11. Brengsek

3.7K 329 15
                                    

"k-kamu ngapa emphhh" Jaemin belum selesai bicara, bibirnya sudah dilumat kembali oleh Jeno. Lumatan yang lebih kasar dari sebelumnya, tidak ada lembut lembutnya sama sekali.

Jeno sudah tidak duduk di kursi samping ranjang, dirinya berpindah menjadi mengukung Jaemin. Tangan kanannya memegang kedua tangan Jaemin di atas kepala agar Jaemin tak berontak, sedangkan tangan satunya lagi digunakan untuk menelusuri tiap inci tubuh si manis. Tidakah Jeno sadar bahwa tindakan yang dilakukannya adalah pelecehan?. Ah tidak tidak, tidak tergolong pelecehan kalau kedua pihak menikmati, tunggu saja reaksi Jaemin.

"enghhh hahh J-jenhh janganhh" ucap Jaemin tak karuan saat Jeno mulai masuk kedalam bathrobe yang digunakannya, mengelus pinggang rampingnya yang membuat banyak wanita iri dengan sensual.

"Kau sungguh cantik Na" bisik Jeno setelah melepaskan lumatannya sebentar

Jaemin bergerak tak karuan, mencoba melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Jeno "ahhh janganhhh, janganhh Jenoo i-ini salahh" Jaemin semakin panik saat tangan besar Jeno perlahan lahan naik dari pinggang ke dadanya.

Jeno menyingrai kala mendapati si manis semakin tak berdaya dibawah kendalinya. Melihat mata Jaemin yang berkaca kaca semakin membuat Jeno semangat, bukannya malah membuat Jeno tersadar dari perbuatannya. Jeno kembali melumat bibir Jaemin agar bungkam dan tidak mengeluarkan banyak ocehan.

Sebelah tangannya digunakan untuk mengelus perut rata milik Jaemin, membuat Jaemin kembali menggelinjang. Jeno membuka tali yang mengikat bathrobe Jaemin, kemudian matanya beralih pada tonjolan berwarna pink kecoklatan milik Jaemin.

Mengusap tonjolan yang sudah mencuat itu dengan sensual, sesekali melihat wajah Jaemin yang menahan sensasi nikmatnya. Jeno menyudahi lumatannya, dia juga melepas tangan Jaemin dan kini dia beralih pada leher Jaemin, menjilatinya bak memakan es krim.

Menggigit pelan leher si manis hingga tercipta bercak merah keunguan. "mmhhh" lenguh Jaemin ketika Jeno semakin menjadi jadi bermain di lehernya. Jeno yang mendengar lenguhan Jaemin mengalihkan atensinya pada manik si manis yang sudah memancarkan tatapan sayunya, tanda bahwa Jaemin sudah dipenuhi nafsu juga. Jeno mengerlingkan sebelah matanya dan berlanjut kembali bermain di area leher Jaemin. Tanda buatan Jeno sangat kontras di kulit leher Jaemin yang putih.

Tangan Jeno mulai bergerak nakal kembali, tangan kanannya memilin nipple Jaemin, sesekali mencubitnya membuat Jaemin mendesah "akhh" desah Jaemin kala merasakan sensasi yang sebelumnya belum pernah dia rasakan.

Setelah menjilati leher Jaemin, jilatannya turun hingga ke nipple milik Jaemin. Menjilatnya dengan sensual.

"hngghh tidakkhh ahhh janganhh jenoohh" ucapan serta desahan itu keluar bersamaan dari mulut Jaemin

Menghisap nipple milik Jaemin sambil menatap wajah empunya yang sudah merah padam, serta matanya yang kembali berkaca kaca.

Jeno semakin menjadi jadi, dia menggigit nipple milik Jaemin membuat Jaemin teriak karna sungguh gigitan kecil itu sakit.

"akkhhh"

Satu tetes air mata keluar dari mata Jaemin, bukan menangis karna gigitan tadi. Melainkan menangis karna perbuatan Jeno padanya, mengapa Jeno melakukannya?. Jaemin juga menangisi dirinya sendiri, mengapa dia menerima perbuatan menjijikan ini? mengapa Jaemin mengapa!.

Jaemin mulai mengeluarkan isak tangisnya, membuat Jeno berhenti dengan kegiatannya "stop hikss cukup Jeno" isak Jaemin saat Jeno menghisap nipple nya dengan penuh nafsu.

Jeno menatap sepasang manik mata yang tengah menangis. Astaga Jeno mengapa baru sadar sekarang! memang ya manusia kalau sudah dipenuhi oleh hawa nafsu jadi hilang kendali.

Lurking eyes [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang