5. Interview

3.1K 398 20
                                    

Jaemin sudah siap dengan pakaian formalnya, dia sedang menata rambutnya dihadapan cermin. Jaemin gugup sekali, masalahnya dia baru pertama kali wawancara pekerjaan di perusahaan besar, Jaemin memang pernah wawancara untuk kerja part time nya di minimarket milik halmonie tapi kan tentu saja wawancara minimarket dan perusahaan itu berbeda jauh.

 Jaemin gugup sekali, masalahnya dia baru pertama kali wawancara pekerjaan di perusahaan besar, Jaemin memang pernah wawancara untuk kerja part time nya di minimarket milik halmonie tapi kan tentu saja wawancara minimarket dan perusahaan itu berbe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tadinya ingin minta diantar Renjun naik mobilnya, tapi Renjun malah tidak bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tadinya ingin minta diantar Renjun naik mobilnya, tapi Renjun malah tidak bisa. Renjun ada meeting dadakan katanya. Jadi Jaemin harus berjalan ke halte bus dan menaiki bus, sebenarnya tidak masalah sih jika naik bus, cuma Jaemin takut saja akan terlambat, terlebih lagi ini wawancara pertamanya dan dia berharap besar sekali pada perusahaan Lee company ini.

- L U R K I N G E Y E -
karinsource

"Apakah aku memiliki jadwal lagi Bella?" Jeno bertanya  melalui telefon pada sekertaris yang bertugas berjaga di depan ruangannya, tujuannya adalah agar tidak ada orang yang masuk sembarangan ke dalam ruangannya. Dan jika kalian ingin bertemu Lee Jeno kalian harus membuat janji lewat Bella dan menunggu persetujuan langsung dari Jeno.

"Sebenarnya ada, tapi jika anda ingin pulang tidak apa apa tuan" jawab Bella

"apa jadwalku?" tanya Jeno lagi

"mewawancarai para sekertaris yang akan menjadi sekertaris di kantor ini, jika anda ingin pulang biar saya dan pa Doyoung yang melakukan wawancaranya" ujar Bella, untung saja Bella mengingatkan kalau hari ini ada wawancara. Yashh Jeno semangat 45, dia ingat Jaemin akan mencalonkan diri sebagai sekertaris pribadinya. Tentu saja Jeno ingin mewawancarainya secara langsung. Dia juga ingin tahu apakah Jaemin masih ingat pada dirinya.

"tidak, aku akan melakukannya. Bisa kau kirimkan berkas berkas wawancara dan profil profil mereka" pinta Jeno

"tentu saja, saya akan memberinya dalam 5 menit. Saya harus memintanya terlebih dahulu pada pa Doyoung" kata Bella, setelah itu dia mematikan sambungan telfonnya.
.
.
.
"ini tuan berkasnya, sebenarnya banyak yang mendaftarkan diri. Tapi ini yang sudah di seleksi oleh pa Doyoung" ujar Bella

Jeno mengambil berkas tersebut dari tangan Bella dan memeriksan satu satu profil orang orang yang mencalonkan diri menjadi sekertaris pribadinya. Alis Jeno mengerut saat tak menemukan profil seorang Na Jaemin, kemarin jelas jelas dia melihat Jaemin mengirimkan surel pada perusahaan untuk melamar kerja, tapi kenapa tidak ada profil Jaemin diberkas yang telah dibawakan Bella.

"Kemana perginya profil Na Jaemin?" tanya Jeno, dia masih membolak-balikan halaman kertas kali saja dia kurang teliti.

"aah itu sepertinya dia tidak lolos seleksi oleh pa Doyoung" jawab Bella seadanya

"bawakan berkasnya kemari, dan biarkan saya mewawancarai secara langsung" pinta Jeno mutlak

Bella menuruti perintah bosnya, dia langsung pergi meninggalkan ruangan Lee Jeno dan kembali meminta profil Na Jaemin pada rekan kerjanya, Kim Doyoung.

- L U R K I N G E Y E S -
karinsource

Jaemin sangat panik sekarang, saat dia sedang menunggu dengan beberapa orang yang melamar kerja tiba tiba dirinya dibawa terpisah oleh salah satu wanita yang mengaku sekertaris di kantor itu. Pikirannya sudah kemana mana.

'apakah aku akan dimarahi?' batin Jaemin

'aihh tapi kenapa, bekerja saja belum'

'apa aku punya catatan kriminal?'

'tidak bodoh, aku tidak memiliki catatan kriminal'

'lalu apa aku akan diusir dari sini? karna pakaianku gembel? atau tampangku seperti orang susah?' Jaemin sedang berkutik dengan pikiran pikiran aneh yang sedari tadi berputar di kepalanya.

"Baik Na Jaemin, apakah kau pernah bekerja sebelumnya?" tanya Bella

Sekarang mereka sedang menaiki lift, entah Jaemin akan dibawa kemana.

"oh tentu. Aku banyak mengambil job. Seperti menjadi waiters di cafe, menjaga kasir di supermarket, menjadi  tukang cuci piring di sebuah restoran menjadi kurir pun aku pernah" Jaemin menjawab seadanya

"tidak tidak, maksudku apakah sebelumnya kau sudah pernah menjadi sekertaris di perusahaan lain?" koreksi Bella

"belum, ini pertama kalinya bagiku" kata Jaemin sambil memainkan jarinya, menunggu pintu lift terbuka

"wah aku kira kau sebelumnya pernah bekerja di perusahaan besar, soalnya bos memintaku membawamu langsung ke ruangannya. Aku kira kau direkomendasikan oleh seseorang" Bella terkejut

"ahaha tidak pernah, bahkan ini pertama kalinya bagiku bekerja di gedung tinggi ini" jawab Jaemin

"baiklah, kau bisa bertemu tuan Jeno langsung. Aku tidak bisa menemanimu karna aku hanya ditugaskan mengantarmu sampai sini. Kau harus masuk menemuinya sendiri" jelas Bella saat mereka sampai di ruang Bella, tepatnya di depan pintu ruangan Jeno. Ruang Bella memang dekat dengan ruang Jeno karna agar tidak ada yang bisa sembarang masuk

"hahh aku gugup" ucap Jaemin pelan

Bella menepuk pundak Jaemin, dia segera meminta Jaemin agar menemui Jeno. Jeno sudah menunggunya diruangannya, Jeno tengah duduk santai, jas nya dia buka karna sedang berada diruang sendiri, dasinya dia longgarkan agar tidak mencekik lehernya. Mata tajam itu menunggu Jaemin masuk kedalam kandangnya.

- L U R K I N G E Y E S -
karinsource

to be continued..

minat ga? wkwk
akuu baru sempet nulis lagi
lagi banyak tugas, jadwalku juga padat

jangann lupaa votee dan komenn heheh

byebyee

see u in next chapp 🧚🏻‍♀️

Lurking eyes [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang