: kyu :

246 55 14
                                    

Sore ini mereka semua berkumpul di ruang tengah, rencananya sih pada mau nonton bola nanti jam 7 tapi sekarang masih jam 4 sore. Akhirnya nya tv di ambil alih sama Jeongwoo buat nonton si kembar. Upin dan Ipin maksudnya.

"Gue ke rumah temen ya!" pamit Doyoung dari arah pintu.

"Lo nggak nonton bola?"

"Nggak." katanya singkat. Lalu pergi meninggalkan kosan.

Tak lama Hyunsuk ikut pamit, katanya ingin ke supermarket depan gang untuk membeli cemilan. Masa iya nonton bola ngga ngemil.

"Kak Junkyu mana?" tanya Mashiho yang baru keluar dari kamar.

Haruto celingak-celinguk, benar saja Junkyu tidak ikut berkumpul dengan mereka. "Lah iya Kak Junkyu mana?"

"Hoon, lo udah baikan kan sama Junkyu?" tanya Yoshi. Dia curiga Junkyu dan Jihoon bertengkar lagi sampai Junkyu pergi. Ah tidak mungkin juga Junkyu bukan orang yang seperti itu.

Jihoon hanya mengangguk menjawab pertanyaan Yoshi. Lagi pula dia dan Junkyu juga tidak bertengkar kok. Mana mungkin Junkyu pergi karna kemarin, kan yang sakit hati dirinya?

Hening. Hanya terdengar tawa Haruto dan Jeongwoo yang sedang nonton si kembar botak itu. Junghwan sebenarnya juga ikut nonton, tapi dia tidak ikut tertawa. Bagaimana mau tertawa? dia saja sedang melamun.

Iya, dia melamun. Memikirkan banyak hal mulai dari tugas sekolahnya yang semakin lama semakin numpuk, Memikirkan tentang Junkyu dan Jihoon yang bertengkar kemarin, Bahkan dia juga memikirkan pembunuhan yang ada disekolah Yoshi dan yang lainnya, sebenarnya tidak penting sih. Tapi dia agak kepo.



























Oh iya. Junghwan juga memikirkan hal lain. Saat menunggu Jaehyuk dan Asahi yang masih berada di dalam perpustakaan, ia melihat Seseorang yang ia kenal berada di pinggir jalan sambil berjongkok. Orang itu menggunakan masker untuk menutupi setengah wajahnya.




































Dia Junkyu. Pemuda itu sedang membunuh anak anjing sambil tertawa. Sebelum kedatangan Haruto yang membuat nya lari menjauh.































































Sekarang sudah jam 6. Hari mulai gelap, tapi belum ada tanda tanda kedatangan Junkyu. Dihubungi susah, Nomernya tidak aktif.

Omong omong, Hyunsuk sudah pulang sejak 1 jam yang lalu. Dia juga kaget mendengar kabar jika Junkyu tidak ada di kosan, dan parah nya lagi belum pulang hingga sekarang.

Yoshi mengusap wajahnya frustasi. Bagaimana keadaan junkyu sekarang? Apa pemuda itu baik baik saja? Dimana dia sekarang? bertubi-tubi pertanyaan akan dia lontar kan saat Junkyu pulang nanti. Lihat saja.

"Doyoung juga belum pulang?" tanya Yoshi, mengingat Doyoung yang belum pulang dari rumah teman nya itu.

"Tadi sih bilang ke gue kak. Katanya mau nginep di rumah temen nya aja." kata Yedam. Dari tadi ia memerhatikan Yoshi, terlihat khawatir memikirkan Junkyu dan Doyoung yang belum pulang.

"Pada haus nggak? Gue bikinin jus alpukat mau?" tawar Mashiho yang sedari tadi hanya diam.

"Boleh deh kak." celetuk Haruto sambil tersenyum kikuk.

"Lo mah semua doyan." timpal Jeongwoo.

Wah, tercium baku hantam ya...

"Lo mau tau apa yang nggak gue doyan?" Jeongwoo mengangguk mantap.

"Yang gue gak doyan itu, hati mantan! HAHAHHAHAHAHAHAH!!!!" tawa seisi kosan pecah, kecuali Asahi Always datar. Haruto berhasil mencairkan suasana, ya walau harus menistakan Jeongwoo dulu.

"HAHAHAHA CUMA JEONGWOO YANG DOYAN BALIKAN SAMA MANTAN!! HAHAHAH!!" seru Jaehyuk terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.

"Tau ah! ngambek gue!" kata Jeongwoo cemberut lalu naik keatas dan menutup pintu kamar nya rapat rapat.

Sayangnya tidak ada yang mau membujuk Jeongwoo. Nanti juga balik sendiri.

Mashiho yang sedari tadi mendengar kegaduhan di ruang tengah terkekeh. Ada ada saja. "Yahhh...penonton kecewa..." Kata Mashiho yang keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi es coklat.

Setelah nampan di letakkan di atas meja Haruto langsung menyerobot nya. Mana kek orang udah nggak makan setahun lagi. Duh...Jodoh siapa si?

Yoshi meneguk es coklat nya. Dia agak merasa lega tidak terlalu khawatir seperti tadi. Jujur saja jika Yoshi tau Junkyu ada dimana, dia akan menjemput Junkyu lalu menjewer telinga nya sampai merah.

Hyunsuk merasa ada yang kurang emm siapa? Oh astaga mereka lupa Jeongwoo masih ada di kamar nya! "Jeongwoo panggil gih. Kasian ngambek nya kelamaan ntar nggak kebagian es coklat lagi."

Yedam yang baru menyadari nya, langsung menepuk jidat. "Lah iya juga, sana samperin to."

"Loh kok gue?" pertanyaan Haruto barusan mendapatkan tatapan sinis dari Yoshi.

"ck. iya iya."




DUGH!




Tapi baru sampai tangga Haruto mendengar suara menda jatuh dari lantai atas. Apa jangan jangan Jeongwoo jatuh lagi?!

Bergegas iya menuju kamar Jeongwoo. Tapi saat ingin membuka pintu kamar...sial! pintu kamar Jeongwoo terkunci dari dalam!

Haruto cepat cepat memanggil yang lain. Takut Jeongwoo kenapa napa.

"Kenapa to?! Jeongwoo kekunci?!" tanya Hyunsuk panik.

"IYA KAK! KAYAKNYA KEKUNCI DARI DALEM!" seru Haruto. Ia berusaha mendobrak pintu tapi susah.

"Yaudah sini gue bantuin dobrak. Semoga Jeongwoo nggak lagi di belakang pintu." kata Jihoon.

1 dobrakan, pintu belum terbuka.

2 dobrakan, pintu masih belum terbuka.

3 dobrakan, tepat sekali pintu terbuka!

Haruto bergegas masuk. Ia mencari Jeongwoo tapi tidak ada! Oh tidak siapa pun tolong Jeongwoo! Bagaimana Jika Jeongwoo diculik?

Jihoon memeriksa jendela kamar, hasilnya sama jendela kamar tertutup dari dalam.

"JENDELA KAMAR KEKUNCI DARI DALEM SEDANGKAN JEONGWOO NGGAK ADA! KITA HARUS GIMANA?!" teriak Haruto frustasi. Walaupun dia sering menistakan Jeongwoo tapi dia juga khawatir.

Hening. Semua diam terkecuali Haruto yang sejak tadi marah marah karena Jeongwoo hilang.

Satu persatu dari mereka masuk kedalam kamar Jeongwoo, memeriksa satu persatu barang. Siapa tau ada yang hilang kan?

"Aduh Junghwan nggak tahan. Junghwan harus ke toilet!" Junghwan berlari menuju toilet. Dia sudah menahan nya sejak tadi. Tapi sekarang sudah tidak bisa ditahan.

Dia masuk kedalam toilet lalu menutup pintunya. Dari luar toilet ia mendengar seseorang bersenandung, sesekali terdengar suara gemericik air dari wastafel dapur.

Diam diam Junghwan membuka pintu toilet tanpa mengeluarkan suara. Dia ingin tau siapa yang masih bersennadung ria di saat seperti ini.

Pintu sedikit terbuka, dia tak berani membuka pintu seutuhnya. Yang ada dia malah yang ketahuan.

Seorang pemuda bersenandung ria, bajunya serba hitam dia juga menggunakan topi berwarna hitam. Dari suara nya Junghwan dapat menebak pemuda itu. Pemuda yang terkenal baik ramah dan murah senyum itu...













































Sedang mencuci sebuah pisau yang berlumuran darah di wastafel. Dia Mashiho. Teman baru mereka yang pindah kesini beberapa hari lalu.



                         ada curiga sama seseorang?

FAKE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang