: ni :

251 60 9
                                    

Sejak kemarin Haruto menjauhi Jihoon. Bukan karena apa, tapi dia curiga. Lagi pula ngapain Jihoon pergi keluar membawa pisau lipat? apa lagi menggunakan baju serba hitam.

Yoshi yang menyadari Haruto diam sejak tadi merasa ada yang tidak beres. Haruto juga terus melihat ke arah Jihoon saat sarapan di kosan tadi. Padahal Jihoon tak acuh dan terlihat Errr- biasa saja? Ada apa sebenarnya?

"Hoon, lo ada masalah?" pertanyaan Yoshi membuat Jihoon bingung. Padahal baru masuk kelas.

"Enggak tuh, kenapa?"

Jawaban Jihoon terlihat biasa saja, seperti tak menyembunyikan sesuatu.
"A-ah enggak. Gue cuma nanya kok." kata Yoshi, agak ragu.

"Oh iya, Lo udah denger tentang kematian Jisung? katanya sih di bunuh."

"Hah?! Jisung yang se-angkatan sama Yedam itu?! Lo tau dari mana?" tanya Yoshi bertubi tubi.

"Gue tadi baca mading, terus ada pemberitahuan tentang kematian jisung." jelas Jihoon.

Yoshi merasa ada yang tidak beres. Kenapa semenjak Kepala sekolah mereka meninggal, jadi banyak pembunuhan seperti ini? tidak lucu juga jika dia jadi korban selanjutnya kan?

"Yosh, ngerasa aneh nggak sih, kalo pembunuh nya sekolah disini juga?"

Yoshi diam, terhanyut dekan pikiran nya. Bisa jadi yang dikatakan Jihoon benar. Apa lagi korban nya selalu berasal dari sekolah mereka. Ah yang tidak mungkin.

Yoshi tampak berpikir sejenak, "Gimana kalo kita bahas ini di kosan? Biar yang lain tau dan kita biss lebih waspada." Jihoon mengangguk saja toh itu juga tidak akan menghambat rencananya kan?

Eh?













































Sekarang semua sudah berkumpul di kosan sejak 5 menit yang lalu. Tidak semua sih, karena Asahi tidak ada sekarang. Hyunsuk sudah menghubungi Asahi. Katanya, Asahi sedang menjemput teman nya yang dari Jepang dan kebetulan akan ngekos bersama mereka disini.

"Oke! semua udah kumpul kan? Sekarang kita bahas tentang pembunuhan yang terjadi sama siswa sekolah kita oke?" suara Hyunsuk terdengar lantang.

"Ck. Buat apa sih bahas masalah itu? Emang ada untung nya buat kita? Buang waktu aja." ujar Doyoung tak suka.

"Justru kalo kita bahas tentang itu, kita bisa lebih waspada." timpal yoshi, diikuti anggukan oleh Jihoon. Yang lain? tentu saja diam, nyimak.

"Kita mulai dari ciri ciri korban yang meninggal aja deh."

"Korban yang meninggal selalu di temukan di belakang rumahnya dan pasti ada 3 luka tusuk di perut. Nah dari situ gue ngerasa, pelakunya sengaja tinggalin mayat korbannya dibelakang rumah, biar cepet ketemu kali ya?" lanjut Hyunsuk panjang lebar.

"Eh tapi tunggu deh, Lo bilang setiap korban ada 3 luka tusuk diperut kan? Apa si pelaku sengaja, biar semua orang tau mereka meninggal dibunuh oleh pelaku yang sama?" timpal Yedam.

Yoshi mencerna setiap kalimat yang di katakan Hyunsuk dan Yedam. "Mungkin nggak sih, pelaku nya pengen kita selidikin dan cari siapa dia sebenarnya?" Kata Yoshi ragu.

"Di kata main petak umpet kali." timpal Haruto lalu mendapat jitakan dari Jeongwoo.

"HAHAHAHA! LAWAK LO TO!" tawa Jihoon pecah mendengar kalimat Haruto tadi.

"Iya to main petak umpet, kalo ketahuan bakal di bunuh." kata Junkyu sambil geleng-geleng kepala.

Tok tok tok

Tiba tiba terdengar suara ke-tok an dari pintu kosan. Itu pasti Asahi dan teman nya. Junghwan segera membukakan pintu setelah mendengar ada orang bicara dari arah pintu.

"Masuk Kak." kata Junghwan lalu kembali duduk di kursi ruang tengah. tempat mereka berkumpul.

"Ini temen lo sa?" tanya Jaehyuk kemudian dibalas anggukan dari Asahi.

"Kenalin, namanya Mashiho. Temen gue dari Jepang." kata Asahi, jelas, singkat dan padat.

Mashiho tersenyum manis kepada mereka semua. "Hai! Gue Mashiho. Gue bakal nge-kos juga disini hehe." kata nya malu malu.

Junkyu gemas. Mashiho sangat lucu apa lagi saat tersenyum sangat manis! bawa pulang aja jun.

"Mashiho satu kamar sama gue ya!!" ujar junkyu antusias.

"Loh Jun, lo kan udah satu kamar sama Jihoon."

"Halah! Gue bosen satu kamar sama Jihoo kerjaannya julid mulu, gedeg gue! Yang kamar nya masih kosong siapa? Jaehyuk lo sendirian kan? Udah Hoon lo pindah sama Jaehyuk aja!"

Kalinat Junkyu membuat semua yang ada di kosan kaget. Bagaimana tidak? Junkyu tidak pernah seperti itu sebelumnya. Apa lagi menjelekkan teman nya sendiri, itu bukan seperti Junkyu yang mereka kenal.

Bagaimana dengan Jihoon? Sakit hati? tentu. Perkataan Junkyu membuat nya tertohok. Junkyu yang ia kenal sejak kecil ternyata tidak menyukainya? Wah! itu membuat hati Jihoon terasa ter-iris.

"A-aduh jangan berantem dong. Gue terserah kok mau sekamar sama siapa aja." Kata Mashio tidak enak. Karena diri nya membuat kosan menjadi gaduh.

"Udah nggak usah. Gue bisa pindah ke kamar Jaehyuk. Lo bisa sekamar sama Junkyu." Jihoon pergi dari ruang tengah
menuju kamar nya untuk pindah ke kamar Jaehyuk.

Hyunsuk melihat Jihoon kasian. Disini yang paling dekat dengan Junkyu adalah Jihoon. Dan sekarang mereka bertengkar karena orang baru. Seperti hubungan mu dengan mas crush.

"Jun, kok lo jadi gini? Lo kalo ngomong di pikir dulu. Lo nggak tau perasaan Jihoon gimana pas denger omongan lo." Ujar Yoshi.

"Apaan sih?! Udah lah capek gue. Mashiho ayo gue anterin ke kamar." Junkyu menggandeng tangan Mashiho menuju kamar, meninggalkan teman teman nya yang menatapnya aneh. Tidak bisa di artikan.

Semua naik untuk ke kamar mereka masing-masing. kecuali seseorang yang tersenyum melihat pertengkaran antara Junkyu dan Jihoon tadi. Sebagian rencana nya berhasil!

"Emang bodoh kalian semua." katanya sambil tersenyum remeh.





































Dan lagi lagi Doyoung memperhatikan nya dari dapur.

FAKE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang