゚・:* ✿ HIDDEN CHAPTER : The Reason

2.3K 151 23
                                    

Satu chapter lagi, deh👍

Btw chapter ini full Sunghoon-Soeun karena nyeritain gimana bisa mereka berhubungan.

Yang mau skip gak papa kok karena chapter ini sama sekali gak mempengaruhi chapter lain walaupun gak dibaca🙂👍

🅆🄷🄸🅃🄴 🄳🄰🄸🅂🅈

Sunghoon menendang krikil di sepanjang ia berjalan di trotoar menuju kampusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sunghoon menendang krikil di sepanjang ia berjalan di trotoar menuju kampusnya. Untungnya, krikil tersebut tidak pernah jauh ketika ia tendang, takutnya nanti akan mengenai orang lain.

Sunghoon menghela nafas, ia sedikit memikirkan hubungannya dengan Sunoo yang sudah berjalan hampir satu tahun. Namun entah mengapa ia merasa jika hubungan mereka terlalu mononton, membuatnya agak jenuh.

Tapi mau bagaimana pun Sunghoon tidak bisa untuk meninggalkan Sunoo, mengingat bagaimana perjuangannya dulu untuk mendapatkan manisnya. Ia tidak akan melepaskan manisnya semudah itu.

Dalam hati Sunghoon selalu meyakinkan bahwa rasa jenuhnya ini hanya bersifat sementara. Karena dalam sebuah hubungan kadang kala kita akan merasa bosan.

Jika begitu, bukankah seharusnya Sunghoon berbicara pada Sunoo dari hati ke hati kemudian mencari solusi bagaimana cara mengatasi rasa jenuhnya?

Sayangnya, Sunghoon tidak melakukan itu. Ia malah memilih jalan yang salah dan membuatnya terpaksa harus kehilangan Sunoonya, mataharinya.

Sore itu selepas praktek, Sunghoon mendapati teman sekelasnya yang tak lain adalah Soeun tengah berdiri di depan kampus sambil sibuk menelepon. Dari wajahnya Sunghoon dapat menebak jika terjadi suatu masalah pada wanita itu.

Maka dengan instingnya Sunghoon memberhentikan motornya tepat di samping Soeun dan menaikan kaca helmnya.

"Soeun ...," panggil Sunghoon. Soeun merasa terkejut kala seorang Park Sunghoon menyapanya, padahal selama di kelas mereka tidak begitu dekat.

"Eh Sunghoon, kenapa?" tanyanya was-was takut melakukan kesalahan atau membuat Sunghoon tidak nyaman hingga membuat pria itu menegurnya secara tiba-tiba.

"Lo mau balik?"

Soeun yang masih merasa kebingungan pun hanya mengangguk saja. "Iya, ini gue lagi mau pesen grab tapi gak dapet- dapet."

Sunghoon melirik ke arah arlojinya kemudian mengangguk. "Sekalian bareng gue aja."

"Hah?" Soeun tak habis pikir. Bagaimana bisa orang yang tidak begitu dekat dan tidak pernah berbicara dengannya selain tentang pelajaran mengajaknya pulang bersama?

Hmm, sepertinya ia harus berhati-hati pada Sunghoon karena tak cuma sekali ada pria yang mengajaknya pulang bersama dengan tujuan modus.

"Eh gak usah Hoon, gue bisa pulang sendiri."

Namun sepertinya Sunghoon tidak mau menyerah, ia tetap mengajaknya untuk pulang bersama.

"Gak papa bareng gue aja, udah mau malem juga bahaya kalo cewek jalan sendiri."

Akhirnya karena darurat, Soeun pun mengiyakan ajakan Sunghoon. Toh dari tadi pun ia sangat sulit mendapatkan driver. Sepertinya Sunghoon juga anaknya tidak macam-macam.

Tanpa sadar keduanya menjadi lebih dekat semenjak itu. Soeun bahkan menjadi sering bercerita mengenai kondisi ibunya yang mengidap penyakit serius dan harus melakukan operasi. Sementara ia sama sekali tidak punya uang untuk membiayai operasi tersebut.

Soeun adalah anak tunggal, ayahnya sudah meninggal sejak lama dan kini ia hanya tinggal bersama ibunya.

Soeun bahkan bisa berkuliah menggunakan beasiswa sekaligus menjadi tulang punggung keluarga. Sementara Sunghoon masih meminta segala sesuatu pada orang tua. Ia jadi iri sekaligus kagum pada wanita itu.

Karena merasa iba pada kondisi Soeun, Sunghoon kadang selalu menawarkan bantuan untuk membiayai operasi ibunya, namun Soeun menolak dengan alasan tidak ingin merepotkannya meskipun Sunghoon berkata ia boleh mengembalikan uangnya kapan pun.

Hingga akhirnya sebuah ide gila terlintas dalam benaknya. Entah bagaimana pemikiran ini bisa tercipta karena Sunghoon pun tidak tahu.

"Soeun, karena selama ini lo selau nolak tawaran gue buat bantu lo dengan alasan gak mau ngerepotin gue. Gue punya penawaran lain buat lo," ucap Sunghoon.

Soeun mengerutkan dahinya bingung. "Maksudnya?"

Sunghoon mengulum bibir, ia tahu ide ini sangat gila bahkan mungkin Soeun akan menolaknya secara mentah-mentah.

"Kita FWB-an, dengan ini gue sama lo sama-sama diuntungkan."

"FWB?"

"Yeah ... Friend With Benefit. Kita berdua cukup lakuin s*ks ketika gue butuh dan gue bakal bantu keuangan lo."

Air muka Soeun memerah menahan amarah. Ia tidak menyangka jika Sunghoon menganggapnya begitu rendahan.

Tanpa baca bicara ia kemudian melayangkan sebuah tamparan keras di pipi mulus pemuda itu, meninggalkan jejak kemerahan di sana.

"Gue gak nyangka ternyata sifat lo kayak gini. Lo pikir gue semurahan itu?!" bentak Soeun dengan mata berembun.

Sunghoon terdiam dan merasakan pipi kirinya kebas. Ia dengan ikhlas menerima semua yang akan Soeun lakukan padanya karena sejak awal ia memutuskan untuk menawarkan penawaran tersebut, ia sudah mempersiapkan diri pada apapun reaksi wanita itu nantinya.

"Sorry ...."

🅆🄷🄸🅃🄴 🄳🄰🄸🅂🅈

Semenjak kejadian tersebut hubungan keduanya merenggang. Soeun selalu mencoba menghindari Sunghoon terutama di kampus karena mereka satu kelas. Ia masih kecewa pada pemuda itu.

Namun karena keputusasaan juga kondisi ibunya yang semakin memburuk membuat Soeun tak memiliki pilihan lain. Maka dengan terpaksa ia menerima tawaran Sunghoon untuk menjadi FWB.

Ia merasa malu sekaligus hina karena sudah menolak Sunghoon mentah-mentah kemudian datang kembali mengemis-ngemis. Tapi Sunghoon tetap tersenyum dan menyambutnya dengan tangan terbuka.

Hingga sehari setelah mereka berhubungan untuk pertama kali, Soeun baru mengetahui jika Sunghoon memiliki seorang kekasih. Dan ternyata Sunghoon sudah bersama selama setahun lebih bersama kekasihnya tersebut.

Hatinya sedikit mencelos kala itu karena sejujurnya ia agak menaruh hati. Siapa yang tidak akan terbawa perasaan jika seseorang memperlakukanmu dengan istimewa? Hanya mereka yang tidak punya hati.

"Hoon, kalo lo punya pacar kenapa lo malah pengen FWB-an sama gue?" tanya Soeun.

Sunghoon menggeleng. "Gue ... Gue sayang banget sama pacar gue, gue gak bisa ngerusak dia."

Dalam hati Soeun tertawa miris. Park Sunghoon sangat menyayangi kekasihnya dan tak mau merusaknya begitu saja, namun ia dengan beraninya bermain dengan orang lain. Bukankah hal itu hanya akan menyakiti kekasihnya itu di kemudian hari?

Haha, brengsek.

🄷🄸🄳🄳🄴🄽 🄲🄷🄰🄿🅃🄴🅁 🄴🄽🄳

Sudah cukup sampai di sini.

Bentar lagi puasa bukannya tobat malah bikin cerita berdosa. Niatnya mau puasa baca + nulis BL tapi gak tahu bisa atau enggak😭

Ohiya buat yang ada di daerah Jatim, stay safe ya🥺🙏

10.04.2021

[✓] White Daisy • SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang