Chapter 3

17 4 2
                                    

"Sang pelangi yang datang tanpa kata salam"
-
-
-

Aku yakin dia Manda.
Tanpa basa basi aku berusaha mengejar, namun dia sudah terlanjur menaiki angkutan umum.

Mata kami bertemu, perlahan bibirnya memberikan seulas senyum yang tidak akan pernah aku lupakan sampai saat ini.

Angkutan umum pun melaju sampai akhirnya aku sadar dia belum terlalu jauh untuk bisa di kejar.

Buru buru aku menaiki sepedaku kemudian mengayuh nya tanpa henti. Untung nya, aku masih ingat alamat yang ia tanyakan tadi.

Angkot berhenti, ada salah satu penumpang yang turun dan alamatnya persis seperti yang di tanyakan tadi. Yah benar yang turun itu Manda dia masuk ke salah satu toko antik di sana. Tanpa basa basi lagi aku mengikuti nya masuk ke toko itu.

Bel pintu toko berbunyi. Mataku langsung mencari, tetapi sosok itu pergi lagi. Lenyap lagi sama persis bagaikan di telan bumi. Tak cukup di situ aku bertanya pada pemilik toko yang sedang duduk di kursi kasir.

"Ada yang bisa saya bantu?"
Tanya wanita paruh baya itu alias pemilik toko.

"Saya ingin menanyakan sesuatu Bu, tadi ibu lihat seseorang sebelum saya masuk ke toko ini? Ciri ciri nya dia pake kerudung warna coklat"

"Enggak tuh saya gak lihat, mohon maaf ini bukan dari agen wawancara kan?"

"Ehh, bukan Bu saya hanya ingin bertanya saja"

"Oke kalau begitu, anda adalah orang pertama yang datang ke toko saya pagi ini"

"Terimakasih Bu saya permisi"

"Sama sama"

Dari situ keadaan mulai tidak masuk akal, bagaimana mungkin apa yang aku lihat itu salah, apakah ini efek dari jomblo bertahun tahun? Tidak mungkin aku jadi tukang bubur, alias halusinasi.

Sebaiknya hari ini pulang saja, mungkin aku hanya butuh istirahat. Pikirku.

Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar mandi membersihkan diri kemudian tidur untuk mengistirahatkan tubuh.

🍩🍩🍩🍩

Bel tanda di mulainya pelajaran berbunyi. Hari ini semua siswa diminta untuk berkumpul di lapangan. Semua hadir termasuk para guru.

"Oke hari ini bukan upacara bukan pula pengumuman hasil rapot yah, hari ini di kumpulkan nya para murid untuk diadakan nya perlombaan antar sekolah"
Ucap kepala sekolah.

Semua murid berteriak heboh. Namun berbeda dengan ku aku malah mencari, mencari seseorang yang masih sama. Karena ku pikir jika berkumpul maka semuanya pasti ada di sini. Jadi lebih gampang untuk dicari.

Tiba tiba ada seseorang yang menarik narik tubuhku. Sambil memanggil "Ran...Ran".

Aku langsung menengok kebelakang....
"Ehh kodok kodok"
Teriak ku karena terkejut
Pasalnya yang kulihat kali ini bukan halusinasi. Dia benar benar Manda yang kucari. Tapi kenapa dia tau namaku? Ahh sudahlah hal itu sudah tidak penting lagi.

"Yoonji.... yoonji Ran"

"Hah?"
Otomatis aku bingung topik apa yang dia bicarakan sehingga membawa nama adikku.

"Gak ada waktu buat basa basi"
Tanpa aba aba dia langsung menarik baju ku bukan lengan ku.

"Woi baju gue"
Gerutu ku tak terima.

"Sutt diem dulu"

Dia membawaku ke ruang musik entah apa maksudnya. Dan dia memintaku untuk membukakan pintunya.

PelangiWhere stories live. Discover now