[09] HIDDEN LIGHT

99 24 2
                                    

Umji menguncir rambutnya, ia mengambil tas nya dan pergi ke cafe Sowon. Wajahnya berseri-seri, ia terus tersenyum sepanjang jalan saat menyetir mobil sambil membuka lagu kesukaannya.

Sesampainya di sana, Umji menyapa Sowon dengan bahagia, Sowon bertanya hal apa yang membuat Umji datang ke cafe miliknya, dan apa yang membuat Umji sebahagia itu.
"Aku akan bertemu dengan SeongHwa. Kami akan bertemu!"

"Benarkah?"

Sowon ikut bahagia melihat Umji, ia memesankan es kopi americano untuk Umji yang tengah menunggu kehadiran kekasihnya.

Tok tok

Umji menatap ke arah SeongHwa yang mengetuk mejanya, pria berkemeja biru laut itu tersenyum dan duduk di depan Umji.
"Sedang menggambar ya."

"Iya, sambil menunggumu datang," jawab Umji.

"Aku ingin mengajakmu ke taman, setelah gambaranmu selesai," ucap SeongHwa.

"Kenapa tidak sekarang?" Tanya Umji penasaran.

"Masih pukul setengah dua, di taman masih panas. Nanti, kalau cuacanya cukup sejak, kita pergi ke taman," jawab SeongHwa dengan suara lembutnya.

Umji hanya tersenyum dan melanjutkan gambarannya, ia bersyukur memiliki kekasih seperti SeongHwa, pria yang baik dan berbicara lembut dengannya.
Umji menutup buku gambarnya dan memasukannya ke dalam tas. Ia segera menghabiskan es kopi yang sisa setengah.

"Kenapa?" Tanya SeongHwa.

"Tunggu apa lagi? Mari ke taman, sudah pukul tiga." Umji berdiri, pergi ke kasir untuk membayar minuman yang ia pesan.

Ternyata, dari tadi SeongHwa hanya melamun sambil memperhatikan wajah Umji. Tidak ada percakapan antara mereka.

"Park SeongHwa, ayo." SeongHwa segera pergi mengikuti langkah Umji yang pergi ke taman tak jauh dari cafe milik Sowon.

"Ada apa denganmu? Dari tadi hanya melamun saja."

"Tidak apa-apa. Hanya saja, aku merindukanmu. Aku ingin menatap wajahmu lebih lama," jawab SeongHwa.

"Kamu bisa melihat wajahku kapanpun kamu mau. Bukankah kita akan bersama selamanya, kita akan menikah," ucap Umji, membuat SeongHwa menghentikan langkahnya.

Umji berbalik ke belakang, menatap SeongHwa yang berdiri getir, ikut menatapnya.
"Ada apa?" Tanya Umji heran.

SeongHwa berjalan pelan ke arah Umji dan memeluknya erat. Perasaannya campur aduk. Sementara Umji, kebingungan dengan tingkah SeongHwa.

"SeongHwa, ada apa?" Umji ingin melepaskan pelukan SeongHwa, tapi tidak bisa, sang kekasih terus menahan dirinya di dalam pelukannya.

"Tetap seperti ini, sebentar saja."
Umji masih kebingungan, tapi ia mengikuti ucapan SeongHwa dan mengusap punggungnya.

"Jika aku mengecewakanmu nanti, maafkan aku, ya?" SeongHwa berkata sambil melepaskan pelukannya.

"SeongHwa....."

"Kamu akan memaafkan aku, kan?"

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Umji.
Mereka masih bertatapan, dengan perasaan yang berlawanan.

Hidden Light [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang