Chapter 3 : The Backbones

721 137 6
                                    

⭐️⭐️⭐️

tw // drunk, violence

⭐️⭐️⭐️

Dua orang manager dari agensi ternama Serenata sedang menatap gusar lewat kaca spion, di kursi penumpang tampak seorang penyanyi papan atas yang bahkan aura nya masih menguar disaat dia sedang dalam pengaruh alkohol,

"dan akuuu tak punya hatiii untuuuuk menyakiti dirimu dan AAAAAAKKKKKK"

Kedua manager itu langsung mendecak begitu mendengar si bintang meracau,

"pas rekaman pasti di ketok magic ya? pake autotune" cetus Suhyun a.k.a manager 2

"kayaknya sih? buta nada banget" timpal Chanhyuk si manager sekaligus yang sedang menyetir sekarang

"sayangkuuu serenata jiwa larakuu, maafin aku yaa sayangg harusnya aku ada buat kamooooo"

Suhyun berniat menyumpal telinganya dengan earphone tapi suara Chanhyuk membuatnya membatalkan niat

"kasian juga kalo dipikir ya si bos, padahal tajir melintir tapi drama banget hidupnya"

"gak bisa bersama orang yang dia cinta, punya nyokap gila reputasi dan harta dan jadi idol yang harus jaga image, fansnya gila semua pula."

Perempuan itu hanya menyimak seluruh ucapan Chanhyuk tanpa berniat menimpali, antara takut termakan emosi dan sedang sibuk memikirkan cara bagaimana mengantarkan Hanbin—si bintang, agar masuk ke penthouse nya.

"gue kabarin ke si bocah dulu biar dibukain pintu" ujar Chanhyuk saat mereka sudah sampai di salah satu griya tawang paling mewah se-Asia itu.

"lo kanan, gue kiri ya bang" ucap Suhyun setelah rekannya mendapat balasan dari 'si bocah'

Keduanya susah payah membopong Hanbin yang terus meracau, beberapa kali kelepasan menyebutkan nama yang tidak seharusnya didengar orang - orang.

"ngapain sih? emangnya voldemort?" protes Suhyun saat Chanhyuk membekap mulut Hanbin

"duhh, abis kita sama si nenek lampir kalo sampe ada berita tentang si princess dan bang Hanbin. lu taukan di hidupnya seorang Kim Hanbin, tembok pun bisa bicara."

Perempuan itu mendengus, "yang kasian tuh mbak Jennie tau! hidup udah kayak simpenan pejabat, padahal dia cantik, pinter pula tapi harus kehilangan masa depan dan malah dapet pasangan yang kayak gini—"

Ucapan Suhyun terhenti karena Chanhyuk menyenggolnya, ingin protes tapi matanya menangkap seorang anak SMA dengan wajah yang nyaris sama persis dengan Hanbin.

"e-eh Haruto" ucapnya gagap

Haruto—anak SMA itu tersenyum dan membungkuk kecil sambil bergumam terimakasih kepada Suhyun dan Chanhyuk,

"biar aku aja kak" ucap Haruto sambil mengambil alih Hanbin agar bisa dituntunnya.

"hadehh, besok sekolah tolong sekalian bangunin si bos ya Ruto"

Anak itu mengangguk,

"siap kak, makasih ya. duluan kak"

Setelah dua orang itu masuk ke lift, Chanhyuk menyempatkan diri untuk menoyor kepala Suhyun

"dah gue bilang kalo ngomong hati - hati."

Sementara itu didalam lift, Haruto sampai harus menahan nafas karena bau alkohol yang menyengat menguar dari tubuh Hanbin,

Ia lelah mencari tahu untuk apa lagi Hanbin mabuk malam ini,

Paling karena berita yang muncul tadi pagi.

Sky StateWhere stories live. Discover now