Seperti biasa Aksa dan temanya berkumpul di cafe milik Kenzo yang sudah seperti markas mereka.
Ketiga pria itu sedang merayu seseorang yang sedari tadi merajuk karena kejadian sepuluh kemaren.
Flashback on
' Setelah pulang sekolah mereka berkumpul seperti biasa. Hari ini mereka menjadi anak rajin yang tidak membolos pelajaran karena apa? Tentu saja karena besok hari libur sehingga mereka memanfaatkan hari terakhir sekolah dalam Minggu ini. Itung-itung sekalian tebar pesona katanya." Eh gimana malem ini kita main PS sekalian nginep di rumah gue, tenang gue siapain banyak cemilan " tawar Adesh
" Tumben lo " sahut Kenzo
" Jangan bilang bonyok lo lagi ke luar kota terus lo ga berani di rumah sendiri " cenayang Gala
Adesh hanya tertawa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Sebenernya dia tidak sendiri di rumah ada asisten rumah tangga dan beberapa pegawai, namun dia memiliki trauma sejak kecil yang menyebabkan ia tak berani sendiri saat di rumah.
" Cemen lo, tapi demi cemilan gass lah" ejek Gala
" Gue ngikut " jawab Aksa.
Setibanya di rumah Adesh Gala dan Kenzo langsung masuk mengingat kata Adesh saat itu. " anggap aja rumah sendiri ".
Mereka berdua berjalan menuju ruangan yang tidak lain kamar cowok itu.
" Loh Aksa udah nyampe duluan? " Tanya Gala setelah membuka gagang pintu.
" Gue ngikut Adesh dari sekolah " jawabnya dengan muka datar
" Kalo masuk salam dulu kek bukan asal nyelonong " tegur Adesh
" Oiya hehe "
" Assalamualaikum " ucap Kenzo dan Gala
" Tumben barengan "
" Gala nebeng gue " timpal Kenzo
Adesh pun hanya ber oh ria.
Keempat cowok itu kini hanya memakai celana pendek di atas lutut menampilkan badan kekar berotot mereka, membasahkan diri di kolam renang dengan tubuh sixpack yang terlihat jelas.
Saling berlomba satu sama lain untuk menunjukkan siapa yang terkuat namun Adesh lah yang selalu menang. Dia adalah mantan atlet renang sebelum akhirnya dia berhenti.
Mereka kagum ternyata seorang Adesh memiliki kelebihan. Bahkan Aksa kalah saat melawan Adesh.
" Gila keren lo desh " puji Gala
" Udah biasa gue " timpal Adesh melipat keduanya tanganya di depan dada
" Kenapa lo gak lanjut jadi atlet? " Heran Kenzo
" Gue sebenernya pengin tapi mamah papah gue ngelarang karena sering cidera " ucapnya sendu ' sorry gue bohong '
" Permisi den, makan malam udah siap " wanita paruh baya datang menghampiri mereka
" Iya bi makasih nanti habis kita bersih-bersih langsung ke meja makan " senyum Adesh kepada bi Sri.
Setalah melahap makan malam mereka kembali ke kamar Adesh.
" Kenyang banget gue jadi ngantuk "
" Si Kenzo kerjaanya ngantuk terosss "
" Bentar gue cuci muka dulu "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chronos
Ficção AdolescenteChronos, Dewa Waktu Sang pengatur waktu dimana sebuah hal yang sudah ditutupi seiring berjalannya waktu terbongkar,hal yang mengerikan,menyenangkan,menyedihkan menjadi satu. Tidak pernah terbayangkan saat itu akan datang,namun tanpa disadari saat i...