6.| Bismillah HEADSHOT.

39 20 16
                                    

"Jangan gegabah mengambil keputusan dengan kepala panas, dan mengambillah keputusan dengan kepala dingin."


~~><~~

Dengan tergesa-gesa Rabel menghampiri Fana yang kini tengah menuju kearah Pintu Cafe. Lalu dia menghentikan Fana dengan berucap sambil mengambil nafas dalam-dalam.

"Fan hosh it-itu  hosh Sabrina lagi ngelawan Jambret hosh didepan hosh rumah sakit."

Dengan panik Fana berlari setelah Rabel memberitahu bahwa Sabrina sedang  melawan jambret tersebut.

Sampai dimana Fana sudah berdiri didekat rumah sakit, ya memang Sabrina sedang melawan penjambret. Lalu Fana memdekati Sabrina.

"Sab, udah."

Dengan segera Sabrina melepas cekalan ditangan jambret yang kini tengah memegang tas Sabrina.

"Bret, balikin tas saya."

"Heh?! Enak aja, Lo nga tau siapa gue hah?!"

Dengan mengangkat bahu acuh, Sabrina berujar.
"Engga, toh anda juga bukan siapa² saya, ngapain saya tau anda"

"Weh ngadi-ngadi ni bocah."

"Jangan sebut temen saya Bocah, noh bocah tu"timpal Rabel dari belakang sambil menunjuk Bocah yang kini tengah memakan es krim didepan rumah sakit.

Dengan emosi memuncak jambret itu lantas ingin membogem wajah Sabrina, namun dengan cepat Fana menangkis tangan jambret itu.

"Bret, nih saya bilangin 'jangan gegabah mengambil keputusan dengan kepala panas, dan mengambillah keputusan dengan kepala dingin' " Itulah ucapan Fana, dia melirik kearah Jambret itu, yang kini tengah meliriknya balik.

"Oke gue bakal kasih tas ini, asal kalian kasih gue uang."

Rabel menaikkan salah satu alisnya, "Loh punya tangan punya kaki buat apa kalo nga bisa kerja, Mas pikir orang tua saya nga kerja, orang tua saya kerja berangkat pagi pulang pagi, mas pikir dong" sinisnya.

"Heh, mana cepet"jambret itu menghiraukan ucapan Rabel, dan dia meminta uang kepada Sabrina dan Fana.

Saat Sabrina ingin berucap Fana menghentikannya, lalu dia mengkode untuk diam, biar dia yang mengurus, sedangkan Rabel dia malah memainkan ponsel, karena dia merasa kesal karena terkacangi dan dihiraukan ucapannya kepada Jambret. Aneh banget Rabel!

"Eum, huh mas u-uang saya hiks sebenarnya hiks mau buat berobat dirumah sakit itu" Drama sekali Fana, memang siapa yang bisa mengelak air mata buaya nya, ya terkecuali Papinya.

Seketika Jambret itu tertegun, namun dengan cepat dia menepis rasa kasihan ya.

"Da-dan saya hiks kerja hiks disana" Fana menunjuk 'Cafe King Boba'.

Cukup sudah 🎶sampai disini saja🎶, hati jambret itu seketika luluh, bahkan dia menitikkan air mata yang kini membasahi pipinya.

Drama paan lagi. Batin Sabrina malas, namun sebenarnya dia menunduk ikut mendrama, tapi dia tak berucap malas saja begituuu epribadeh.

THIS IS LIFE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang