The Past ; Conflict

199 34 4
                                    

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
Setelah bertahun-tahun bersama, kini ayah Hongjoong mengetahui keberadaan sang anak siluman. Sesosok yang membuat anaknya, Kim Hongjoong sering melanggar apa yang diperintahkan ayahnya. Ayah Hongjoong geram karena sikap Hongjoong yang berubah semenjak berteman dengan anak siluman itu. Hongjoong mulai melawan perintah ayahnya, membolos sekolah, bahkan hampir tidak ada lagi buku-buku tebal yang ia bawa setiap saat, dimanapun dan kapanpun. Ia hanya mengurung diri di dalam ruangan rahasianya, ruangan dimana ia pertama kali bertemu dengan anak siluman. Oh ayolah! Anak ini sama sekali tidak berniat mengorek informasi sama sekali tentang sahabatnya ini! Ia bahkan tidak menanyai namanya, orangtuanya dimana, tinggal dimana, bagaimana bisa ia disini, mengapa ia ingin berteman dengan Hongjoong. Sejujurnya Hongjoong juga kepo dengan apapun yang berhubungan dengan anak siluman itu, bahkan ia masih ingat mantra sihir yang bisa membuat orang lain membuka mulutnya dan menceritakan sendiri mengenai dirinya, tapi Hongjoong tidak ingin melakukan itu, katanya cara itu terlalu jahat.

ㅤㅤㅤ
Hari ini adalah hari ulang tahun Hongjoong yang ke 10 tahun. Hongjoong sangat amat gembira, dia sangat excited dan ingin melakukan banyak hal dengan sahabatnya. Ia bahkan berencana untuk mengundangnya pada acara makan malam keluarganya. Hongjoong berpikir bahwa ayahnya dan keluarganya perlu mengenal sahabatnya ini dengan lebih dalam.

ㅤㅤㅤ
"Anu, kucing, apa kau bersedia menghadiri acara makan malam keluargaku? Aku ingin kau bisa mengenal keluargaku lebih dekat." Hongjoong berbicara agak takut-takut, karena temannya itu sedang sibuk menjilati kuku-kukunya yang mulai memanjang. Namun kegiatannya terhenti setelah mendengar ucapan Hongjoong. Ia menatap Hongjoong sekilas lalu  kembali melanjutkan aktivitasnya. Hongjoong hanya tersenyum. "Kau tidak mau ya?" Jujur, Hongjoong agak kecewa, tapi ia tidak bisa memaksakan temannya untuk datang. Anak siluman itu berdiri dan meregangkan badannya, ia menguap dengan lebar. "Hey, aku bahkan belum menjawab, kenapa kau menekuk wajahmu seperti itu? Kau nampak seperti goblin." Ujar anak siluman itu tanpa rasa dosa. Wajah Hongjoong memerah, antara malu dan marah, bisa-bisanya sahabatnya ini mengatainya goblin!? Sungguh tidak sopan! Anak siluman itu hanya tertawa terbahak-bahak hingga tubuhnya tersungkur ke lantai. Hongjoong hanya mendengus dengan malas.

ㅤㅤㅤ
Anak itu menghapus air mata yang hampir jatuh dari ujung mata sipitnya. "Aku bercanda, Joong-ie. Lagipula kau tidak semirip itu kok, kulitmu tetap putih dan pucat, sedangkan kulit goblin berwarna hijau." Hongjoong membulatkan matanya. "Tidak semirip itu!? Tapi kau tetap berkesan mengataiku mirip goblin!" Anak itu kembali tertawa. Sialan, itu sangat lucu. Hongjoong membuka suara setelah bahak tawa yang tak kunjung berhenti itu. "Tertawalah sepuasmu, tuan siluman. Undangan tadi sebaiknya kutarik saja." Sekarang giliran kucing itu yang membelalakkan matanya. Apa ini!? Dia ngambek?!! Sekarang kucing itu merutuki dirinya sendiri. "Ayolah, Joong-ie~~ aku hanya bercanda tadi! Sumpah! Aku ingin ikut pada acara makan malam keluargamu!" Cakar-cakar yang nampak mungil itu meraih ujung pakaian Hongjoong, ia menggoyang-goyangkan pakaian Hongjoong, berkesan seperti memelas.

ㅤㅤㅤ
Sekarang raut wajah kucing itu dirubah serupa mungkin, nampak sedih, menginginkan belas kasihan, pupil matanya membesar. GEMAS!! Itu yang dipikirkan oleh Hongjoong saat ini juga. Tangan milik Hongjoong terulur, hendak mengelus kepala si kucing, namun kucing itu memiliki reflek yang peka, ia segera menghindari tangan Hongjoong. "Eits! Mau apa kau, tuan penyihir kecil?" Hongjoong mengerucutkan bibirnya. " Aku ingin mengelus kepalamu .. boleh ya? ya?" Kedua tangan Hongjoong terkepal bersama di depan dadanya, jangan lupakan ekspresi memelas yang dibuat-buat olehnya. Sungguh, kucing itu sebenarnya ini mencakar wajah menggelikan itu, namun ia mengurungkan niatnya karena yang ada dihadapannya ini adalah temannya.

ㅤㅤㅤ
Kucing itu menghela napas perlahan lalu mengangguk. "Ya, tapi izinkan aku mendatangi acara makan malam keluargamu ya?" Tawar kucing itu. Hongjoong mengangguk ribut, ia kembali mengulurkan tangannya dan mengelus kepala siluman kucing itu. Tercetak jelas tatapan berbinar dari sepasang mata milik Hongjoong. Kucing itu hanya mendengkur menikmati usapan-usapan lembut yang diberikan oleh Hongjoong.

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ"Ayah! Ayah! Bolehkah aku mengajak temanku untuk ikut makan malam nanti?" Sang Ayah melirik ke arah Hongjoong sekilas dan melanjutkan kembali kegiatannya yang tertunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤ
"Ayah! Ayah! Bolehkah aku mengajak temanku untuk ikut makan malam nanti?" Sang Ayah melirik ke arah Hongjoong sekilas dan melanjutkan kembali kegiatannya yang tertunda. "Ayah~!" Hongjoong mulai merengek dan menarik-narik baju sang Ayah. Yang dipanggil hanya sibuk menyampurkan ramuan-ramuan dari satu beaker glass ke beaker glass lainnya. Hingga akhirnya salah satu beaker glass terjatuh dari genggaman sang Ayah dan terpecah belah menjadi berkeping-keping. Ramuan tersebut pun tumpah berceceran di lantai.

ㅤㅤㅤ
Sang Ayah merasa murka. Ia menatap tajam ke arah putranya. Hongjoong hanya bisa menunduk ketakutan sambil meremat pakaiannya. Sang Ayah tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ia mengangkat tangannya dan menampar pipi putranya dengan sangat amat keras. Hongjoong tersungkur di lantai. Punggungnya nampak gemetaran, tangannya tengah memegangi pipinya yang terasa panas.

ㅤㅤㅤ
"DASAR ANAK TIDAK TAHU DIUNTUNG!! KERJAANMU HANYA BERMAIN, BERMAIN, DAN BERMAIN DENGAN SILUMAN ITU!"

ㅤㅤㅤ
Hardikan sang Ayah membuat anak kecil berkulit pucat itu tersentak. Tangisannya terpecah. Ia menangis sejadi-jadinya.

ㅤㅤㅤ
"KAU TINGGAL DISINI BERARTI KAU MENGIKUTI ATURANKU! JIKA KAU TERUS SAJA MEMBANGKANG, PERGI!! PERGI KAU DARI ISTANAKU!!"

ㅤㅤㅤ
Hongjoong berdiri dan menatap sang Ayah, masih dengan air mata yang mengalir. "Itu kan maumu? IYA KAN?! BAIKLAH! AKU AKAN PERGI!!" Hongjoong membalikkan badannya dan berlari keluar dari ruangan sang Ayah. "AKU BAHKAN TIDAK SUDI MEMILIKI ANAK PEMBANGKANG SEPERTIMU!!" Terdengar teriakan yang mulai menjauh.

ㅤㅤㅤ
Hongjoong berlari ke arah ruangan rahasianya. Ia menutup pintu itu rapat-rapat. Tangisannya tak kunjung berhenti dan masih senantiasa mengalir dengan deras, bahkan sampai tersedu-sedu. Hongjoong jatuh terduduk di balik pintu dan memeluk lututnya sambil menyembunyikan wajahnya dibalik kedua lututnya. "Hei? Kau baik-baik saja?" Hongjoong mendongak, menatap sahabatnya sejenak dan menggeleng pelan. Anak itu tersenyum tipis dan merentangkan kedua tangannya. "Mungkin sebuah pelukan bisa membantu menenangkanmu, sobat kecil?" Hongjoong terdiam. Cukup lama ia merenung, ia pun memeluk tubuh anak itu dengan erat dan kembali menangis. Anak itu hanya mengelus punggung Hongjoong berusaha menenangkan. "Shh..Shh sudah ya? Aku disini bersamamu." Homgjoong mengangguk. Keduanya terlarut, hingga tanpa sadar Hongjoong sudah terlelap dipelukan anak siluman itu.

 Keduanya terlarut, hingga tanpa sadar Hongjoong sudah terlelap dipelukan anak siluman itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

958 words.



Author's Corner.
Maaf banget ya lama up nya :(
Juga lupa ngucapin, happy birthday to yunho, seonghwa, yeosang, san.
Sudah baca kabarnya? San positif covid huhu :(
sedih banget. Masa iya kado ulang tahunnya malah itu. Atiny, ayo berdoa banyak-banyak semoga uri sanie baik-baik aja.
Kalian juga jaga kesehatan ya. Lain kali aku usahain buat banyakin ngetik biar lebih sering up. Sekali lagi maaf, and stay safe buat kalian semua ;)

PIRATE KING | SEONGJOONG (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang