Before Sunrise

290 43 3
                                    

#Krist #Singto #Peraya #PerayaRangers #Bxb #KristPerawat #SingtoPrcahaya #KristSingto #BoysXBoys #fiksi
 

Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?

Pagi yang cerah itu membawa kebagiaan bagi Singto, dia akan membuka kafenya dengan pengharapan yang baik pada semesta, pengharapan semoga mengantarkannya bertemu kembali pada sosok pemuda berparas manis yang sering menduduki tempat dengan pemandangan mengarah pada jalan raya.

Pemuda manis yang selalu berhasil membuat jantungnya berdetak kencang, bahkan dari sejak dulu, pemuda manis yang tak pernah bisa dia lupakan keberadaannya.

Pemuda yang berhasil membuat dirinya merasa takut dan berani dalam waktu yang bersamaan, jika Singto boleh jujur akan perasaannya maka akan dia lakukan namun Singto takut, Singto takut akan kenyataan yang bisa kapan saja mematahkan hatinya.

Tidak terasa sudah dua jam dia membuka kafenya namun atensinya belum menemukan sosok yang dia cari, padahal rasa hati sudah tak sabar ingin berjumpa.

Namun sepertinya semesta sedang berbaik hati, sosok pemuda yang Singto tunggu sudah terlihat, Singto tidak bisa melepaskan pandangannya dari sejak pemuda itu memasuki kafenya dan duduk di tempat biasanya dia singgah.

Singto secara reflek mendekatinya, mencoba mengambil alih atensi pemuda manis tersebut dengan keberadaannya.

“Krist, kamu mau langsung memesan atau mau aku temani dulu?” ujar Singto saat berada di depan pemuda manis incaraannya yang ternyata bernama Krist.

Krist menunjukkan senyuman manisnya hingga memperlihatkan lesung pipi yang mampu membuat Singto semakin jatuh ke dalam pesonanya.

“Temani aku dulu p’Sing, Kit masih belum ingin memasan,” jawabnya.

'Ah, dia menyebut dirinya Kit. Dia sangat menggemaskan, ini tidak baik untuk kesehatan jantungku,' batin Singto menjerit gemas.

Melihat senyum Krist membuat kenangan manis yang dulu pernah mereka lalui kembali berputar di kepala Singto, sebuah gambar penuh warna yang tidak bisa Singto hapus dari ingatan, dan janji-janji yang pernah mereka ikrarkan.

“Jadi, apa rencanamu hari ini?” tanya Singto dengan pandangan yang tak lepas dari Krist.

“Sepertinya aku tidak memiliki kegiatan hari ini, boleh kan kalau aku di sini sampai shift phi Sing selesai?”

Singto mengangguk dengan senang, tentu saja dia merasa bahagia karena pujaannya akan seharian bisa dia lihat tanpa khawatir hilang dari pandangan.

“Tentu saja boleh! Dengan senang hati, Kit.” Singto terlewat semangat menjawab pertanyaan Krist.

“Aku suka ketika p’Sing memanggilku Kit,” balas Krist dengan wajah memerah karena tersipu.

Krist bukannya tidak menyadari bahwa Singto menaruh hati padanya, bahkan Krist menyadari afeksi yang Singto berikan kepadanya, tapi Krist tidak seberani ini untuk menunjukkan balik pada Singto, gambar abstrak di kepalanya membuatnya takut untuk jatuh cinta, tidak sebelum dia menemukan jawaban dari gambaran-gambaran yang muncul seperti sebuah kisah klasik di masa lalu.

Bagaimana bisa dua orang yang memiliki ketakutan yang sama saling jatuh cinta? Itu akan mempersulit cinta menemukan jalannya.
 
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer          
 
Singto kembali melakukan pekerjaannya sebagai barista, meninggalkan Krist sendiri di meja pengunjung. Dia tidak bisa berlama-lama menemani Krist meski dia ingin, karena yang namanya kewajiban harus dia lakukan.

SONGFIC - A Thousand Years (Cristina Perri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang