Sunoo menekan beberapa angka kombinasi untuk membuka pintu apartemen Sunghoon. Begitu pintu terbuka, ia langsung berlari menuju kamar Sunghoon dan menemukan pria itu tengah berbaring dengan lemas."Kak Hoon!" panggilnya kemudian langsung menaiki ranjang dan memeluk Sunghoon dengan erat. Sunghoon yang tadinya sedang memejamkan matanya langsung terkejut kala ada yang mendekapnya.
Ia sadar bahwa Sunoo sudah datang ketika mendengar suara pintu apartemennya terbuka. Tetapi ia tidak menyangka jika Sunoo akan langsung memeluknya.
"Sunshine, kamu jangan meluk Kakak kayak gini nanti kamu ketularan," ucap Sunghoon sambil mengelus rambut Sunoo pelan.
Sunoo menggeleng dan semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Sunghoon. Sunghoon akhirnya pasrah, terserah anak itu saja apa yang akan dilakukannya.
Tak lama Sunghoon merasakan jika kaus yang kenakannya basah. Ternyata manisnya tengah menangis.
"Sunshine, hey! Kamu kenapa nangis?"
Dengan sesenggukan Sunoo menjawab, "Kak Hoon jangan sakit, aku khawatir."
Sunghoon terkekeh pelan dan mengusak rambut Sunoo gemas. Ia melonggarkan pelukan Sunoo dan menangkup kedua pipi Sunoo agar menghadap padanya.
Mata yang basah dan hidung yang memerah karena menangis sontak saja membuat Sunghoon gemas. Jika saja ia tidak sedang sakit mungkin saat ini Sunoo sudah habis ia ciumi.
"Udah gak usah nangis, kan Kakak gak apa-apa," ucap Sunghoon sambil menghapus jejak air mata pada pipi Sunoo.
"Kita pergi ke dokter aja, yuk," ajak Sunoo. Ia menggenggam tangan Sunghoon yang masih menangkup kedua pipinya.
"Gak perlu Sunshine, Kakak cuma demam biasa, bukan sakit yang parah. Minum obat penurun panas juga sembuh," tolak Sunghoon halus, sebenarnya alasan ia tidak mau pergi ke dokter adalah takut pada jarum suntik.
"Udah diminum belum obatnya?" Sunghoon mengangguk, tadi setelah makan sarapannya ia langsung meminum obat sehingga sekarang ia sudah lumayan membaik.
"Kalo gitu Kakak mau aku bikinin apa?" tawar Sunoo. Sunghoon terdiam kemudian menggeleng pelan. "Gak usah, Kakak udah sarapan tadi pagi."
Sunoo mengerutkan bibirnya. "Ya itu kan sarapan, sekarang udah mau masuk makan siang. Pokoknya Kakak harus makan, gak boleh skip-skip lagi."
Sunghoon mengiyakan. "Yaudah terserah kamu, apa pun yang kamu bikinin bakal aku makan."
"Bener, ya? Awas nanti udah dibikinin gak dimakan," ancamnya.
"Iya Sunshine ...."
🅆🄷🄸🅃🄴 🄳🄰🄸🅂🅈
"Tadi udah terima paket bunga dari Kakak?"
Setelah selesai makan siang, keduanya saat ini tengah cuddle bersama di atas ranjang. Awalnya Sunghoon menolak karena takutnya nanti Sunoo ikut tertular. Tapi si manis tetap bersikukuh ingin cuddle bersama yang lebih tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] White Daisy • Sunsun
Fanfiction「 COMPLETE 」 훈선; 성훈, 선우 Kim Sunoo merasa dirinya begitu sangat berarti kala kekasihnya, Park Sunghoon selalu memberikan sebuket bunga aster putih padanya. Namun seiring berjalannya waktu, ia harus menelan kekecewaan besar karena ternyata cinta Sung...