Masa Lalu Ustad Rivai (Bagian 3)

854 135 116
                                    


Author note: sebelum dimulai, saya selaku author ingin meminta maaf karena saya kelamaan ngak update karena ngambil air minum. Dan juga mohon dimaafkan jika gaya penulisannya agak berbeda karena dah lama saya ngak ngetik ni cerita, oke kita langsung saja ke TKP

Mereka akur ya? (mungkin)


Pagi yang seperti biasa lainnya, suara kokokan anjing terasa sengat berisik. Aku bangun dari kasur ku, tidak lupa kurapikan sprai nya dan kususun bantal sesuai dengan sudut awal menggunakan rumus phytagoras agar letak bantal dan gulingnya simetris.

Sekilas Rivai teringat kalimat ibunya. "Kalau habis bangun tidur jangan lupa di atur kembali tempat tidur nya, konon katanya orang yang bangun tidur ngak dirapiin ntar kuburannya ngak simetris".

"Kapan ibu pulang ya?" Ucap Rivai yang umurnya sekitar (12 mungkin?) sambil menggaruk ketiaknya lalu menciumnya.

"Hmm wangy m*lto"

Ntah mengapa pagi ini aku sangat mengantuk, apa karena tadi malam nemani paman ngeronda ampe jam 3 pagi ya?. Aku harus membasuh wajah ku biar kinclong.

Aku sangat masih mengantuk, karena sedari tadi aku nabrak tembok untuk kesekian kalinya.
"SIAPA SIH YANG MINDAHIN KAMAR MANDINYA?!" teriak ku

"Stress" ucap paman Kenny dipojokan

Akhirnya sampai juga aku dikamar mandi, aku membasuh wajahku tidak lupa menggosok gigi. Mungkin nanti saja gosok giginya.

Rivai pun teringat ibunya kembali
"Ingat ya anakku, kau harus gosok gigi biar gedenya ada kemungkinan jadi duta odol"

"Serius bu, kapan ibu kembali" ucap ku, sambil mengingat absurd juga yang ibuku katakan

Aku beranjak ke ruang keluarga dimana paman kenny berada.

"pagi pama-, WOY BAN*SAT NGAPAIN KAU" teriak sambil menunjuk paman kenny.

"Hah?, Kau masih muda udah buta ya?, Aku lagi nyapu emang kenapa?!" Ucap paman kenny sambil menunjuk ku balik.

"NGAK USAH PURA PURA NGAK TAU, MAKSUDNYA APA PAMAN MEGANG MALIKA?!" Teriakku semakin keras karena paman memegang Malika.

"Malika?, Maksudmu sapu ini?"

"IYALAH, SINI BALIKIN" Aku langsung merebut malika dari genggaman tangan berdosa paman.

"Jitak ngak ya?" Kata kenny di dalam hati.

"Lagipula paman juga salah cara memakeknya".

"Paman harus lembut seperti ini" kata ku sambil mempraktekkan cara menggunakan Malika dengan benar (padahal tidak jauh beda sama cara paman Kenny"

"Halus dan lembut, ahhhhh aku cinta kau Malika" ucapku sambil memeluk dan
Mencium malika.

Sementara itu paman kenny hanya bisa melihat sambil mengatakan.

"Stress"

"Kok aku serasa dejavu ya?"

*Flashback beberapa tahun lalu

"Nih cel duit untuk mu" ucap ku sambil memberikan uang kepada adikku

"Ahhh makasih kak, makin cinta aku sama kakak" ucap adikku sambil memeluk uang yang kuberikan

KEGAJEAN PESANTREN AL-SEKOTING (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang