Hari ini, Jungwoo sudah bisa pulang kerumah. Pendarahan dari hidung nya kemarin benar-benar membuatnya lemas dan jatuh pingsan. Padahal beberapa bulan ter akhir, mimisan itu sudah jarang ia rasakan. Hanya saja Jungwoo pernah absen dua kali untuk Chek Up. Untung saat itu Lucas cepat mendapati diri nya dan segera membawa nya kerumah sakit.
Lucas menyetir mobil bersama Jungwoo yang duduk di samping nya. Jungwoo diam-diam melirik ke arah Lucas yang sedang menyetir dan sesekali tersenyum geli.
"Sekali lagi kayak gitu, aku turunin di jalan" Ketus Lucas.
Jungwoo melotot tak percaya lalu tertawa "Mobil-mobil yang punya siapa, yang ngusir siapa"
"Ga peduli sih, yang punya lagi sakit. Ga sekalian aja meninggal" Jawab Lucas.
Jungwoo tau itu hanya candaan, karena Lucas sejak kemarin masih kesal terhadap dirinya yang menyembunyikan penyakit selama ini.
"Nanti kalau aku meninggal, kamu yang nangis. Terus merasa kehilangan banget, karena ga ada orang yang seperti aku" Goda Jungwoo.
Mendengarnya, membuat Lucas mendengus kesal. "Hmm ga akan, sorry banget"
Bukan nya sedih, Jungwoo malah tertawa.
Jungwoo kini hanya fokus melihat ke layar ponsel nya. Tapi jari nya tidak terlihat sedang mengetik sesuatu, melainkan hanya sibuk men-scrool riwayat chatting. Sesekali dia menghela nafas nya. Melihat tingkah Jungwoo yang seperti itu membuat Lucas bingung.
"Ngapain sih?"
"Lagi bingung" Jawab nya singkat.
"Kenapa?"
Jungwoo tak menjawab.
Kali ini Lucas ingin menebak. "Minju?"
Jungwoo mengangguk pelan. "Minju ngasih kabar waktu dia udah sampai di rumah nya. Tapi, aku ga ada balasin pesan nya"
Lucas menoleh lalu kemudian fokus lagi dengan setir nya. "Kalau udah niat nya nyerah, yaudah nyerah gausah di galauin lagi. Kalau kayak gini mah, niat nya aja mau nyerah tapi ga ada usaha. Itu, chat yang dia kirim mesti nya di balas aja. Gausah di gantungin. Setidak nya biar dia tau kalau kabar yang dia kasih udah di terima. Setelah itu baru boleh nyerah"
Jungwoo bingung, agak nya sulit ia pahami.
"Apa? ga paham? tanya Lucas.
Jungwoo mengangguk. Membuat Lucas mendengus kesal.
"Gini ya, kamu mau nyerah kan?" Jungwoo lagi-lagi mengangguk. "Eh tapi fokusin tuh nyetir nya"
"Gini-gini aja deh, balas pesan yang di kirim Minju, paling tidak biar dia tidak khawatir. Setelah itu terserah deh kalo mau nyerah, bersikap biasa-biasa saja. Tapi, saran aku sih. Jangan nyerah dulu, pastiin kalau memang itu cinta sebelah pihak, kalau ternyata dia juga ada rasa tapi satu sisi kamu udah nyerah dan enggak nunjukkin apa-apa, Minju nya juga bingung. Karena ga semua perempuan itu mau ngaku duluan soal perasaan nya. Mereka biasanya mau lihat dulu perjuangan si laki-laki" Ucap Lucas panjang lebar, pandangan Lucas tak lepas dari arah aspal, satu tangan nya bergerak berandai-andai dengan apa yang ia ucapkan dan satu tangan nya lagi fokus memegang stir.
"Tapi, aku udah hopeless" Jawab Jungwoo
"Soal penyakit? Hey! come on bro!! kita emang ga ada yang tau tentang umur. Tapi buat jatuh cinta itu ga salah. Jatuh cinta itu bukan kehendak kita, tapi kehendak Tuhan" Pungkas Lucas
Jungwoo diam, mencerna setiap kata yang di lontarkan Lucas. Lucas banyak berubah, dulu kalau di tanya perihal asmara, Lucas selalu menjawab "Terserah, yang merasakan hubungan itu kan kamu, bukan aku. Ya mana aku tau lah" lalu di akhiri dengan ekspresi lucu yang ia ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Kontrak [ Jungwoo X Minju ] (✓)
Fanfiction"Aku mau bantuin kamu" "Bagaimana caranya?" "Kita nikah" "????" Start : 3 Januari 2021 End : 1 Juni 2021