8. kelinci manis

3.4K 384 9
                                    

Renjun berjalan gontai menuju unit apartemennya, dia sangat sangat lelah. Bagaimana tidak! Bos Jung itu gila. Renjun dan Jisung yang statusnya masih karyawan baru serta tergolong masih muda disuruh untuk menyalin berkas file yang hilang! terlebih lagi mereka harus merevisinya. Sekitar 2500 halaman perlu mereka salin dan revisi, sedangkan bos sialan itu asik bercumbu dengan kekasihnya?.

Berbeda dengan Jaemin, Jaemin masih terjaga. Dia menunggu telfon dari Tuannya. Tuan Lee Jeno. Jaemin berharap dia diterima bekerja di perusahaan itu.

.
.
.

"halo Tuan Lee, selamat malamm~~" Jaemin memberikan salam hangat saat pertama kali mengangkat telfon dari Tuannya itu

"selamat Na Jaemin, besok kau bisa mulai bekerja" Jeno mengatakannya to the point, tanpa basa basi.

"woahh, terima kasih Tuan Lee. Terimakasih banyak" dengan riang Jaemin mengucapkannya. Jaemin benar benar bahagia, lihatlah kelinci manis itu sedang melompat lompat diatas kasur karna saking bahagianya.

"jam 7 kau sudah harus dikantor, kau harus menemaniku kemanapun aku pergi" tegas Jeno, iya memang tugasnya Jaemin itu adalah sekertaris pribadinya Jeno. Jadi dia harus mengurus semua urusan Jeno yang berkaitan dengan kantor.

"baikk~" Jaemin menjawab dengan lembut

"Saya akan menyiapkan meja baru untukmu, jadi besok kau bisa mulai bekerja disitu" jelas Jeno

"baik-- ahhh hmphh" belum selesai Jaemin membalas ucapan tuannya itu, kakinya terbentur keras dengan ujung meja! kalian tau kan rasanya bagaimana?. Sangat menyiksa. Semoga saja boss nya ini tidak berpikiran yang macam macam.

'shit Na Jaemin, what are u doing' batin Jeno disebrang telfon

"baik kalau begitu saya tutup" putus Jeno

"selamat malam tuan" Jaemin mengucapkan sebelum Jeno mematikan sambungan telfonnya.

"ahh sakit sekali" gerutu Jaemin sambil memandangi kakinya yang terbentur dengan kaki meja

.
.
.

"sialan, solo lagi. Aihh awas kau Na Jaemin" rutuk Jeno, Jeno harus menidurkan adik kecilnya kembali, jika tidak..itu akan sangat menyiksa.

- L U R K I N G E Y E S -
karinsource

Pagi pagi sekali Jaemin sudah duduk dengan baik di meja kerja barunya. Jaemin benar benar sangat excited kerja di perusahaan barunya.

Jaemin menunggu Jeno datang. Sambil menunggu bos nya datang, Jaemin banyak belajar cara memakai software software di komputer. Dengan baik hati Bella dan Doyoung sabar mengajari Jaemin yang sedikit gaptek..untuk kuliah Jaemin hanya memiliki laptop jadul bahkan fitur fiturnya pun tertinggal jauh jadi jika fitur yang ingin digunakan tidak tersedia, Jaemin dan Renjun akan pergi bersama ke warnet untuk mengerjakan tugas tugas kuliahnya.

Pernah sekali Jaemin dan Renjun berada di warnet seharian penuh, dari pagi hingga malam mereka menyelesaikan tugas tugas kuliahnya. Belum lagi mereka harus bertengkar dengan bocah bar bar yang ingin bermain game online bersama teman temannya. Untungnya ada Renjun, jika tidak mungkin Jaemin akan menyerahkan komputernya pada bocah itu. Jaemin anaknya tidak tegaan sedangkan Renjun dengan ketidaksabarannya mengusir bocah bocah bar bar yang sepertinya mereka kabur dari jam sekolah.

Renjun kalau sudah marah seperti ibu ibu yang sedang memarahi anaknya karna main jauh jauh.

.
.
.

Jeno masuk kedalam ruangannya, menenteng tas kerjanya. Jalan menuju meja kerja nya yang besar. Meja nya bersebrangan dengan meja kerja milik Jaemin.

Yap Jeno menempatkan Jaemin diruang kerja miliknya. Jadi Jeno dan Jaemin 1 ruangan. Jeno tidak suka jika ruangan pribadinya diisi oleh orang lain, namun karna Na Jaemin bukan orang lain..Jeno bisa menoleransi nya.

"Jaemin ikut denganku ya, rapat bersama pimpinan J inc" perintah Jeno sambil meletakan tas kerjanya diatas meja kerja.

"baik~" jawab Jaemin, kemudian Jaemin kembali fokus dengan komputernya, menjelajah banyak hal baru yang membuatnya senang. Matanya berbinar, mulutnya sedikit terbuka menampakkan deretan gigi putih serta rapinya. Tak jarang Jaemin mengerjapkan matanya berkali kali, sesekali dia menepuk tangannya.

"sekarang, ayo" Jeno memanggil sekertarisnya yang sedang fokus dengan komputernya.

Jaemin mengalihkan pandangannya ke Jeno, mengangkat kedua alisnya. Bibirnya sedikit cemberut karna harus meninggalkan komputer ini.

"cepat" Jeno berseru dengan suara tegas dan dinginnya

"iya, sebentar tuan" Jaemin menjawab sambil merapikan sedikit meja nya yang berantakan.

Jaemin berjalan, mencoba menyusul Jeno dengan langkah kecilnya. Jeno sudah jalan cukup jauh di depan Jaemin.

Jeno masuk dalam lift, membalikkan badannya dan melihat Jaemin yang sedang berlari ke arahnya. Mencoba mengejar agar tak tertinggal lift.

Jaemin berlari sekuat tenaganya. Seluruh tenaganya ia kerahkan. Dikit lagi..

Dikit lagi Na Jaemin

ya!

Pintu lift sedikit lagi tertutup, Jeno tak membantu menahan tombol pintu lift agar tidak tertutup. Lelaki berhidung bangir itu hanya diam dan melihat sekertarisnya lari kesusahan.

Hap

Jeno menarik Jaemin yang sudah sampai didepan pintu lift. Jika Jeno tidak menariknya maka ada 2 kemungkinan. 1 Jaemin akan terjepit dan 2 Jaemin akan tertinggal.

bruk

Jaemin menabrak dada bidang tuannya, karna Jeno menarik Jaemin dengan kencang membuat Jaemin kehilangan keseimbangannya. Jika Jeno tidak kuat menahannya sudah dipastikan kedua insan ini terjatuh dengan posisi Jaemin yang terjatuh diatas tubuh Jeno.

"ma-maaf" cicit Jaemin, Jaemin langsung buru buru menarik tubuhnya dari dekat Jeno. Mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdetak kencang, entah apa penyebabnya.

"lain kali kau harus belajar gesit" Jeno angkat suara

Jaemin mengangguk anggukan kepalanya, sambil menggigit bibir bawahnya hingga membuat gigi nya nampak sedikit.

'kelinci yang manis' batin Jeno

to be continued...

aku kembali hehe terimakasih sudah menunggu dengan baik

stay safe and stay healthy everyone

bye bye see u in next chapp ❣️


Lurking eyes [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang