Kini sedang kucoba untuk melepaskan bayangmu
walau itu hanya bayangmu
namun terlalu sering menghampiriku dalam mimpi
jangan menepi lagi karena itu membuatku tersiksa
*****Seiringnya berjalannya waktu, Kini aku sadari bahwa kamu bukan lagi bagian dari cerita hidupku, namun menjadi kepingan sejarah langkahku.
~Emida_gultom~Aurora menyadari bahwa tidak ada hal yang terpenting dari sebuah masalalu. Walau sebenarnya Masalalu adalah bagian dari potongan sejarah hidupnya. Ia mencoba untuk melepaskan bagian yang terpenting dari masalalunya.
Ia ingin melanjutkan langkahnya, kemanapun kedua kakinya membawanya. Tekat itu sangat kiat dalam hati Aurora. Hingga ia mengambil sebuah keputusan untuk selalu memiliki kesibukan untuk mengalihkan pikirannya.
Ya itu berjalan sesuai keinginan Aurora.sudah hampir tiga bulan berjalan hidupnya tanpa seorang lelaki yang pernah menjadi penghuni hatinya.
Namun, itu tidak bertahan lama. Ada kalanya hatinya merasakan kesepian, kadangkala juga hatinya sulit melupakan sang mantan. Bahkan terlalu sering masuk dalam mimpinya.
Hal itu, sangat mengusik pikiran Aurora. Bahkan membuatnya kembali mengasihani diri sendiri. Mengurung diri bahkan beberapa hari menangisi kenangan manis yang pernah ia lalui.
Seketika hatinya ingin membuka semua kenangan manisnya. Melalui beberapa barang couple dengan sang mantan, bahkan Album foto yang hampir usang, akibat Aurora menguburnya dalam-dalam.
Hatinya kembali merintih, merindukan ia yang telah pergi kepelukan wanita lain. "Hatiku rindu" sambil ia memeluk almbum foto tersebut dengan sangat erat.
Tidak ada satupun yang memahami maksud hati Aurora yang dipenuhi rasa rindu. Ia mencoba melupakan, namun semakin ia mencoba melupakan, semakin ia datang dalam bayang-bayang rindu.
Flashback
Hari itu, ada hari yang manis kita lewati berdua. Banyaknya janji yang terus terungkap untuk ku simpan sebagai tanda perjuanganmu. Betapa senangnya saat itu. Kita melewati beberapa musim bersama, memiliki kesamaan dan perbedaan, memiliki tempat-tempat khusus untuk kita berteduh saat keadaan kita sangat buruk.
Teringat saja waktu itu. Setiap kali aku melewati tempat-tempat itu, aku mengingat bahwa aku dan kamu pernah tertawa bersama disana. Menghabiskan waktu bersama. Seolah-olah tidak akan terpisahkan.
Sangat manis bila kucoba mengenang semua itu. Apakah kamu juga melakukan hal yang sama? atau kamu sedang mengukir bahagia bersama dia yang menjadi pilihanmu? dan akhirnya melupakan aku? Jika itu yang kau lakukan, maka akan kucoba melakukannya untukku.
Oh ya, masih ingat kah kamu, saat itu kamu memberikan sebuah gantungan kunci yang memiliki lambang permata? ya masih tersimpan sangat rapi. Kamu sempat bilang kalau aku akan jadi permata di hatimu. Bisakah kamu buktikan itu?
Ahh, sudah tidak mungkin itu terjadi. Semua itu sudah tidak punya arti apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
*Specchless*
Teen FictionMimpi dan Harapan kini terhenti seketika, saat semua kenyataan tidak sesuai harapan. Hanya karena banyaknya kebodohan mengikuti lamgkah ini. Hingga akhirnya aku memilih terdiam dari semua mimpiku. speechless is the best choice for my life.