"Loh Bang Kook? Kenapa ke kamar Sinbe bang?" Tanya Sinbe heran.
Bangkook? Itu nama Ibu Kota Thailand kan? Eh, ato nama kakaknya Sinbe?, tanya otak Dahyun yang sedang mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Sinbe.
"Abang mau keluar rumah dulu. Kalau kamu mau keluar juga, minta anter Pak Toto aja ya," tutur Jungkook dengan tangan yang menarik knop pintu untuk ditutup dan berjalan menjauhi kamar Sinbe.
Pintu kamar sudah tertutup, Dahyun langsung melontarkan pertanyaan kepada Sinbe.
"Loh mbe? Bang Kook siapa? Lo nyebut nama Ibu Kota Thailand ato nyebut nama orang itu?" Tanya Dahyun sambil melepaskan airpods yang terpasang di telinganya."Loh itu nama abang gw, Jeka Arkan Alfahmi yang biasa gw panggil Bang Kook. Masa lo lupa sih?" Sahut Sinbe dengan alis yang saling bertautan.
"Gw hampir lupa kalau lo punya kakak anjir. Lagian kakak lo kayak gak pernah keluar rumah. Gw aja jarang liat kakak lo kalau gw main kesini," jelas Dahyun.
"Iya sih bener juga. Abang gw emang betah banget di dalam kamar. Kayak gak ada kehidupan banget..,"ucap Sinbe.
"... Kalau kata anak yang doyan anime mah pasti bakalan dibiling nolep (no life)," lanjut Sinbe.
"Parah lo, Abang sendiri dikatain. Kualat lo nanti." Sarkas Dahyun dengan maksud menakut-nakuti Sinbe.
Sinbe yang ditakut-takuti hanya menaik-turunkan kedua bahunya.
"Oh iya, Abang gw nanti seangkatan sama kita Yun," tutur Sinbe tiba-tiba.
"Ohhh seangkatan...," jawab Dahyun seadanya.
Eh bentar, kayak ada yang aneh, Dahyun merasa ada yang tidak beres.
"HAAAH?! SEANGKATAN?!" Teriak Dahyun yang hampir saja membuat Sinbe menjatuhkan handphone-nya.
"Iyaaa Dahyun cantiq," ucap Sinbe.
"Bukannya Abang lo beda setahun sama kita ya? Kok nanti bisa seangkatan sih?" Tanya Dahyun yang heran.
"Dia kan waktu itu ikut gap-year Yun," jelas Sinbe.
Dahyun hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia mengerti maksud Sinbe.
Aneh, Abangnya Sinbe kenapa ikut gap-year? Tanya Dahyun dalam hati.*:・゚✧*:・゚✧✧・゚: *✧・゚:*
Jungkook sudah sampai di cafe tempat ia berjanjian dengan sahabatnya. Melihat sekeliling cafe untuk mencari seseorang. Tidak susah untuk mencari orang tersebut, karena orang itu susah melambaikan tangannya ke arah Jungkook.
"Oi kook, disini!" Sautnya.
Jungkook melangkahkan kakinya menuju meja tersebut. Mereka berdua tidak melupakan untuk toss ciri khas persahabatan mereka. Lalu Jungkook pun duduk di kursi depan sahabatnya itu.
"Lo belum pesen apapun Gyu?" Tanya Jungkook.
"Belom lah, gw kan nungguin lo dulu," jawab Mingyu sembar tangan kanan yang mengangkat ke atas untuk memanggil seorang pelayan.
Pelayan datang dan memberikan dua buah buku menu kepada mereka.
"Mba, saya mau Mac and Cheese satu sama Choco Banana Smoothie satu," ucap Jungkook kepada pelayan.
"Kalau saya, Triple Pasta satu sama Es Kopi Kasmaran satu ya Mba," pinta Mingyu.
"Masnya lagi kasmaran sama siapa tuh? Sama saya ya Mas?" Genit pelayan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Wheel]
Fanfiction{HIATUS} [The path of life is not always smooth without obstacles. There must be challenges after challenges that must be overcome, joy, sorrow, to the pain of suffering.] Kamu tau? Gimana rasanya setiap tahun selalu disukai oleh 3 orang berturut-tu...