9: Party (I)

414 60 1
                                    

Tepat jam enam malam, New kembali setelah menghabiskan waktunya dengan Kay. New pergi ke kediaman keluarga Vihokratana untuk ikut membantu mempersiapkan pesta tersebut. Tak tau apa yang akan New lakukan nanti, hanya saja ia ingin berkontribusi sedikit untuk menghormati keluarga Vihokratana dan meringankan beban mereka.

Pesta malam ini disiapkan dengan matang karena tamu undangan bukan hanya dari kalangan keluarga melainkan para mahasiswa kampus Chulalongkorn juga ikut menghadiri pesta mewah ini.

Sudah terbayang bagaimana megahnya pesta ini, bukan? Bahkan New sendiri pun kagum betapa besarnya nominal yang dikeluarkan untuk biaya pesta ini.

Pesta diadakan secara outdoor maupun indoor. Outdoor dipenuhi dengan para mahasiswa chula sedangkan indoor dipenuhi dengan kolega bisnis. Banyak orang-orang yang berpakaian formal. Sedangkan New hanya berbalut setelan yang sederhana.

New berjalan ke arah dapur kotor, banyak koki yang dipekerjakan, New mencari dimana Ibunya berada.

" Mae!" New menyapa dengan semangat dan mengecup singkat pipi ibu angkatnya.

" Anakku! Mengapa disini? Berbaurlah dengan yang lain, nak." Ibu New menyambut dengan senyuman hangatnya, tangannya tak lepas dari adonan kue yang sedang ia hias dengan cantik.

" Aku Sedang menunggu Gun sebentar, mae. Apa ada yang bisa kubantu?"

" Malam ini jangan berada di dekatku. Kau harus bersama teman-teman mu!" Senggah ibu New.

New tersenyum lalu menggeleng,
" aku ingin membantu. Aku akan membantu mu menyiapkan kue-kue ini."

" Ibu ragu. Kau hanya akan memakan kue-kue ini, New."

"Ooh mae aku tidak akan memakannya, hanya saja bukan kah kau membutuhkan tester untuk mereview kue-kue mu? Aku bisa me-review apakah kue mu enak atau perlu sedikit tambahan pemanis."

Ibu New menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya. Yang dibalas cengiran polos milik New.

" Oh ya New, mengapa kau tidak memberi tahu ku bahwa kau bertemu keluarga namtan kemarin?" Tanya Ibu New.

New tersenyum kembali,  ia memeluk ibu nya, " Aku lupa. Ooh ibu aku menyayangimu, terimakasih sudah menginginkan ku sebagai anakmu."

Wanita itu mengecup puncuk anaknya, " New, gantilah baju mu. Mae menyiapkan tuxedo di kamar. Pakailah."

New mengangkat kepalanya, " Ibu membelikan tuxedo untukku? Ibu , tidak perlu itu sangat merepotkanmu."

" Kau pasti sangat tampan menggunakan tuxedo itu, nak. Lagipula Ibu tidak pernah dibuat repot oleh mu." Mae mencubit hidung New dengan sengaja agar hidung anaknya dipenuhi dengan tepung.

" Mae~~"

Setelah sesi melepas rindunya dengan sang ibu, New berjalan ke bagian belakang dimana kamar para maid berada.

New membuka lemari kayu jati itu, dan matanya berbinar melihat tuxedo yang tergantung disana.

" Pasti ini mahal." Gumam New.

New diadopsi saat dirinya berumur 10 tahun oleh pasangan yang tidak bisa memiliki keturunan. Pasangan itu membuka sebuah cafe desert yang cukup terkenal namun sang ayah sakit keras dan harus diobati secara intensif dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Akhirnya bisnis yang menopang ekonomi keluarga itu harus segera dijual untuk biaya pengobatan secepatnya.

New tidak pernah sekalipun merasa ia menyesal diadopsi oleh dua orang hebat itu. Ia sungguh bersyukur bahwa dirinya dapat melalui segalanya bersama oleh orangtua yang menginginkan dan menyayanginya walaupun sang ayahanda harus pergi untuk selamanya.

Dusk Till Dawn || TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang