nana ajarin semua permainan di sana. Tapi adek sembuh dulu."

Jisung tersenyum lalu mengangguk.

Setelah puas menangis Haechan dan Jaemin berdiri memberi ruang pada Yoona dan Yunho. Yoona memegang tangan kecil anaknya, menggosoknya pelan. Badannya panas, tapi tangan dan kaki anak ini sangat dingin.

"Adek, mama gak akan kerja lagi, mama di rumah aja ya jagain adek." Yoona mati-matian menahan air matanya. Hatinya begitu hancur melihat anaknya begitu lemah. Percayalah, tidak ada kata 'hanya', bagi seorang ibu melihat anaknya tertusuk duri pun sudah bagaikan kegagalan.

Jisung menggeleng kuat. "Adek seneng liat mama di tv. Adek nanti bisa pamel ke Muel kalo mama adek itu altis, nanti mama ajak adek ya kalo ketemu kakak-kakak EXO."

"Tapi mama-"

"Sebenelnya adek makan eslrim banyaaak banget, mas-mas sama abang gak tau. Telus pas udah mandi adek gak langsung pake baju tapi nonton dulu soalnya tadi ada filmnya baymax kesukaan adek ma, jadi adek sakit. Maafin adek ya."

Daily DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang