: shi :

259 54 13
                                    

"Kak, ngapain itu pisau nya kena apa?"

Mashiho tercekat. Badan nya menegang. Pertanyaan Junghwan membuatnya refleks menoleh ke belakang.

"A-ah ini. Tadi eum.." Mashiho panik. Ah otaknya buntu bagaimana dia mengatakan nya ke Junghwan?! "Ah iya! Tadi habis potong daging ayam."

Junghwan agak curiga. Tapi tidak mungkin juga kan Mashiho melukai seseorang?

"Oh gitu. Kak Mashi gak ke atas?"

"Iya habis ini. Lo duluan aja." Mashiho tersenyum manis. Junghwan mengangguk dan pergi dari dapur menuju kamar Jeongwoo.

"Sial! Hampir aja. Awas lo Junghwan sampe cepu ke yang lain." Desis Mashiho lalu menyusul Junghwan ke kamar Jeongwoo.

Di kamar Jeongwoo rusuh. Hyunsuk marah marah karena Jeongwoo hilang. Yoshi diam, dia frustasi. Yang lain nya mencoba mengecek kamar Jeongwoo.

"Eh! kok dari lemari ada darah?!"

Haruto menunjukkan lemari pakaian Jeongwoo. Benar saja ada darah mengalir dari dalam.

Jihoon segera mendekati lemari. Bau anyir darah menyeruak.

"Ck. bau banget!"

Pintu lemari ia genggam erat erat. Agak ragu untuk membuka lemari itu.

"Ah lama lo! Sini gue aja!" Seru Hyunsuk marah.

Cklek!

Pintu lemari terbuka. Bau anyir semakin menjadi jadi.

"Astaga Jeongwoo!" teriak Hyunsuk kaget.

Yang lain ikut kaget saat melihat kedalam lemari. Mayat Jeongwoo berlumuran darah, perutnya terbuka lebar melihatkan isi perutnya.

Hyunsuk ingin muntah. Ia berlari menuju dapur. Tak kuat melihat mayat Jeongwoo yang meninggal mengenaskan. Bahkan tak seharusnya dilihat.

Yoshi mendekat ke arah mayat Jeongwoo, Matanya berair melihat temannya yang meninggal dengan tak wajar. Junghwan melihat itu tak tahan menahan air matanya, dia ikut menangis. Ia merangkul pundak Yoshi sesekali pengusapnya pelan.

Yoshi mengusap air matanya. "G-gimana kita ngomong ke orang tuanya Jeongwoo?" ia takut orang tua Jeongwoo menyalahkan semua yang ada disini karena tidak bisa menjaga anak nya.

Jujur Junghwan juga bingung. Orang tua Jeongwoo pasti tidak terima. "Nanti kita coba tanya Kak Hyunsuk kak." ucap Junghwan final.

Kalau kalian tanya Haruto kemana? Dia ada di kamar nya. Menangis, itu yang Haruto lakukan. Teman nya yang sering membuat emosi nya itu sudah tiada. Siapa yang akan berebut remot tv dengan nya nanti?

"Woo, Kenapa cepet banget lo ninggalin gue? Siapa yang berani bikin lo kayak gini?" Di dalam hati Haruto, ia bersumpah akan membunuh orang yang berani membuat teman nya itu tiada.

"Yedam, ayo bantu gue bawa mayat Jeongwoo keluar dari lemari." Yedam mengangguk.

Jihoon dan Yedam menggunakan masker, menggotong mayat Jeongwoo untuk keluar dari lemari.

Semua keluar dari kamar Jeongwoo atas perintah Yoshi. Mereka harus menghubungi polisi dan orang Jeongwoo tentunya.










































Pemakaman Jeongwoo berlangsung lancar. Orang tua Jeongwoo mengijinkan Yoshi dan lain nya datang. Bagaimana pun kan mereka teman Jeongwoo selama dikosan. Teman apanya, belum tau aja.....

FAKE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang