chap 4 'murid baru'

35 3 0
                                    

Sepasang kakak beradik dan seorang pria tengah berbincang bincang di ruang Kepala Sekolah.

"tenang uncle Fraya sama bang Al bakalan betah kok sekolah di sini, ya kan bang?" ucap gadis itu sambil menyikut cowok di sebelahnya yang setia memegang benda pipih dalam keadaan miring.

"hah apaan?" celetuk cowok itu tanpa menoleh.

"Aduh abang kamu ini dari dulu ga pernah berubah ya di manapun selalu main game, tapi giliran mabar sama uncle kalah" ejek Rama Wijaya yang notabenenya pemilik Ellgar High School sekaligus paman kedua anak itu.

Hahahaha

Fraya dan Rama tertawa bersama sedangkan cowok itu mengalihkan perhatiannya dari handphone.

"Eh ini pada ketawa kenapa?" Althaf bingung menatap uncle dan adiknya satu persatu.

"Itu bang tadi ada cicak terbang" Fraya mengasal yang membuat unclenya tertawa terbahak-bahak.

"Lah sejak kapan ada cicak terbang baru tau gue"

"Oiya unc-"  belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimat suara ketokan pintu menghentikannya.

Tok Tok Tok

"Permisi"

"Masuk"

Setelah mendengar perintah itu cowok tampan yang berasal dari kelas 12 pun masuk.

Tanpa Fraya sadari dia menganga kagum akan ciptaan Tuhan yang sangat indah hingga "aww" dia melotot kepada cowok di samping yang seenaknya menyentil jidatnya.

"Mampus" ucapnya tanpa suara.

"Maaf pak mengganggu waktunya, Saya Nalendra Anggasta dari kelas 12 MIPA 1 meminta persetujuan bapak untuk menandatangani formulir perlombaan ini" cowok yang dikenal Asta ini menyodorkan formulir itu.

"Tanpa bilang nama kamu saya juga tau, lagian siapa yang tidak kenal kamu Asta"

Cowok itu hanya terkekeh

"Setau saya kelas 12 sekarang tidak diwajibkan mengikuti perlombaan, mereka akan difokuskan ujian lalu mengapa kamu mengikuti perlombaan ini? Saya juga tidak ingin membebani kamu nak, prestasi kamu juga sudah banyak" tunjuk kepala sekolah itu pada piala-piala yang disimpan dalam lemari kaca.

"Tidak apa-apa pak saya tidak merasa terbebani justru saya senang bisa membuat nama sekolah bangga"

"Baiklah jika itu keputusan kamu, ini formulirnya sudah saya tanda tangani"

"Baik Pak terimakasih, kalau begitu saya permisi" Asta menunduk sopan.

"Gila dia malaikat atau apa sii ganteng banget"
"Mana sopan"
"Tolong gue ga kuat"
Fraya yang tak ada hentinya memuji Asta dalam hati.

Setelah merasa urusannya selesai Asta langsung berbalik dan melangkah kan kakinya menuju kelas,namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar teriakan yang memanggil namanya.

"Nak Asta" ucapnya sedikit berteriak.

"Maaf Pak, ada yang bisa saya bantu?

Bukanya menjawab kepala sekolah itu menatap keponakanya.

"Althaf kamu ikut dia ke kelas"

"Oke uncle"

"Nak Asta Bapak minta tolong antar gadis itu ke kelas 10 IPS 1 dan cowok ini Althaf dia siswa baru di kelas kamu" jelas Pak Rama yang langsung di angguki Asta.

°°°

" Run, Runa, ARUNA!" panggil Noella sedikit keras kepada Aruna eh ralat lebih tepatnya berteriak, teriakannya sontak mendapat tatapan heran dari penghuni keras, Noella yang sadar ditatap pun merasa malu.

The ChronosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang