Day 06

142 41 0
                                    

Day 06

Kuroo Tetsurou Ⓒ Haruichi Furudate

retell the story of how you meet


"Hey Tetsu ..."

"Hm?"

"Bagaimana ya saat kita bertemu pertama kali" tanyamu duduk diatas jaket Kuroo. Sementara sang lelaki pemilik rambut hitam sibuk mencetak bola pada ring sejauh dua meter dari hadapannya.

"Hmm, aneh jika kamu bertanya seperti itu, my love. Tetapi jika ditanya impresiku saat bertemu denganmu adalah ... kau seperti adik lelaki ku" Ucapnya jujur, rautmu mendatar. Memang sedikit benar ucapannya, kalian kenal sejak lahir. Walau Kuroo lebih dulu beberapa bulan darimu, akan tetapi itu tidak membuat perbedaan jarak umur yang berarti.

"Bisa-bisanya wanita cantik sepertiku disamakan dengan gender seorang lelaki." Dengusmu, Kuroo terkekeh. Ia mengingat betul bahwa sifatmu dulu sama seperti seorang lelaki, yang berkelahi di sana sini---lebih tepatnya kepada lelaki yang sering membully para cewek---

Ditambah lagi potongan rambut yang pendek menjadi pendukung dari kalimat Kuroo. Akan tetapi, Kuroo sangat ingat pula awal ia menyukai gadisnya.

Saat itu, di malam hari. Rumahnya Kuroo sepi, kedua orang tuanya sedang berpergian, awalnya dia dititipkan di rumahmu, tetapi kalian bertengkar membuat Kuroo memilih kembali ke rumahnya.

Awalnya saat ia masuk ke dalam rumah, tidak terjadi apapun selain tidak adanya penerangan. Kuroo masuk ke kamarnya sambil mendumel dan lupa menutup pintu rumahnya. Saat ia di kamar, Kuroo terkejut ada lelaki serba hitam memegang benda tajam sedang menatapnya.

Sigap, Kuroo lalu berlari untuk bersembunyi. Lelaki berumur enam tahun itu bergetar hebat, ia ketakutan. Suara derap langkah kaki yang mendekatinya membuatnya hampir menangis, namun suaranya tertahan ketika suara gadis penyebab amarahnya beberapa menit lalu terdengar.

"Tetsu?" Panggilmu sudah berada di dalam rumahnya, saat itu kau berniat untuk minta maaf karena sadar bahwa, mengambil puding milik lelaki itu adalah hal yang salah. Saat mendengar suaramu, perampok itu lalu menarik diri dan berjalan ke arah sumber suara mu.

Kaki Kuroo tidak bisa digerakkan, rasanya sedikit lagi ia bisa ngompol di celana. Pikiran Kuroo berkecamuk, tangan kecilnya menampar pipinya untuk menghilangkan rasa takutnya. Detik dia keluar dari tempat bersembunyi nya. Ia mendengarkan teriakanmu dan mendapati teman kecilnya itu bersimbah darah dengan pisau yang tertancap di perutnya.

Saat itu Kuroo lalu reflek mengambil batu pajangan di rumahnya lalu melemparkan ke perampok itu, perampok itu mengaduh lalu menoleh ke arah Kuroo dengan amarah.

"Hey kau dengar?" Ucapmu menyadarkan Kuroo yang menatap minuman di tangannya dengan waktu yang cukup lama. Lamunan Kuroo terputus, ia lalu menunduk menatapmu yang duduk dipangkuannya kemudian tersenyum kecil. Tangannya terulur dan mengacak rambutmu sayang.

Kau mengangkat sebelah alis mu, bingung dengan gesturnya. Tangan Kuroo lalu beralih ke perutmu dan mengelusnya. Wajahmu memerah malu, makin bingung dengan lelaki ini. Samar, raut lelaki itu berubah kecut.

"Kau kenapa sih" Ucapmu gemas sambil mencubit kedua pipi Kuroo. Kuroo tertawa, 

"Aku tidak sabar untuk menikahimu, love

30 Days Challenge with Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang