#peraya #perayafanfiction #songfiction #perayarangers #Krist #Singto #perayasongfiction
Aku terbangun dari tidur lelapku, rasanya ada yang berbeda. Seperti ada bahagia yang tengah melanda hatiku. Aku meregangkan otot-otot tubuhku. Aku sibak selimut yang menutupi tubuhku. Lalu Aku berjalan ke arah balkon kamarku. Menghirup segarnya udara pagi. Menikmati hangatnya mentari yang mengenai kulit wajahku. Senyum, aku sedikit tersenyum menyapa sang mentari. Yang biasanya akan aku sapa saat sudah meninggi.
Setelah beberapa menit menikmati sejuknya udara pagi dan hangatnya sinar mentari, aku beranjak masuk ke dalam kamarku untuk membersihkan diri.
Selesai dengan itu semua, aku segera menyiapkan sarapanku sendiri. Senyumku tak sedikit pun pudar.
“Arrrrggghhhhhh...., sepertinya aku sudah gila.” Teriak ku dalam hati sembari meremas rambutku sendiri.
Ting
Aku mengambil ponselku yang tergeletak di atas meja makan begitu saja tanpa aku pedulikan sejak bangun pagi tadi.
P’Wave
Krist, bagaimana apakah jantungmu masih aman?Tentu saja.
Aku kira jantungmu sudah melompat keluar. 😂
Tidak. Kamu berlebihan, Phi. 😑
Bercanda. Oh ya, Perlu aku antar tidak?
Tidak perlu, Phi. Aku bisa sendiri.
Hati-hati kalau begitu.
Siap. Laksanakan.
Jangan lupa sarapan. Bahagia butuh tenaga.
Phi Wave! Kau menyebalkan.
Peace
Selanjutnya aku hanya membaca pesan itu dan tak membalasnya.Selesai dengan sarapanku, aku segera beranjak dari kursi tempat ku duduk dan mencuci peralatan makan yang baru saja aku gunakan.
***
“Aku siap.” Batinku.
Hari ini, hari yang sangat aku tunggu. Hari kepulangan seseorang yang selama beberapa tahun terakhir jauh dari pandangan mataku.
Jantungku berdetak sangat cepat, seakan-akan ia ingin melompat keluar dari dalam tubuhku. Entahlah, bahagia ini tak bisa lagi ku ungkap dengan kata-kata.
Dia, seseorang yang teramat sangat berarti dalam hidupku. Seseorang yang memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke negeri Paman Sam itu demi menggapai mimpinya. Dan aku sebagai seseorang yang menyayanginya hanya mampu mendukung segala keputusannya selama itu yang terbaik untuk dia dan masa depannya.
Selama ini aku hanya mampu memandangi wajahnya melalui benda persegi milikku. Mendengar rekaman suaranya, terdahulu.
Empat tahun kami terpisah oleh jarak dan waktu. Perbedaan waktu yang begitu jauh membuat kami sangat sulit untuk bisa berkomunikasi secara normal.
Jangankan melakukan panggilan video, berkirim pesan saja jarang kami lakukan. Tapi kami selalu berusaha untuk saling percaya satu sama lain.
Dan hari ini ia menepati janjinya untuk kembali, untuk mewarnai setiap lembaran baru yang akan kami lalui bersama mulai esok.
Saat ia akan berangkat ia berucap;
Aku hanya pergi tuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu selamanya. Aku pasti kan kembali pada dirimu. Tapi kau jangan nakal aku pasti kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONGFIC - A Thousand Years (Cristina Perri)
Fanfiction#2ndPerayaRangersBday #4thPerayaAnniversary KUMPULAN ONE-SHOT