10: party (2)

675 70 19
                                    


Tay mengikuti langkah New. Lalu dirinya menempatkan diri tepat disamping New yang sedang kesusahan membersihkan noda merah itu.

" Butuh bantuan?" Tanya Tay memecah fokus New yang memang sedari tadi laki-laki itu tidak menyadari adanya kehadiran Tay Tawan.

" Tuan Tay? Apa yang kau lakukan disini?" Bingung New.

" Sudah kubilang jangan ada embel-embel Tuan. Panggil nama ku."

" Tidak bisa. Aku akan tetap memanggilmu tuan jika berada di rumah ini." New menjawab dengan dirinya yang masih membasuh noda yang cukup menganggu penampilannya.

Tay tertawa, " Apa bedanya?"

New menolehkan kepalanya lalu berdecak, " Disini, aku adalah pelayanmu."

" Pelayan? Itu terdengar sangat ambigu." Sela Tay.

" Kau memikirkan apa wahai tuan tay yang terhormat?" Dengus New.

New mematikan kerannya. " Bagaimana ini nodanya masih ada? Ibu pasti akan marah." Gumam New khawatir.

Tay mendengar itu lalu menarik tangan New, " ikut aku." Tay membawa New ke kamar pribadinya.

" Kenapa kita kesini? Kau akan dicari oleh orang-orang." Tanya New bingung.

Tay menutup pintunya lalu berjalan menuju wardrobe lalu membukanya,
" Buka pakaianmu." Suruh Tay.

" Hah?"

" Buka pakaianmu, noda itu tidak akan hilang jika hanya dibasuh oleh air saja. Jika tidak cepat dibersihkan dengan benar noda itu tidak akan hilang sepenuhnya." Terang Tay yang masih mencari sesuatu.

" Pakai ini sebagai penggantinya tak mungkin kau  memakai tuxedo yang kotor." Tay menyerahkan set tuxedo ke hadapan New yang masih mencerna tindakan majikannya itu.

" Terimakasih tapi tidak perlu. Aku masih punya cadangan yang tadi aku pakai." Tolak New halus.

" Jika kau memakai kemeja putih polos itu, nanti orang-orang akan mengira kau pelayan disini, New."

New menghela nafasnya, " kau lupa bahwa aku memang pelayan, Tay."

" Terserah, jangan membantah. Pakai ini. Cepatlah, New."

Tay melempar tuxedo itu dan New menangkapnya dengan gesit.

" Terimakasih kalau begitu aku pinjam kamar mandi mu. Apa tidak apa-apa?"

" Ya. Cepatlah."

New membuka pakaiannya dengan tergesa. Dirinya dibaluti oleh tuxedu yang sangat bagus. Ia menatap dicermin bulat itu. Lalu bertanya pada diri sendiri, " Perhatian sekali dia."

New mencuci tangannya di wastafel, lalu matanya tidak sengaja menangkap butiran obat yang membuat air tersumbat.

" Obat apa ini?"  New mengingat bahwa Kayavine pernah mengembalikan tabung yang berisi obat pada Tay.

" Apa ini obat maagh?" Tanya New pada dirinya sendiri.

New keluar dari kamar mandi. Disana Tay sedang berkutat dengan dasi nya.

New berdehem, " Aku sudah selesai."
Tapi Tay tidak kunjung menyautinya dan masih sibuk dengan kegiatannya.

New melihat bagaimana Tay menyimpulkan dasinya.

" Bukan seperti itu. Kau salah menyampulkan dasinya."

Tay akhirnya menoleh, " Oh kau sudah selesai. Kau bisa menaruh tuxedo itu disini. Aku akan meminta bibi pelayan untuk segera membersihkan tuxedo itu."

Dusk Till Dawn || TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang