Miris atau Manis

4.8K 712 50
                                    


"Tumben gak nempelin Jaemin, Jun?".

Renjun tersentak kecil dalam duduknya, ketika seseorang menepuk bahu kanan miliknya. Dia yang sedang membaca novel di sebuah cafe dekat kampus, di kejutkan dengan kedatangan Yangyang, Sepupunya.

"Bisa gak, gak udah ngagetin?".

"Hehehehehe:v solly. Jangan ngambek dong Njunque".

Yangyang memasang wajah berserinya. Sementara Renjun menatap dengan datar sepupunya itu, dia benci dikejutkan ketika sedang serius.

"Dih! Terus aja gitu. Btw pertanyaan tadi belom di jawab loh~~~".

Renjun masa bodo, dia hanya mengedikan bahu tanda tidak tau dan kembali fokus pada novel yang sedari tadi dibacanya. Dari pada harus meladeni Yangyang si usil ini, lebih baik Renjun mengabaikannya.

Yang di abaikan memasang senyum kecut. Menyebalkan sekali Renjun ini, padahal mereka sudah lama tidak bertemu.

"Ya... Liat lo yang kayak gini... Pasti si kulkas berjalan itu sibuk mulu. Udah berapa lama nih?".

"Satu bulan lebih. Tanpa kabar sama sekali".

"WHAT!?".

Renjun menatap malas pada sepupunya yang memasang wajah syok di lebih-lebihkan. Ya ampun! Kalau Yangyang jadi Renjun, sudah dia putuskan itu si pria kulkas. Bisa-bisanya...

Sudahlah! Percuma juga dia menceramahi Renjun setiap saat, pasti semua itu akan terus sia-sia pada akhirnya. Sepupunya itu pasti akan terus membela Jaemin, bagaimanapun caranya.

"Capek Njun!!! Capek!!! Kenapa sih, gak putusin aja itu si Jaemin???".

"Yang! Jaemin itu cuman lagi sibuk sama kuliahnya. Udahlah! Lagian gue ngertiin dia kok".

"Terus aja gitu, Jun. Mau sampe kapan lo ngertiin dia terus? Sementara dia gak pernah mau ngetiin posisi lo sedikitpun".

Yangyang kepalang emosi dibuatnya. Tuhkan!? Lihat sendiri kan? Renjun pasti terus belain si Jaemin dari pada nurut perkataan dia, yang tidak lain adalah sepupunya sendiri. Masih untung Yangyang peduli, kalo enggak? Bodo amat mau Renjun kayak gitu sampai bangkotan juga.

Tapi masalahnya! Renjun itu sepupu dia, sebagai keluarga harus saling membantu dan menjaga. Yangyang tidak mau Renjun terus berada dalam hubungan tidak sehat seperti ini. Dimana hanya sepupunya yang berjuang mempertahankan, sementara Jaemin tidak sama sekali.

"Gini aja, Renjun... Lo—".

"Cukup, Yang. Gue tau lo peduli sama gue dan gue berterimakasih banget buat hal itu. Tapi... Masalah hubungan gue sama Jaemin, cukup sampai disini aja ikut campurnya. Baik lo maupun semua orang gak akan paham dan ngerti apa yang gue jalanin".

Renjun berdiri dari duduknya, membereskan barang-barang nya lalu beranjak pergi dari sana. Meninggalkan Yangyang yang masih pada posisinya. Entahlah... Renjun seharusnya tidak marah seperti ini, apalagi pada Yangyang, Sepupunya.

Dia hanya tidak suka pada orang-orang yang selalu ikut andil dalam kisah cintanya. Renjun sadar seratus persen akan hal ini, dia juga merasa sakit. Tetapi selalu ada rasa bahagia di dalamnya... Karena dia yakin Jaemin juga mencintainya, hanya saja sikap dan sifat sang kekasih yang sudah mendarah daging menjadi masalahnya disini.

Dan Renjun mencoba mengerti hal itu. Apa salah?

Sebelum dirinya sampai di pintu keluar, ucapan dari sang sepupu menghentikan langkahnya sejenak.

"Gue tau Njun... Gak ada yang lebih mengerti lo selain diri lo sendiri. Tapi, kalo emang lo udah bener-bener nyerah dan butuh buat cerita, gue selalu ada disini, Renjun".

The Cold JAEMREN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang